BERITASIMALUNGUN.COM-Inilah situs Panama Paper yang menghebohkan itu. Menurut Kompas.com, beberapa media menyebut angka 2.961 perusahaan dan orang Indonesia tersangkut skandal Panama Papers.
Dari penelusuran Tempo, angka sebesar itu mengacu pada bocoran dokumen
serupa yang dirilis The International Consortium of Investigative
Journalists (ICIJ) pada 2013 lalu.
Kabinet Presiden Jokowi sendiri sudah membahas Panama Papers.
Tempo.com
hari ini memberitakan bahwa Presiden Joko Widodo masih enggan
berkomentar soal skandal perusahaan offshore yang terungkap lewat Panama
Papers.
Menurut dia, skandal tersebut menyangkut banyak faktor yang belum selesai dibahas di kabinet.
"Nanti saya sampaikan kalau sudah final," ujar Jokowi kepada Tempo.con,
selepas meresmikan Pelabuhan Tobelo di Halmahera Utara, Rabu, 6 April
2016.Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pengampunan pajak
digunakan untuk merangsang wajib pajak agar dana yang disimpan di luar
negeri kembali ke Tanah Air. Salah satunya ditempatkan di negara bebas
pajak, seperti Panama dan British Virgin Island.
Kata Jokowi,
Panama Papers berkaitan dengan kebijakan pengampunan pajak yang
diusulkan pemerintah. Aturan tersebut diketahui masih belum dibahas
bersama DPR.
"Ini kaitannya dengan tax amnesty (pengampunan
pajak) juga," kata Jokowi. Sayangnya, dia tidak menjelaskan keterkaitan
Panama Papers dengan usulan tersebut. (St Jannerson Girsang)
0 Comments