BERITASIMALUNGUN.COM-Penderitaan, kesuksesan, duka, suka adalah romantika kehidupan. Semua harus dihadapi dengan suka cita. Kitab suci orang Kristen mengatakan: "Bersuka citalah senantiasa!".
Itu sebuah hukum, perintah Tuhan. Setiap umatnya harus mampu menghadapi keduanya dengan suka cita.
Semua peristiwa dalam hidup akan menguji karakter kita. Sikap bersuka cita dalam segala hal, terlihat dari cara seseorang
menempatkan Tuhan sebagai pemilik hidupnya. bukan sebaliknya. kita
pemilik Tuhan!
Tuhanlah yang memiliki rencana buat kita, bukan sebaliknya, kita menggunakan Tuhan untuk mewujudkan keinginan kita.
Tuhan yang mengatur kita, bukan kita yang mengatur Tuhan.
Itu sebabnya Yesus mengajar kita berdoa: "KehendakMulah yang jadi!"
Seseorang akan memperoleh suka cita dalam segala hal, bila seseorang
menempatkan Tuhan sebagai pemilik hidupnya. Dia menyerahkan peristiwa
yang terjadi dalam hidupnya ke tangan Tuhan, Dia yang menguasai seluruh
ciptaanNya.
Beda dengan seseorang yang menempatkan Tuhan sebagai miliknya. Dia yang mengatur Tuhan. Dia membutuhkan Tuhan ketika hendak mewujudkan keinginannya saja.
Tuhan menjadi alatnya untuk mewujudkan keinginannya sendiri. Kalau
keinginannya tidak tercapai, maka akan kecewa, kadang mengatakan Tuhan
tidak bertenaga, tidak berkuasa!
Dimanakah Tuhan dalam peristiwa hidup Anda!
Sebagai pemilik hidup Anda, atau justru Anda merasa memiliki Tuhan. Anda yang mengaturnya sesuai keinginan Anda?
Kalau keingingan kita tercapai, Tuhan ada. Sebaliknya, kalau keinginan tidak tercapai kita mengatakan Tuhan kalah.
Persis seperti sikap orang Israel, ketika mereka dibuang ke Babel. Mereka merasa Tuhan sudah meninggalkan mereka.
Ketika keinginan kita tercapai, justru kita mengatakan: "Semua itu adalah karena jerih payahku, semua itu karena kehebatanku".
Dengan cara pandang seperti itu, ternyata sadar atau tidak sadar kita
sering menempatkan Tuhan sebagai milik kita. Tuhan tidak pernah hadir
sebagai pemilik hidup kita.
Pengalaman kita mengatakan seperti
tertulis dalam Efesus 3: 20. Kita memperoleh lebih dari apa yang kita
doakan dan pikirkan. Semua yang kita peroleh jauh di luar kemampuan
kita.
Dialah Pemilik Hidup Kita, bukan sebaliknya. Mari kita renungkan bersama! (St Jannerson Girsang)
0 Comments