320 Ton Ikan Keramba Jaring Apung di Haranggaol Mati, Minggu-Senin 1-2 Mei 2016. IST FB |
BERITASIMALUNGUN.COM, Haranggaol-Ratusan ton ikan Keramba Jaring Apung
(KJA) di Haranggaol mati. Ikan yang masi selama dua hari terakhir sudah
mencapai 320 ton. Petani KJA sudah melakukan pengangkatan bangkei ikan mati
dari keramba mencapai 120 ton, dan kini masih sisa sekitar 200 ton belum diangkat. Belum diketahui penyebab matinya ikan di KJA tersebut.
Hal itu dikatakan Sudung Siallagan, salah seorang petani
ikan KJA di Desa Bandar Saribu, Haranggaol saat pertemuan dengan Bupati
Simalungun JR Saragih bersama pimpinan daerah lainnya di Kecamatan Haranggaol
Horison, Kabupaten Simalungun, Senin (2/5/2016).
Kemudian JR Saragih memberikan bantuan kepada masyarakat
petani ikan tersebut Rp 100 juta untuk operasional pembersihan ikan yang mati.
Sementara Bupati Simalungun, JR Saragih berjanji akan
membersihkan seluruh keramba jaring apung (KJA) yang berada di perairan Danau
Toba, khusus kawasan Kabupaten Simalungun. JR Saragih juga menegaskan Pemkab
Simalungun hanya akan memberikan ganti rugi Rp 1,5 juta per satu KJA.
Hal itu dikatakan “Sesuai dengan program pemerintah,
kawasan Danau Toba merupakan destinasi wisata nasional. Oleh karena itu
Haranggaol akan dijadikan tujuan wisata. Kita akan buka jalan mulai dari pintu
masuk Kota Haranggaol menuju Haranggaol dan dari Haranggaol sampai ke Nagori, Bage,
Kecamatan Silimakuta dan tidak ada ganti rugi,” katanya.
Menurut JR, Bandara Silangit yang berada di Kabupaten
Tapanuli Utara sudah dibuka dalam rangka mendukung pariwisata Danau Toba. Langkah
serupa juga harus dilakukan di Kabupaten Simalungun, diantaranya membersihkan
keramba jaring apung di perairan Danau Toba yang masuk wilayah Kabupaten
Samosir.
“Kita harus tertibkan KJA di Haranggaol ini termasuk yang
di Parapat. Kalau tidak wisatawan tidak mau ke Haranggaol, apalagi jalan akan
kita buka kerja sama dengan TNI. Dengan dibukanya jalan tersebut diharapkan
wisatawan yang datang dari Medan dapat singgah ke Haranggal,” ujarnya.
JR kemudian berharap kepada warga agar dapat merubah
mindset menjadi masyarakat wisata, sehingga Haranggaol betul-betul daerah
wisata yang indah. Dalam rangka penertiban KJA, JR mengatakan Pemkab Simalungun
akan memberikan ganti rugi Rp 1,5 juta per satu KJA.
“Kita harapkan kepada instansi terkait bersama camat dan
muspika untuk mendata semua KJA. Setelah kita tertibkan semua KJA, saya
harapkan tidak ada lagi KJA baru di Danau Toba,” tandasnya.
Dari kegiatan tersebut, diketahui ada sekitar 6000 unit
lebih KJA di perairan Danau Toba khususnya di kawasan Haranggaol.
Saat melakukan sosialisasi, JR bersama rombongan bertemu
dengan dengan masyarakat zona Bandar Saribu yang merupakan petani budi daya
ikan di perairan Danau Toba. Mereka menyampaikan keluhan bahwa perikanan mereka
mengalami musibah. Disamping itu, JR juga menyampikan bantuan bibit bawang
sebanyak 2 ton kepada masyarakat Haranggaol. (Lee)
0 Comments