Calon Kadistan ibu Betty Saragih saat meninjau Pertanian Bawang Merah di Haranggaol. Foto Ir Rikson Saragih. |
BERITASIMALUNGUN.COM, Haranggaol-Bawang merah varietas maja disebut-sebut sebagai salah satu bawang yang
memiliki hasil produksi terbaik yang mencapai 17 ton per hektare (ha).
Varietas maja ini yang sedang dikembangkan di Kelurahan Haranggaol,
Kecamatan Haranggaol Horisan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera
Utara (Sumut).
Demikian disampaikan oleh penyuluh Tenaga Harian Lepas (THL) Haranggaol
di bawah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Medan, Ir Rikson
Saragih. Penemuan itu didapat setelah kelompok tani binaanya bersama
BPTP Medan dan Bank Indonesia (BI) cabang Siantar pada 2014 mengadakan
demplot tanaman bawang uji empat varietas yang didatangkan dari Jawa,
yaitu bima, maja, tyron dan satu varietas dari lokal.
Inovasi dan kreatifitas Poktan SAPANRIAH Haranggaol teknik pelobangan mulsa untuk tanaman bawang.Foto Ir Rikson Saragih |
"Dan ternyata dari segi pertumbuhan dan produktifitas, varietas maja
yang terbaik," ujar Rikson, dalam keterangan tertulisnya yang dilansir Metrotvnews.com, Senin (30/5/2016).
Dalam sistem bertanamnya, Rikson mengatakan, ada yang bertanam secara
pribadi dan ada secara kelompok yang tetap difasilitasi oleh penyuluh
THL Haranggaol Rikson Saragih. Kehadiran BPTP dan BI yang bekerja sama
dengan penyuluh THL Haranggaol telah mengubah perilaku sikap dan
keterampilan (PSK) petani dalam hal berbudidaya bawang.(Baca Juga: Kebijakan Impor Bawang Merah, Petani Bawang di Simalungun Buntung, Juga Ciptakan Modus Spekulasi)
"Petani diajari pengolahan tanah, pemupukan yang sesuai dengan
rekomendasi hasil analisa tanah di laboratorium BPTP, pestisida organik,
dan menggunakan pestisida anorganik secara tepat guna," jelasnya.
Hingga 2016, ada tujuh kelompok tani yang telah difasilitasi oleh BI
cabang Siantar dan BPTP Medan masing-masing dengan luas pertanaman
sekitar lima rante yang tersebar mulai desun Purba Saribu sampai
Sigunggung. Kelompok ini yang menjadi pioner menyebar ilmu berbudidaya
bawang merah di petani sekitar wilayahnya.
"Dengan estimasi produktifitas berat basah 20-21 ton per ha atau berat
kering 17-18 ton per ha. Selanjutnya, kelompok tersebut bertanam kembali
di lahan yang sama dan berhasil mempertahankan produksi seperti tanam
pertama. Saat ini, Februari 2016, telah melakukan tanam hingga periode
keempat," paparnya. (Lee)
0 Comments