|  | 
| ILUSTRASI. Pelajaran dari 'Ibu Budi' Siti Rahmani Rauf, Membaca Sampai Akhir Hayat | 
BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-Kabar duka datang dari dunia pendidikan. Perempuan yang
 memperkenalkan metode baca 'Ini Budi', yakni Siti Rahmani Rauf, telah 
meninggal dunia.
"Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Telah 
berpulang dengan tenang Ibu Siti Rahmani Rauf," kata putri Siti Rahmani 
Rauf, Karmeni Rauf, kepada detikcom, Rabu (11/5/2016).
Siti 
meninggal pada usia 97 tahun pada Selasa (10/5) pukul 21.20 WIB tadi 
malam. Pihak keluarga berdoa agar Siti diterima di sisi Tuhan Yang Maha 
Esa.
"Kami anak-anaknya mohon dibukakan pintu maaf yang 
selebar-lebarnya buat Almarhumah dan semoga diterim adi sisi ALlah SWT. 
Amin," kata perempuan yang akrab disapa Eni ini.
Sosok Siti 
Rahmani Rauf (97) itulah yang dulu menciptakan alat peraga metode baca 
"Ini Budi", membantu jutaan anak Indonesia era 80-90 an jadi mudah 
membaca dan mengenal bahasa Indonesia.
Rumah duka berada di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat. 
Pelajaran dari 'Ibu Budi' Siti Rahmani Rauf, Membaca Sampai Akhir Hayat
|  | 
| Siti Rahmani Rauf, didampingi putrinya Karmeni Rauf (Wisnu Prasetyo/detikcom) | 
Siti Rahmani Rauf wafat di usia 97 tahun. detikcom 
sempat menemui pencipta alat peraga dan penulis buku metode baca 'Ini 
Budi' sebelum meninggal dunia. Saat itu, walau terkulai di tempat tidur,
 semangatnya masih menyala, terutama dalam urusan membaca. 
Pada 1
 Mei 2016 lalu, detikcom mendatangi kediaman Siti Rahmani di Jl 
Petamburan 1, Jakarta Pusat. Waktu itu sekitar pukul 08.30 WIB, Siti 
tergolek di tempat tidurnya. Dia memakai baju daster berwarna oranye 
bermotif bunga-bunga dan kain sarung berwarna cokelat.
Tak banyak
 aktivitas yang bisa dilakukannya. Semua hal dikerjakan di tempat tidur.
 Dia juga tak bisa banyak bicara dan pendengarannya sudah mulai 
terganggu.
Meski begitu, Siti tak pernah lepas dari bacaan. Di 
sisi kiri dan kanan tempat tidur tersebut, berserakan buku agama, surat 
Yaasin dan Alquran. Semangat membaca Siti tak pernah luntur meski 
fisiknya terus digerus usia.
"Iya ini Nenek yang buat Ini Budi," kata Siti singkat kepada detikcom.
Putri
 Siti, Karmeni Rauf, bercerita, salah satu aktivitas yang masih bisa 
dilakukan Siti walau dengan segala keterbatasan adalah membaca. Bacaan 
favoritnya dulu adalah novel Belanda.
"Mami itu suka baca novel 
bahasa Belanda padahal usianya udah 90-an. Ini buku buku dia semua ini. 
Dan ini buku karangan dia, judulnya Dongeng-dongeng Nusantara. Malam 
bangun baca, siang tidur," cerita Eni.
Kebiasaan
 membaca Siti Rahmani sudah dilakukan sejak masih muda. Saat menginjak 
usia 90 tahun ke atas, Siti Rahmani melakukan kebiasaanya pada malam 
hari karena kerap sulit tidur.
"Novelnya nggak dibacain, baca 
sendiri. Jadi perubahannya itu memang sejak 6 bulan yang lalu. Kalau 
siang dia tidur, malam bangun," kata Eni.
Di ruang tamu rumahnya 
menumpuk beberapa judul novel berbahasa Belanda. Novel-novel tersebut 
antara lain karya Barbara dan Stephanie Kiting dengan judul Mijn Dochter
 is Frankrijk. Kemudian ada karya Sarah Blake yang berjudul "De laatste 
brief", karya Helga Ruebsamen berjudul "Het Lied en de Waarheid", dan 
beberapa novel lainnya.
|  Siti Rahmani Rauf | 
Namun
 dalam 6 bulan terakhir karena kondisi kesehatan Siti Rahmani Rauf yang 
terus menurun, keluarga melarang bundanya untuk membaca sesuatu yang 
berat. Dikatakan Eni, Sang Bunda kerap histeris dan emosional ketika 
membaca novel.
"Sekarang ini kami anak-anaknya melarang buat baca
 bacaan berat, Mami itu sekarang harus dipaksakan tidur malam hari. Di 
samping Mami juga sekarang kami anak-anaknya nyediain buku agama sama 
Alquran aja," tuturnya.
Selain membaca novel, dikatakan Eni, 
bundanya juga berlangganan surat kabar. Hidup Siti Rahmani Rauf menurut 
Eni tak jauh dari membaca.
|  Siti Rahmani Rauf dan buku karyanya | 
Selain
 membaca, Siti Rahmani Rauf juga hobi menjahit. Di sekitar ruang tamu 
kediamannya juga terdapat beberapa gambar dan karya berupa jahitan 
tangan dalam berbagai bentuk. 
Tak hanya itu, beberapa pekan 
sebelumnya, Eni bercerita kalau Sang Bunda sering mengigau dalam 
tidurnya. Dalam mimpi, Sang Bunda kerap menirukan dirinya seperti sedang
 mengajar.
"Sekarang dia ini sekarang ingat masa lalu, pas dia 
ngajar. Sering malam-malam dia ngoceh, Ayo siapin baju, Ibu mau ngajar. 
Ayo anak-anak kerjain PR, kerjain tugas, jangan bandel ya," terang Eni 
sambil memperagakan ekspresi bundanya saat mengigau.
Kini, Siti 
Rahmani Rauf sudah tiada. Dia memiliki 9 anak, 3 di antaranya sudah 
meninggal dunia. Karmeni Rauf adalah putri kandung Siti Rahmani Rauf 
yang keempat. Selain Karmeni, anak-anak dari Siti yaitu, Rafles, Tatiana
 (sudah meninggal), Rufman, Hasrani, Rufdi, Ruflina, Ruflianto 
(meninggal), Juniardi, Novawati (meninggal).
Meski sudah tiada, semangat belajar dan mengajar Siti Rahmani akan tetap dikenang selamanya. Selamat jalan 'Ibu Budi'...  (*)
Sumber: Detik.com
 



0 Komentar