Menuju Refleksi–Aksi
Penulis : Sultan Saragih
BERITASIMALUNGUN.COM-Akhir bulan Maret 2015, HASS (Harungguan Seniman
Simalungun) membuat pagelaran artis yang menampilkan Sapna Sitopu, Ocha, Damma
Silalahi, Panca Saragih, Jhon Effendi Purba, dan Fitri Sinaga.
Hujan deras mengguyur lapangan sejak jam 5 sore, menyiram
apa saja agar keadaan tanah kering menjadi basah dan segar. Seperti biasa nya,
orang orang mulai keluar dari rumah setelah penat bekerja di perairan dan
pelabuhan ikan, kursi dan tikar dibentangkan, mulai terisi setelah jam 9 malam.
MC local yang kocak, Bapa Apen Saragih dan senioren taur taur Simon Sipayung
menambah semarak acara yang berlangsung hingga jam 1 malam.
Dua minggu kami melakukan survey lokasi, melakukan
persiapan panggung, berkenalan dengan penduduk dan pemuda Haranggaol,
silaturahmi kepada Camat, menemui pengusaha Karamba dan mendata kebutuhan
lainnya sebelum pertunjukan.
Tim HASS sudah menyisir berbagai lokasi, sangat
mencengangkan sebenarnya melihat potensi dan pesona Haranggaol. Ada beberapa
titik lokasi menarik yang bisa dijadikan sebuah paket kunjungan wisata.
Memang semenjak kehadiran investor karamba ke perairan
pantai Haranggaol, pengunjung wisata mulai berkurang jumlahnya. Mereka enggan
menikmati kaldera Haranggaol yang sebenarnya menawarkan pemandangan yang sangat
indah.
Keriuhan lalu lalang truk bermuatan ikan, bau tidak sedap, sampah ikan,
air tercemar membuat gatal gatal, jalan menuju lokasi semakin sempit dan
berlubang, menambah daftar black list kunjungan.
Tapi, apakah tidak ada jalan lain untuk membuat geliat
wisata Kaldera Haranggaol ? Coba kita hitung kembali asset lokasi kaldera
Haranggaol seperti panatapan di lereng atas yang menjual pemandangan lembah
raksasa dengan dinding tebing nan indah. Lokasi ini bisa dibuat tautan dengan
rumah kuliner sebelum pengunjung turun ke bawah, juga design arena foto
bersama.
Bila pengunjung sampai di permukiman bawah, kita bisa
perlihatkan rumah peninggalan bersejarah, Tuan Madja Purba yang penuh dengan
ornament simalungun.
Bekerja sama dengan pengrajin, kita bisa jadikan basis
galeri untuk pakaian, pameran tenun, handycraft, lukisan dll. Tidak jauh dari
lokasi tersebut, masih ada Sopou Bolon Tuan Bandar Saribu Purba yang memperlihakan
keunikan arsitektur tradisional.
Tangga Batu dengan air terjun kecil yang mengalir di atas
tebing, bisa menjadi kawasan hiking. Bila jalan sudah diperbaiki dengan aspal
bagus, pengunjung masih dapat menambah wawasan dengan melihat situs bersejarah,
Liang Nangka.
Tak ayal, arena pertunjukan tradisi simalungun harus pula
dibangun dan disiapkan untuk membuat daya tarik tambahan melalu berbagai event
dan festival.
Bagaimana menghidupkan kembali wisata seni dan budaya
Kaldera Haranggaol ? Apakah Pemkab Simalungun telah menjawabnya dengan membuat
Rest Area Tiga Runggu yang akan diresmikan bulan April 2015 mendatang ?
Mengapa
tidak sebaiknya destinasi (tujuan wisata) yang lebih dahulu dibenahi ? Tiada
langkah (Good Will) membuat keindahan alam dan budaya Simalungun hanya
tertimbun saja. Salam berbasis budaya !(**)
0 Comments