Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Kantor Pusat GKPS Kemalingan, Sekitar Rp 80 Juta Ludes


Sekjen GKPS Pdt Paul Ulrich Munthe memberikan keterangan kepada pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan.Foto Rodo Timbul Saragih Manihuruk/Didik Sumbayak/Radio Mora Sumut FM.  

Brankas Kantor Pusat GKPS yang dibobol maling, Selasa (24/5/2016) malam . Uang kontas sekitar Rp 80 Juta dengan uang pecahan Rp 100 Ribu dan Rp 50 Ribu diangkut maling dari brangkas. Sementara uang pecahan lainnya ditinggalkan maling itu. Foto Rodo Timbul Saragih Manihuruk/Didik Sumbayak/Radio Mora Sumut FM.
Brankas Kantor Pusat GKPS yang dibobol maling, Selasa (24/5/2016) malam . Uang kontas sekitar Rp 80 Juta dengan uang pecahan Rp 100 Ribu dan Rp 50 Ribu diangkut maling dari brangkas. Sementara uang pecahan lainnya ditinggalkan maling itu. Foto Rodo Timbul Saragih Manihuruk/Didik Sumbayak/Radio Mora Sumut FM.
BERITASIMALUNGUN.COM, Pematangsiantar-Kantor Pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) yang terletak di Jalan Pdt J Wismar Saragih Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara dibobol maling Selasa (24/5/2016) malam.

Rodo Timbul Saragih (Reporter Radio Mora Sumut FM) saat dihubungi BERITASIMALUNGUN.COM , Rabu (25/5/2016) mengatakan, yang diangkat maling itu brankas Kantor Pusat GKPS. Uang kontas sekitar Rp 80 Juta dengan uang pecahan Rp 100 Ribu dan Rp 50 Ribu diangkut maling dari brangkas. Sementara uang pecahan lainnya ditinggalkan maling itu.

Polres Pematangsiantar sudah melakukan olah TKP di Kantor Pusat GKPS. Sekjen GKPS Pdt Paul Ulrich Munthe juga telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan.  

Kabar kemalingan itu tersiar di Media Sosial Jhon Ricky Purba, Rabu (25/5/2016). “Turut prihatin: Kantor Pusat GKPS Pematangsiantar semalam dibobol maling. Uang ludes diboyong maling. Kantor Pusat GKPS lengkap dengan Satpam, penjaga malam, CCTV, pintu besi, brankas baja. Tapi yang namanya maling pasti lebih maling,” begitu tulisan Jhon Ricky Purba.

Mantan Ephorus GKPS Pdt Jaharianson Saragih juga menanggapi tulisan tersebut. “Adongdo (ada) SOP sadiha (berapa) maksimal duit (uang) na boi (yang bisa) di brankas. Kecuali anggo domma marubah peraturan pasal ai (kecuali kalau sudah berubah peraturan,” tulis Pdt Jaharianson Saragih. (Lee)



Brankas Kantor Pusat GKPS Dibobol, Puluhan Juta Uang Kolekte Hilang

Tribun Medan/Royandi Hutasoit
Staf Kantor Pusat GKPS menghitung uang sisa yang ditinggalkan oleh maling dalam brankas kantor, Rabu (25/5/2016). 
Sementara Tribun-medan.com memberitakan, Brankas Kantor Pusat GKPS di Jalan Pdt Wismar, Kelurahan Bane, Siantar Utara, dibobol maling, Rabu (25/5/2016). Uang puluhan juta rupiah hilang digondol maling.

Dalam menjalankan aksinya ini, maling yang membobol brankas GKPS tersebut turut mengambil dua receiver CCTV yang berada di kantor tersebut.

"Kami masih menyelidiki kasus ini. Saat ini terdapat dua unit VTR CCTV raib dan uang puluhan juta, setelah merusak brankas," ujar Kapolsek Siantar Utara AKP Poltak Simatupang di tempat kejadian.

Menurut polisi, maling diperkirakan masuk melalui ruangan kantor Sekjen GKPS setelah terlebih dahulu merusak teralis jendela dan dan selanjutnya membuka pintu ruangan yang tidak terkunci.

Maling kemudian menuju ruangan Biro Keuangan yang berjarak sekitar lima meter dari ruangan Sekjen dengan merusak engsel pintu kantor tempat brankas yang dibobol disimpan.

"Maling mengacak-ngacak beberapa berkas dan selanjutnya mengangkat brankas keluar ruangan dan selanjutnya menjebol kunci brankas. Setelah berhasil menjebol pintu brankas, pencuri mengambil uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dan meninggalkan uang pecahan logam, dan uang recehan lainnya di dalam brankas, dan kabur dengan mengambil VTR CCTV," ujar Poltak.

Aksi pencurian pertama kali diketahui Hotman Tambunan (40), pria yang setiap hari bertugas membuka dan mengunci seluruh ruangan pada pagi hari.

Hotman menuturkan sewaktu hendak membuka pintu ruangan Biro Keuangan, dia melihat brankas sudah terletak di samping pintu Biro Keuangan dan melihat pintu dalam keadaan terbuka dengan engsel yang sudah rusak dan langsung melaporkanya ke satpam Kantor GKPS.

"Selasa (24/5/2016) sekitar pukul 18.00 WIB, saya sudah mengunci  seluruh pintu ruangan. Cuma ada staf yang bekerja di dalam ruangan, sehingga saya tidak mengunci pintu belakang dan menyerahkan kunci kepada staf bernama Tomy Purba, setelah itu saya tidur,” ucap pria yang tinggal di lingkungan Kantor Pusat GKPS ini.

Tambah Hotman, sekira pukul 23.00 WIB, Tomy kemudian datang dan mengantarkan kunci padanya, serta menyampaikan bahwa pada malam adanya kejadian tersebut dia mengaku sama sekali tak mendengar suara-suara ribut.

"Sekira pukul 11 malam saya masih keliling gak ada orang yang datang kesini," ujarnya.

Terpisah, Tomy Purba, salah satu staf Litkom Kantor Pusat GKPSmengakui malam itu hingga sekira pukul 11.30 WIB dia dan dua temannya berada di ruangan Litkom karena ada tugas mendesain buku buletin pemuda.

Ketika mereka bekerja, Hotman datang dan menyerahkan gembok dalam keadaan terbuka kepadanya.

“Waktu kami bekerja, dia (Hotman) datang dan mengasih gembok dalam keadaan terbuka. Gak ada dikasihnya kunci. Mana tau nanti aku tidur, tolong kuncikan pintu (belakang), katanya samaku. Dan kira-kira jam 11.30, kami pulang,” jelas Tomy Purba.

Ivo Maria Saragih, kasir Kantor Pusat GKPS mengatakan, di brankas tersebut mereka menyimpan uang kolekte sekitar Rp 80 juta. Mereka belum mengetahui jumlah uang yang hilang, karena maling hanya mengambil uang pecahan bernilai besar dan meninggalkan uang recehan. (*)



Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments