![]() |
Korban awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara bertambah menjadi sembilan orang. (Antara/Rony Muharrman) |
BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-Korban awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo,
Provinsi Sumatera Utara bertambah menjadi sembilan orang. Sebanyak enam
orang meninggal dunia dan tiga lainnya kritis akibat luka bakar terkena
awan panas saat Gunung Sinabung meletus pada pukul 16.48 WIB, Sabtu
(21/5/2016).
Saat ini semua korban berada berada di Rumah Sakit Efarina Etaham Kabanjahe, Berastagi, Kabupaten Karo.
"
Semua korban adalah warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat,
Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung
meletus," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan
tertulisnya, Sabtu (21/5).
Sutopo menyebut tidak diketahui secara
pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian
luncuran awan panas tersebut. Menurut dia, seharusnya tidak ada
aktivitas masyarakat di Desa Gamber yang masuk dalam zona berbahaya
tersebut.
Namun sebagian masyarakat tetap nekat berkebun dan tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya.
"Alasan
ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa Gamber
tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya," kata Sutopo.
Desa
Gamber berada pada radius empat kilometer di sisi tenggara dari puncak
kawah Gunung Sinabung. Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG) telah menyatakan di Desa Gamber tidak boleh
terdapat aktivitas masyarakat karena berbahaya dari ancaman awan panas,
lava pijar, bom, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi.
PVMBG, sejak akhir Oktober 2014, telah meminta agar masyarakat di Desa
Gamber di relokasi.
Kepala BNPB Willem Rampangilei, telah
menginstruksikan kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana agar segera
mengambil langkah-langkah yang cepat untuk mengosongkan zona merah. Dia
meminta agar aparat lebih tegas melarang masyarakat menerobos zona
merah. Sebab, menurutnya, ancaman Gunung Sinabung bukan hanya letusan
disertai awan panas, tetapi juga banjir lahar dingin.
Saat ini,
aktivitas vulkanik di Gunung Sinabung masih tetap tinggi dan potensi
letusan susulan dengan luncuran awan panas berpeluang terjadi di sisi
timur, tenggara dan selatan. Awan panas tersebut merupakan campuran
material berukuran debu hingga blok bersuhu lebih dari 700 derajat
celsius yang meluncur dengan kecepatan dapat di atas 100 kilometer per
jam.
Sementara itu, Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas,
BPBD, PMI, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban
dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat.
Berikut nama korban yang meninggal akibat awan panas Gunung Sinabung:
1. Karman Milala (60).
2. Irwansyah Sembiring (17).
3. Nantin Br. Sitepu (54).
4. Leo Perangin-angin.
5. Ngulik Ginting.
6. Ersada Ginting (55).
Sementara, tiga orang terluka dalam bencana ini, yakni:
1. Brahim Sembiring (57).
2. Cahaya Sembiring (75).
3. Cahaya br Tarigan (45). (ama)
Sumber: CNN Indonesia
0 Comments