Setya Novanto saat menghadiri
pengambilan nomor urut dalam proses pemilihan Ketua Umum Partai Golkar,
Sabtu, 7 Mei 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
BERITASIMALUNGUN.COM, Nusa Dua-Setya Novanto terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai
Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua,
Bali, Selasa pagi (17/5/2016).
Setya bisa terpilih secara aklamasi tanpa pemungutan suara putaran kedua karena bakal calon ketum yang menjadi saingan terberatnya yaitu Ade Komarudin menyatakan tak melanjutkan pertarungan melawan Setya.
Ade menyatakan keputusan tersebut diambil setelah berembug dengan
rekan-rekan termasuk calon lainnya dan juga dengan tim suksesnya serta
dengan Aburizal Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar sekarang
ini.
“Saya kira, saya lebih muda daripada Pak Novanto saya masih 50 tahun, Pak Novanto sekarang 60 tahun. Masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang," kata Ketua DPR ini di area Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center.
Ade menyatakan akan memberikan dukungan penuh kepada Setya Novanto dan nantinya kepada pengurusnya untuk kebesaran Partai Golkar. “Saya dan istri saya mengucapkan selamat kepada Pak Novanto untuk kebesaran Partai Golkar," ujar Ade yang akrab disapa Akom.
Adapun setelah Ade menentukan sikap seperti itu langsung disambut gemuruh oleh para peserta Munaslub.
Setya Novanto dan Ade sebelumnya dinyatakan lolos untuk maju dalam putaran kedua pemilihan karena perolehan suara keduanya mencapai 30 persen dari jumlah total pemilik suara dalam Munaslub.
Setya bisa terpilih secara aklamasi tanpa pemungutan suara putaran kedua karena bakal calon ketum yang menjadi saingan terberatnya yaitu Ade Komarudin menyatakan tak melanjutkan pertarungan melawan Setya.
“Saya kira, saya lebih muda daripada Pak Novanto saya masih 50 tahun, Pak Novanto sekarang 60 tahun. Masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang," kata Ketua DPR ini di area Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center.
Ade menyatakan akan memberikan dukungan penuh kepada Setya Novanto dan nantinya kepada pengurusnya untuk kebesaran Partai Golkar. “Saya dan istri saya mengucapkan selamat kepada Pak Novanto untuk kebesaran Partai Golkar," ujar Ade yang akrab disapa Akom.
Adapun setelah Ade menentukan sikap seperti itu langsung disambut gemuruh oleh para peserta Munaslub.
Setya Novanto dan Ade sebelumnya dinyatakan lolos untuk maju dalam putaran kedua pemilihan karena perolehan suara keduanya mencapai 30 persen dari jumlah total pemilik suara dalam Munaslub.
Capai 30 Persen Suara
Setya Novanto mengungguli bakal calon ketua umum Golkar yang lain. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah
Nasional Luar Biasa di Nusa Dua, Bali sudah masuk proses perhitungan.
Untuk saat ini, Setya Novanto unggul dibandingkan para pesaingnya dan
sudah mencapai 30 persen suara. Di belakang Setya terus menguntit Ade
Komarudin.
Dalam pemungutan suara tahap pertama ini dicari calon ketua umum dengan perolehan suara di atas 30 persen. Mereka yang mengantongi suara di atas 30 persen berhak melaju dalam pemilihan selanjutnya.
Namun jika hanya satu orang yang mendapat 30 persen suara, maka aklamasi akan terjadi. Namun jika tidak satupun calon mendapat 30 persen suara, maka akan dilakukan pemeringkatan tiga besar calon yang berhal melaju dalam pemungutan suara selanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, Setya sudah mendapat 168 suara atau lebih dari 30 persen. Sementara Ade Komarudin 90 suara. Setya hanya butuh 31 suara lagi untuk bisa mendapatkan 30 persen suara.
Jumlah pemilik suara yang diperebutkan sebanyak 554 suara atau
berkurang empat suara dari semula 560. Dua suara dari DPD II Golkar
serta dua organisasi pendiri, Kosgoro dan Soksi, tidak diberikan hak
suara karena tengah berkonflik.
Enam calon lain untuk sementara perolehan suaranya jauh berada di bawah Setya dan Ade. Enam calon lain itu adalah Prio Budi Santoso, Syahrul Yasin Limpo, Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, dan Airlangga Hartarto.
Dalam pemungutan suara tahap pertama ini dicari calon ketua umum dengan perolehan suara di atas 30 persen. Mereka yang mengantongi suara di atas 30 persen berhak melaju dalam pemilihan selanjutnya.
Namun jika hanya satu orang yang mendapat 30 persen suara, maka aklamasi akan terjadi. Namun jika tidak satupun calon mendapat 30 persen suara, maka akan dilakukan pemeringkatan tiga besar calon yang berhal melaju dalam pemungutan suara selanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, Setya sudah mendapat 168 suara atau lebih dari 30 persen. Sementara Ade Komarudin 90 suara. Setya hanya butuh 31 suara lagi untuk bisa mendapatkan 30 persen suara.
Enam calon lain untuk sementara perolehan suaranya jauh berada di bawah Setya dan Ade. Enam calon lain itu adalah Prio Budi Santoso, Syahrul Yasin Limpo, Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, dan Airlangga Hartarto.
Ical Kini Ketua Dewan Pembina Golkar
Aburizal Bakrie disetujui menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dalam Munaslub di Bali. (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Sidang Paripurna Musyawarah Nasional Luar Biasa
Partai Golkar menetapkan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina
periode 2014-2019.
"Memutuskan Ketua Dewan Pembina Golkar 2014-2019 adalah Aburizal Bakrie. Setuju?" tanya Ketua Sidang Munaslub Golkar, Nurdin Halid di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (16/5).
Seluruh peserta Munaslub Golkar kompak sepakat dan menyambut keputusan itu dengan tepuk tangan. "Setuju," jawab peserta Munaslub Golkar.
Dalam pidato tanggapan atas laporan pertanggungjawabannya, Aburizal Bakrie alias Ical telah menyatakan bersedia menduduki posisi baru di tubuh Partai Golkar itu.
Sebab, sebelumnya dalam pandangan umum, 34 DPD tingkat I secara keseluruhan meminta bekas Ketua Umum Golkar itu menjadi Ketua Dewan Pembina.
Ical juga membantah keberadaan dewan pembina akan memunculkan 'matahari kembar' di tubuh Partai Golkar. "Enggak bisa ada kembar," ujar Ical.
Menurut Panitia Penyelenggara Munaslub Tantowi Yahya, dewan pembina nantinya, akan bekerja dalam rangka penyempurnaan, menghadapi tantangan pemilu presiden dan legislatif. Dewan Pembina juga bertugas menyelesaikan ketertinggalan partai akibat dualisme kepengurusan yang terjadi selama dua tahun terakhir.
Dewan Pembina merupakan struktur baru dalam kepenguruan partai berlambang pohon beringin itu. Dalam tata tertib yang disepakati peserta Munaslub, ada pula struktur baru lain di tubuh Golkar yakni Dewan Kehormatan dan Dewan Pakar. (*)
Sumber:CNN Indonesia
0 Comments