BeritaSimalungun.com, Cilacap-Terpidana mati kasus narkoba Freddy
Budiman telah diseksekusi mati oleh regu tembak pukul 00.46 WIB, Jumat
(29/7) bersama tiga terpidana mati lainnya yang merupakan warga negara
asing.
Empat terpidana itu dieksekusi di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, Cilacap.
Selain Freddy, tiga terpidana lainnya adalah Seck Osmani (Senegal), Humprey Eijeke (Nigeria), dan Michael Titus (Nigeria).
Tingkah polah Freddy menjadi pusat perhatian saat Vanny Rossyane --
seorang model majalah pria dewasa -- blak-blakan menceritakan Freddy
mendapatkan ruangan mewah di LP Cipinang yang berujung pada pencopotan
Kalapas Cipinang, Thurman Hutapea.
Pria kelahiran Surabaya 19 Juli 1976 yang menjadi bandar narkoba
kelas internasional itu divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Jakarta Barat karena dinyatakan bersalah mengimpor 1.412.476
butir ekstasi dari Tiongkok pada Mei 2012.
Dia pernah ditangkap pada 2009 karena memiliki 500 gram sabu-sabu. Saat itu, dia divonis tiga tahun dan empat bulan.
Feddy kembali berurusan dengan aparat pada 2011. Saat itu, dia
kedapatan memiliki ratusan gram sabu-sabu dan bahan pembuat ekstasi. Ia
menjadi terpidana 18 tahun karena kasus narkoba di Sumatra dan menjalani
masa tahanannya di Lapas Cipinang.
Modus yang dilakukannya dengan memasukan ke dalam akuarium di truk kontainer.
Setelah kasus di LP Cipinang, pria yang berubah menjadi alim itu
dipindahkan ke LP Gunung Sindur, Bogor hingga akhirnya ke LP
Nusakambangan, Cilacap, Jateng.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum) Noor Rochmad di
Cilacap menyatakan salah satu narapidana yang dieksekusi adalah Freddy
Budiman.
"Pertama (dieksekusi, red.) Freddy Budiman," katanya.
Selanjutnya jenazah Freddy Budiman akan dibawa ke kampung halamannya di Surabaya.
Sebelumnya, pengacara terpidana mati Freddy Budiman, Untung Sunaryo,
mengatakan kliennya menyampaikan permintaan untuk dimakamkan di
Surabaya.
"Freddy mengucapkan permintaan maaf di antaranya kepada Kepala
Kejaksaan Agung Pak Prasetyo, Kapolri Pak Tito, dan Kepala BNN Pak Budi
Waseso," kata Untung di dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Rabu (27/7).
Dia telah bertemu kliennya tersebut dan kondisinya dalam keadaan sehat dan tobat nasuha.
"Saya menemani keluarga Freddy yang menjeguk mamanya, kakaknya, dan
anaknya Freddy. Dia sudah betul-betul siap dan menyerahkan bulat-bulat
kepada Allah SWT," kata Untung.(Antara)
0 Comments