Awan Panas Gunung Sinabung |
GKPS Kongsi Laita Sondi Raya Berikan Bantuan untuk Pengungsi Gunung Sinabung, Selasa (13/7/2016). Foto IST Sanni Girsang |
Kedatangan tim ini tidak hanya sebatas memberikan bantuan,
tetapi mereka menghibur dengan berbaur langsung bercanda tawa dan berkomunikasi
dengan anak-anak di pengungsian. Acara pemberian bantuanpun diserahkan secara
simbolis kepada panitia pelaksana panggung kreasi dan selanjutnya dibagikan
kepada anak-anak pengungsi.
Vikar Pdt Hengki Arapan Simarmata mengatakan, kegiatan
tersebut hanya sebagai wujud atas kerja sama dengan panitia Creasi (Camp Remaja
Anak Sinabung). Di mana dengan bencana yang dialami oleh penduduk sekitar
gunung Sinabung, mungkin karena campur tangan Tuhan, kita pun tergugah untuk
mendatangi salah satu lokasi pengungsian. “Tuhanlah yang mempertemukan kita di
sini,” ucap Vikar Pdt Hengki dihadapan para pengungsi.
Sementara itu, Ketua Panitia acara creasi (Camp Remaja Anak
Sinabung) Pdt Andohar Purba mengatakan, kegiatan tersebut dimulai tanggal 11
sampai 14 Juli. Acara tersebut digelar bertujuan membuka ruang untuk
berpartisipasi. Acara kreasi dan camp anak Sinabung ini dikhususkan untuk anak
yang telah nengalami pengungsian atas dampak erupsi gunung Sinabung sejak 3
tahun.
“Ini suatu bentuk keperdulian kita kepada korban terdampak.
Sekitar 481 anak remaja yang berasal dari 32 desa ikut dalam kegiatan ini,”
ujar Pdt Andohar.
Disebutkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menggugah
kreatifitas anak untuk mengekspresikan apa yang dirasakannya selama di
pengungsian.
“Selanjutnya, kita akan mencoba menanam memori baik. Acara
ini juga lebih banyak muatannya ke arah musik terapi. Dengan harapan, setelah
terselenggaranya acara ini, anak-anak tidak terlalu dibentuk oleh memori buruk
tentang gunung Sinabung,” terangnya.
Dengan demikian, dalam transisi remaja, situasi ini tidak
terlalu merusak secara psikis, mental dan intelektualnya.
Harapannya sesudah tumbuh dewasa, memori ingatan para
korban Sinabung menjadi berimbang. Itu sebabnya anak-anak kita diajak membawa
peralatan musik dan bagi yang tidak tau bermain musik, diberi alternatif dengan
membawa botol, batok kelapa untuk mengikuti ritmis musik.
“Secara teori,
kami berkeyakinan dan membuktikan bahwa kita bisa menanamkan memori baik itu
ketika ritmis dimainkan. Lalu setiap lagu yang dinyanyikan, kita memberi
narasi-narasi yang positif tentang kebencanaan ini sehingga mereka tidak
mempunyai gangguan psikis,” terangnya lagi.
Pdt.Andohar Purba juga mengucapkan rasa terimakasih kepada
pemuda GKPS Kongsi Laita Sondi Raya atas pemberian buku serta alat tulis serta
bersedia bergabung bersama anak-anak pengungsi gunung Sinabung. (Rodo)
GKPS Kongsi Laita Sondi Raya Berikan Bantuan untuk Pengungsi Gunung Sinabung, Selasa (13/7/2016). Foto IST Sanni Girsang |
0 Comments