Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Jangan Bicara Danau Toba "Monaco Of Asia", Sebelum Jalan Lingkar Danau Toba di Kabupaten Simalungun Terbenahi

Pembukaan Jalan Lingkar Danau Toba dari Haranggaol-Nagori-Sihalpe-Binangara-Gaol-Nagori Purba, Kecamatan Horisan Haranggaol, Kabupaten Simalungun. Proyek dari dana APBD Simalungun ini tanpa plang proyek. Gambar diabadikan Minggu 26 Juni 2016. Foto Asenk Lee Saragih.

Pembukaan Jalan Lingkar Danau Toba dari Haranggaol-Nagori-Sihalpe-Binangara-Gaol-Nagori Purba, Kecamatan Horisan Haranggaol, Kabupaten Simalungun. Proyek dari dana APBD Simalungun ini tanpa plang proyek. Gambar diabadikan Minggu 26 Juni 2016. Foto Asenk Lee Saragih.


Pembukaan Jalan Lingkar Danau Toba dari Haranggaol-Nagori-Sihalpe-Binangara-Gaol-Nagori Purba, Kecamatan Horisan Haranggaol, Kabupaten Simalungun. Proyek dari dana APBD Simalungun ini tanpa plang proyek. Gambar diabadikan Minggu 26 Juni 2016. Foto Asenk Lee Saragih.
BeritaSimalungun.com, Haranggaol-Pengembangan Destinasi Wisata di Danau Toba oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Otoritas Danau Toba (BODaT) menjadikan destinasi wisata bertaraf Internasional menjadikan  semangat baru bagi masyarakat. Namun rencana itu sangat bertentangan dengan kerinduan masyarakat di sekeliling Danau Toba yang infrastruktur jalannya hingga kini masih buruk. (Baca Juga: Potret Jalan Lingkar Danau Toba di Simalungun)

St Berlin Manihuruk, tokoh masyarakat Dusun Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun kepada BeritaSimalungun.com di Huatimbaru baru-baru ini mengatakan, Pemerintah seharusnya terlebih dahulu memperbaiki infrastruktur jalan lingkar Danau Toba yang kondisinya sangat memprihatinkan.

“Kita sangat mendukung upaya-upaya pemerintah untuk menyulap Danau Toba menjadi destinasi wisata bertaraf internasional. Namun hal itu otomatis akan menaikkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya yang berdomisili di pesisir Danau Toba. Tapi benahi dulu jalan lingkar Danau Toba dari Tongging hingga Haranggaol," ujat Berlin Manihuruk.

Disebutkan, guna mencapai hal itu (Monaco of Asia) tersebut, pertama sekali yang harus dibenahi itu adalah masalah infrastruktur jalan. Jalur transportasi merupakan langkah awal untuk mendongkrak perkembangan suatu daerah.

“Namun apapun ceritanya, jika kondisi jalan lingkar Danau Toba masih seperti saat ini (kondisi rusak parah), hal itu tidak akan terjadi,” ujar Berlin.

“Bayangkan saja, bagaimana bisa ada pengunjung yang akan datang jika jalannya pun masih berlubang-lubang,” jelas.

Masyarakat pesisir lainnya juga mengatakan bahwa mereka juga sudah tidak sabar untuk menunggu Danau Toba menjadi destinasi wisata bertaraf internasional. 

Seperti penduduk di Dusun Nagori, Sihalpe, Binangara, Gaol, Nagori Purba, Hutaimbaru, Soping, Soping Sabah, Baluhut, Bage, Dolok Mariah, Kecamatan Horisan Haranggaol dan Kecamatan Pamatang Silimahuta yang berharap agar perbaikan jalan lingkar Danau Toba segera rampung untuk dibangun. 

“Iya, itu adalah kabar gembira bagi kita. Mudah-mudahan secepatnya akan terlaksana,” kata L Tondang, warga Nagori Purba.

Kata L Tondang, daerah-daerah pesisir Danau Toba yang merupakan kawasan sempit dan idealnya hanya dijadikan sebagai tempat wisata. Namun, hal itu masih terganjal oleh infrastruktur jalan yang masih dalam kondisi rusak parah.

“Jika hanya mengharapkan hasil tani, berapalah? Sementara lahan yang bisa untuk ditanami pun hanya sedikit,” kata L Tondang.


Masyarakat meminta kepada pihak terkait khususnya pemerintah pusat untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan lingkar Danau Toba. Karena, tanpa dimulai dari hal itu, julukan Monaco of Asia tersebut hanya akan menjadi angan-angan. (Asenk Lee Saragih)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments