Jasad Sanjaya Tondang usai diotopsi di instalasi forensik RSUD dr Djasamen Saragih. Pria ini tewas dibantai tetangganya, setelah sebelumnya sempat terlibat perselisihan di kedai tuak.Ist |
Jasad Sanjaya Tondang .Ist |
BeritaSimalungun.com, Haranggaol-Seorang pria pengangguran, Sanjaya Tondang (25) harus meregang nyawa setelah ditikam berkali-kali saat berada di kedai tuak milik Pak Ika Simarmata di Bandar Saribu, Kelurahan Bandar Saribu, Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun, Senin (18/07/2016).
Belum diketahui apa motif pembunuhan tersebut. Malam itu, Senin (18/7/2016) sekira pukul 23.30 WIB, pelaku yang bernama Polman Manurung (30) yang merupakan warga RT 07 Kelurahan Bandar Saribu, sempat berdebat dengan pelaku.
Namun, saat itu pelaku diduga sudah menyediakan benda tajam langsung menghujani Sanjaya yang merupakan warga RT 08 dengan tusukan dibagian perut dan dada.
Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan pertolongan kepada korban dan tidak sempat menangkap pelaku. Korban sempat akan dibawa ke Klinik Permata, Saribudolok. Namun, karena korban mengalami luka parah, nyawa pria pengangguran ini tidak tertolong.
Malam itu, korban langsung dibawa ke Ruang Instalasi Jenazah RSUD Djasamen Saragih Siantar guna untuk dilakukan otopsi.
Kronologis Kejadian
Perkelahian maut ini, sejatinya berawal dari keributan yang terjadi di kedai tuak Simarmata, Senin (18/07/2016) malam lalu. Malam itu, sekira pukul 23.00 WIB, Sanjaya Tondang tiba di kedai dan bergabung dengan sejumlah warga lainnya, diantaranya Polman Manurung, Sitinjak, dan sejumlah rekan pemuda setempat.
Suasana warung tuak Simarmata, yang awalnya adem-ayem saat kedatangan Sanjaya, tiba-tiba saja berubah gaduh. Sanjaya, tiba-tiba saja mengamuk, dan melemparkan piring berisi tambul ke wajah Sitinjak, yang sebelumnya duduk di sebelahnya. Polman yang duduk di barisan bangku yang sama, bersama beberapa rekannya lantas mencoba melerai.
Namun, upaya Polman mencegah kedua temannya itu berkelahi, diartikan lain oleh Sanjaya. Sama seperti kepada Sitinjak, Sanjaya juga melemparkan piring berisi tambul ke wajah Polman, lantas menampar pipi pria berambut gondrong tersebut.
Ulah Sanjaya tentu saja menyulut emosi Polman, yang lantas melayani tantangan Sanjaya berduel. Beruntung, perkelahian mereka berhasil dilerai oleh penghuni warung lainnya.
Pasca keributan kecil itu, baik Polman, Sanjayaa, Sitinjak, dan peminum tuak lainnya membubarkan diri dari warung. Selepas dari warung, Polman kemudian pulang ke rumahnya tak jauh dari warung tersebut, dan mencoba menenangkan diri dengan menyeduh segelas teh manis hangat.
Nah, ketika Polman tengah bersantai di ruang tamu sambil menyeruput segelas teh manis hangat, ia terkejut mendapat gordyn jendela depan rumahnya terbakar.
Ia kemudian memadamkan api yang mulai membesar, lalu keluar dari rumah dengan membawa sebilah parang menuju rumah salah seorang kerabatnya, untuk melaporkan kejadian yang terjadi di rumahnya.
Apes bagi Sanjaya Tondang, ketika Polman keluar dari rumah keluarganya, ia terlihat oleh Polman. Ia lantas dikejar oleh Polman, yang langsung mencurigainya sebagai pelaku pembakaran rumahnya.
Saat aksi kejar-kejaran terjadi, Sanjaya Tondang terjungkal, lalu terjatuh. Saat itulah, Polman berulangkali mengayunkan parang yang ia bawa ke tubuh Sanjaya Tondang hingga terkapar bersimbah darah.
Pertarungan maut itu, ternyata disaksikan oleh sejumlah warga setempat. Oleh warga, Sanjaya Tondang yang terluka parah kemudian dilarikan ke Saribudolok untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun sayang, di perjalanan, Sanjaya keburu meninggal dunia karena kehilangan banyak darah. Adapun Polman, usai melampiaskan emosinya kepada Sanjaya, langsung menyerahkan diri kepada polisi lewat bantuan salah seorang kerabatnya.
Sementara itu, Kapolsek Purba, AKP M Siburian ketika dikonfirmasi mengatakan, polisi masih mendalami keterangan Polman guna mengungkap secara tuntas awal dari perkelahian berdarah itu. “Tersangka masih diperiksa intensif. Dia kita tahan,” jelas Siburian. (Rodo)
0 Comments