Lokasi bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Selasa 5 Juli 2016. (Antara) |
BeritaSimalungun.com, Jakarta-Nur Rohman yang dicurigai polisi sebagai pelaku serangan bom bunuh diri yang terjadi di halaman Mapolresta Solo, Jawa Tengah pada pukul 07.45 Selasa pagi tadi (5/7) bukan nama baru dalam jaringan teror.
Dia sudah dicari sejak akhir tahun lalu saat Densus 88/Antiteror
membekuk Nur Hamzah dan Andika. Saat itu Nur dan Andika dibekuk karena
membantu Abu Muzab untuk mendapatkan bahan-bahan yang kemudian dirakit
jadi bom.
Abu Muzab alias Arif Hidayatullah adalah pelaku teror yang dibekuk di
Bekasi pada 23 Desember tahun lalu. Saat itu juga ditangkap seseorang
bersama Ali.
"Dia masih jaringannya Ibadurahman alias Ali Robani alias Ibad. Jadi
Nur Rohman ini adalah kelompok Hisbah Solo," kata seorang sumber di
Mabes Polri Selasa siang.
Ibad adalah tokoh tim Hisbah yang dibekuk Agustus 2015. Bersamanya
saat itu juga dibekuk Yus Karman dan Giyanto alias Gento. Mereka saat
itu ditangkap karena merencanakan meledakkan bom di beberapa tempat.
Target mereka, antara lain kuil Buddha Kepunton Solo terkait isu
Rohingnya, Mapolsek Pasar Kliwon dan kantor polisi lain di wilayah
Surakarta, serta gereja di wilayah yang sama. Kini target itu diwujudkan saat Nur Rohman menyerang Mapolresta Solo. (*)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Comments