Jembatan Darurat di Dusun Sianjur Panei dan Dusun Silahuan Sianjur Panei, Nagori Simpang Panei Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun.Ist |
BeritaSimalungun.com, Panombean-Masyarakat Indonesia 17
Agustus 2016 merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 71 tahun. Namun
kemerdekaan itu tak dinikmati warga Dusun
Sianjur Panei dan Dusun Silahuan Sianjur Panei, Nagori Simpang Panei Kecamatan
Panombean Panei, Kabupaten Simalungun. Pasalnya hingga kini jalan akses menuju
ke Dusun Silahuan Sianjur Panei itu “Lalap
Madorun” (Rusak Terus).
Proses pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di
Kabupaten Simalungun masih banyak yang belum disentuh Pemerintah Kabupaten
Simalungun. Khususnya infrastruktur ke sentra-sentra pertanian. Hal ini dikarenakan
masih adanya daerah-daerah yang belum mendapatkan sentuhan pembangunan oleh
Pemkab Simalungun dan terkesan dibiarkan tidak dibangun selama puluhan tahun
lamanya.
Pengamatan di Dusun Sianjur Panei dan Dusun Silahuan
Sianjur Panei, Nagori Simpang Panei Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten
Simalungun baru-baru ini menunjukkan, masyarakat banyak mengeluhkan kondisi
jalan yang “lalap madorun”. Akses warga sehari harinya sulit akibat jalan yang
rusak parah.
Hingga saat ini mereka mengalami kesulitan untuk mengangkut
hasil pertanian karena proses pengangkutan harus dengan cara memundak ke
pinggir jalan besar. Hal itu dapat memperlambat perekonomian di daerah itu. Dan
salah satunya yang harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Simalungun,
di dusun tersebut terdapat sebuah bendungan aliran air untuk
persawahan.
Namun yang memprihatinkan ialah warga menyeberang bendungan
tersebut dengan menggunakan jembaran darurat tanpa adanya pembatas jembatan
sehingga menyulitkan warga untuk melintas di jembatan, hal itu semakin
berat karena jembatan itu merupakan akses satu-satunya ke Dusun Dusun
Silahuan Sianjur Panei.
Salah seorang warga Dusun Silahuan Sianjur Panei, Edward
Simbolon mengatakan, kondisi jalan di dusun itu sangat memprihatinkan dan
sangat berbahaya. “Karena jembatan ini satu-satunya akses yang selalu
dilalui warga setiap harinya,” ujar Simbolon.
“Dan sudah banyak warga yang menjadi korban jatuh saat
melintas di jembatan ini walaupun untungnya tidak sampai menghilangkan nyawa. Kalau
untuk menunggu perbaikan yang dilakukan pemerintah, apa harus menunggu warga
kehilangan nyawanya saat terjatuh dari jembatan ini?” kata Edward Simbolon
dengan penuh kesal.
Hal senada juga diutarakan PP Nainggolan. Menurutnya, pembangunan
jembatan ini sudah lama mereka mohonkan ke pemerintah dan sudah berapa kali mereka
melakukan rapat dengan pangulu (lurah).
“Tapi hingga saat ini belum mendapat tanggapan juga. Warga
sangat menghargai apabila ada pembangunan jalan dan jembatan ini. Warga akan
siap membantu dengan gotong royong dan mengorbankan lahannya apabila pemerintah
membangun jalan ke Dusun Sianjur Panei,” ujar PP Nainggolan.
“Kasihan anak-anak saat hujan jalannya licin karena
berlumpur. Pasti takut ke sekolah karena mereka takut menyeberangi
jembatan yang tanpa pagar pembatas itu. Dan dengan letak jembatan tanpa
pagar pembatas, dengan kondisi jalanan yang turunan, bisa-bisa orang yang
memaksa naik kendaraannya saat hujan masuk ke dalam bendungan tersebut,”
katanya. (Rodo)
0 Comments