Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Dukung Kawasan Wisata Danau Toba, Pemerintah bangun 2 Rus Tol Baru di Sumut

Jalan Lingkar Danau Toba di Simalungun. Jalur Dusun Huatimbaru-Soping-Baluhut-Bage-Dolok Mariah-Simpang Bage.Foto-foto Asenk Lee Saragih.
BeritaSimalungun.com, Jakarta-Guna mendukung pengembangan kawasan wisata Danau Toba, di Kabupaten Parapat, Sumatera Utara (Sumut), pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun dua ruas jalan tol baru, yaitu ruas Tebing Tinggi-Siantar dan ruas Siantar-Parapat. Kedua ruas tol ini diperkirakan akan menghemat waktu sampai dengan kurang lebih satu jam dari Tebing Tinggi menuju Danau Toba.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hermanto Dardak menjelaskan, saat ini pembangunan jalan tol baru itu sedang memasuki tahapFeasibilty Study (FS) atau studi kelayakan. Diharapkan, jalan tol baru itu bisa dibangun mulai 2017 mendatang.
Selain jalan tol baru, menurut Dardak, beberapa jalan di sekitar kawasan Danau Toba statusnya akan ditingkatkan menjadi jalan nasional, salah satunya adalah jalan lingkar luar di sekitar Danau Toba sepanjang 360 kilometer. “Hal ini merupakan wahana peningkatan pelayanan pengembangan Danau Toba sebagai wisata nasional maupun kelas dunia,” kata Dardak saat menghadiri Musyawarah Masyarakat Adat Batak di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/7) pekan lalu.
Seperti diketahui bahwa pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendukung pengembangan kawasan Danau Toba yang akan menjadi basis pariwisata pada Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Metro Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru.
Jembatan Tano Panggol
Dalam kesempatan itu Kepala BPIW Kementerian PUPR Hermanto Dardak juga mengemukakan, bahwa untuk kawasan sekitar Danau Toba, saat ini di Kabupaten Samosir akan dikembangkan pembangunan Jembatan Tano Ponggol yang menghubungkan Pulau Samosir dan Pulau Sumatera.
Ia menyebutkan, Jembatan Tano Ponggol ini potensial untuk pengembangan perekonomian warga yang berada di Pulau Samosir. “Kami merancang konsep jembatan ini dengan tiga pilar yang sesuai dengan estetika adat dan budaya Sumatera,” kata Dardak.
Kemudian Kementerian PUPR saat ini juga memiliki beberapa program pendukung seperti normalisasi saluran Tano Ponggol, pembersihan eceng gondok di Danau Toba dan nantinya akan ada cruise atau pelayaran yang dapat membawa wisatawan mengelilingi Pulau Samosir.
Dardak menambahkan bahwa Kementerian PUPR akan terus memantau pembangunan infrastruktur yang mendukung kawasan pariwisata, termasuk rencana pembangunan livable city atau kota layak huni di sekitar kawasan Danau Toba.
Gubernur Sumatera Utara, Teuku Erry Nuradi mengatakan Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki multi etnis. Setidaknya, ada delapan etnis lokal, enam di antaranya ialah puak Batak. Masyarakat majemuk ini adalah potensi besar untuk mendukung dan memacu pembangunan. (Seskab)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments