BeritaSimalungun.com, Porsea-Presiden RI Joko Widodo beserta Ny Iriana melakukan penanaman pohon di tepi Danau Toba di Desa Parparean Kecamatan Porsea Toba Samosir, Sabtu (20/8) sore. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka program pemulihan ekosistem Danau Toba.
Selain presiden, ikut menanam pohon Gubsu H T Erry Nuradi dan istri Ny Evi Diana, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan anggota DPD Parlindungan Purba dan Bupati Samosir beserta ribuan warga masyarakat.
Joko Widodo dan Gubsu menanam jenis pohon durian (Durio Zibethinus) sementara ibu Iriana menanam pohon jambu bol (Syzygium Malaccense) sementara Ny Evi Diana menanam jenis pohon mangga (Mangifera Indica).
Presiden Joko Widodo mentitip pohon-pohon yang telah ditanaman kepada camat, bupati dan masyarakat agar ikut menjaga, merawat, dan memelihara. Jokowi berjanji penanaman pohon tak hanya dilakukan kali ini saja tapi juga berkesinambungan.
"Saya titip kepada masyarakat, camat, dan bupati. Penanaman sudah kita mulai dan terus akan kita lakukan, Tidak hanya ini saja," ucapnya dihadapan ribuan warga yang antusias ikut menanam pohon di pinggir Danau Toba.
Jokowi menyampaikan kedepan nantinya, seluruh perbukitan dan area Danau Toba dihijaukan kembali. Oleh sebab itu, pemerintah memerlukan dukungan dari masyarakat. Karena, katanya, tanpa masyarakat ikut bersama-sama menanam, sangat mustahil itu akan bisa dilakukan. Ia juga berharap nantinya Danau Toba menjadi tujuan wisata yang bukan hanya level lokal, domestik atau nasional, namun berlevel internasional.
"Melihat Bandara Silangit, akhir tahun akan selesai. Ada juga pembangunan taman bunga, tempat konferensi dan lain-lain. Saya harap masyarakat ikut menjaga, memelihara, dan merawat ekosistem yang sudah ada," ucapnya.
Tanaman pohon yang ditanam buah-buahan agar tidak saja bermanfaat dari sisi ekologis namun juga bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. Menteri LHK Siti Nurbaya menjelasan penanaman pohon yang dilaksanakan dari tahun ke tahun telah memberi kontribusi dalam mengurangi luas lahan hutan kritis dan meningkatkan penyerapan karbon,serta membantu peningkatan pendapatan masyarakat.
Dalam kegiatan itu, sebanyak 2.500 batang ditanam bersama presiden bersama pelajar pramuka dan masyarakat di lokasi penanaman tersebut. Total ada 7.500 batang pohon yang ditanam setelah sebelumnya dilakukan penanaman sebanyak 5.000 batang oleh Dinas Kehutanan. Jokowi juga dijadwalkan melakukan kembali penanaman pohon bersama masyarakat Samosir sebanyak 1.500 batang pohon di Pulau Samosir pada keesokan harinya, Minggu (21/8/2016).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan SIti Nurbaya mengatakan penanaman pohon yang dilaksanakan dari tahun ke tahun telah memberi kontribusi dalam mengurangi luas lahan hutan kritis dan meningkatkan penyerapan karbon,serta membantu peningkatan pendapatan.
Kegiatan penanaman pohon menurutnya melibatkan seluruh stakeholder serta dibiayai melalui APBN, APBD, DAK bidang kehutanan, CSR, masyarakat dan LSM serta pemuka adat/agama.
"Kami telah mengatur besarnya kontribusi untuk kegiatan RHL dari APBD (10%), CSR (1%) dan APBN 1 juta batang bibit di buat di persemaian permanen," kata Siti Nurbaya. Seluruh kabupaten telah dialokasikanDAK bidang kehutanan sebesar Rp 1,5-2 milyar untuk kegiatan RHL, pengemanan hutan dan penanggulangan kebakaran.
Pada RPJMN tahun 2015-2019 kementerian LHK menargetkan rehabilitas hutan dan lahan seluas 5,5 juta ha, untuk itu Kementerian LHK terus melakukan upaya menjali usaha dari berbagai pihak, baik instansi pemerintah maupun swasta.
Presiden dalam kesempatan itu memberi bantuan pompa air dan selang masing-masing sebanyak 5 unit kepada Camat Porsea untuk pemeliaraan pohon-pohon yang sudah ditanam. Selain itu Jokowi juga memberikan 10 unit sepeda kepada gerakan Pramuka setempat.(Rel)
0 Comments