Jemaat HKBP Syalom Aur Duri Kota Jambi merayakan Kebaktian Natal 25 Desember 2011 di halaman Gereja HKBP Aurduri Jambi karena gereja terswebut disegel Pemkot Jambi. |
* Juga Mampu Jalin Komunikasi dengan Presiden
BeritaSimalungun.com-Warga jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Trimedya Panjaitan SH MH mengatakan, calon Ephorus (Pimpinan Tertinggi) HKBP yang akan dipilih pada Sinode Godang September 2016 harus
memiliki rekam jejak yang baik dan jenjang jabatan dari bawah.
Seperti
dari pendeta pemula, pendeta diperbantukan, pendeta resort, praeses dan
kepala departemen. Kemudian calon tersebut memahami permasalahan HKBP
dan tahu solusi mengatasi permasalahan tersebut.
"Seperti Kapolri
Tito, dia pernah Kapolsek, pernah Kapolres, Kapolda dan sampai
akhirnya jadi Kapolri. Jenjang jabatan itu perlu, seperti calon ephorus
harus kaya pengalaman. Sehingga tahu seluk-beluk permasalahan di HKBP
dan tahu cara mengatasinya dengan cara damai sejahtera," ucapnya kepada
wartawan baru-baru ini di Jakarta.
Wakil Ketua Komisi III
DPR RI ini mengetahui ada sejumlah calon ephorus yang akan maju dalam
Sinode Godang nanti. Dia mengetahui ada empat, namun mengingatkan, 1600
sinodestan yang ikut memilih pimpinan HKBP harus memilih dengan hati
nurani. Para pendeta harus subjektif, perpolitikan tidak boleh masuk ke
dalam sinode khususnya untuk pemilihan ephorus.
Jika pemilihan
itu bersih tanpa didorong oleh kepentingan, maka HKBP akan menjadi besar
seperti Nahdatul Ulama (NU). Kalau pemilihan yang bersih terlaksana
maka, pada Sinode tahun 2020 sudah sepantasnya pemilihan Ephorus dan
Sekjen dengan cara "Sijomput Nasinurat".
Untuk itu pada Sinode tahun ini
harus dibuat AD/ARTnya, kalau ini tidak dilakukan maka sampai kapanpun
HKBP tidak akan maju.
"Kalau masih begini-begini saja, jangan bermimpi
HKBP bisa berkembang. Ayolah para tokoh-tokoh HKBP, mari kita dukung
HKBP yang lebih maju lewat Sinode ini," ajaknya.
Karena menurut Trimedia, selama ini HKBP kurang disegani, padahal jemaatnya cukup besar
yakni 5 juta jiwa. Seharusnya HKBP menjadi lembaga keagamaan yang
disegani, gubernur, Kapolda, Pangdam, Kajati, Pangkosek, Danlantamal dan
pejabat tinggi negara lainnya harus sowan dan datang bersilaturahmi ke
Pearaja Tarutung. Apalagi transportasi ke Bona Pasogit Tarutung semakin
lama semakin baik, sehingga tidak ada masalah dengan jarak tempuh.
Pemimpin
HKBP (Ephorus) juga harus mampu menjalin komunikasi dengan Presiden dan
mendukung Nawacita Presiden Joko Widodo agar program HKBP bisa sinergis
dengan pemerintah.
Kenapa NU dan Muhammadiyah bisa menjalin komunikasi
dengan Presiden. Padahal Presiden sangat mendukung demokratisasi dan
membutuhkan pemimpin agama hasil demokrasi. "Karena apa, jumlah jemaat
HKBP 5 juta orang, itu jumlah yang banyak," jelasnya.
Ephorus ke
depan juga kata Politisi PDI Perjuangan ini, harus lebih banyak berdiam
di kantor Pusat Pearaja Tarutung. Selain itu kata dia, HKBP saat ini
tidak memiliki kemajuan yang berarti.
Diakuinya HKBP memiliki tahun
pelayanan setiap tahun yang tahun ini ada tahun keluarga HKBP. Tapi
HKBP tidak bisa berbicara di tingkat nasional kalau ada peristiwa
nasional.
"Tidak pernah Ephorus HKBP dimintai komentarnya oleh
media-media nasional dan internasional menyikapi persoalan yang
berkembang," tuturnya.
Pemimpin HKBP ke depan juga harus bisa
mengembalikan jemaat yang sudah tercerai berai dan pergi entah ke mana.
Tugas pendeta harus disesuaikan, jangan ada pendeta sampai 15 tahun
masih bercokol di Jakarta, tapi lebih mengedepankan kesejahteraan
pendeta, guru huria, biblevoruw dan diakones serta beasiswa bagi
pendeta.
Sebagai salah satu ketua Lembaga di HKBP yakni, Ketua
Yayasan Kesehatan HKBP memiliki hak suara. Dia juga akan mendorong yang
memiliki hak pilih mengawal jalannya sinode di Seminarium Sipoholon
nanti.
Sebanyak 1.600 pemilih harus memilih dengan hati nurani agar
sinode berjalan dengan demokratis. Dari empat calon ephorus tersebut
kata Trimedya, ada sosok yang pantas memimpin HKBP berdasarkan kriteria
yang disebutkannya, tapi dia tidak mau menyebutkan nama.
"Tapi
saya tetap berkeinginan sinode periode mendatang, pemilihan ephorus dan
Sekjen melalui sistim Sijomput Nasinurat, marilah kita persiapkan
AD/ARTnya pada sinode tahun ini. Biarlah pemimpin agama itu dipilih oleh
Tuhan, kita berdoa agar Tuhan memilihnya lewat Sijumput Nasinurat,"
imbuhnya. (SIB)
0 Comments