Mbah Gotho di rumahnya, Desa Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah, Rabu 31 Agustus 2016. Antara Foto/Maulana Surya |
BeritaSimalungun.com, Sregen-IA sudah lama mendamba dipanggil pulang oleh Sang Pencipta. Bahkan, pada 1993, ia sudah menyiapkan nisan untuk kuburannya.
Namun, Tuhan rupanya masih menghendakinya untuk menikmati laju roda zaman. Itulah Sodimejo yang akrab dipanggil Mbah Gotho.Videonya KLIK Disini
Lelaki asal Dusun Segeran RT 018/008, Desa Cemeng, Kecamatan Sambung
Macan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ini disebut-sebut berusia 146
tahun.
Usianya itu jauh melampaui Jeanne Calment, orang tertua di dunia yang meninggal dunia pada 1997 dalam usia 122 tahun 164 hari.
Mbah Gotho di rumahnya. Antara Foto/Maulana Surya
Mbah Gotho terlahir dengan nama kecil Saparman di Desa Cemeng.
Berdasarkan data yang tercantum pada kartu keluarga dan KTP miliknya, ia
lahir pada 31 Desember 1870.
Kalau data itu terverifikasi, artinya orang tertua di dunia yang masih hidup saat ini ialah dirinya.
Selain data dalam dokumen kependudukan itu, memang belum ada data lain
yang menguatkan kebenaran usia Mbah Gotho tersebut. Namun, jika menyimak
penuturannya, kemungkinan besar data itu benar.
Di usainya kini, Mbah Gotho masih memiliki ingatan sangat kuat. Ia menuturkan, dirinya lahir pada Kamis Wage, bulan Sapar.
Oleh karena itu, orang tuanya, Setrodikromo dan Saliyem, memberinya nama
Saparman. Soal tahun kelahirannya, Mbah Gotho mengaku tidak ingat
persis.
Namun, ia melihat proses pembangunan Pabrik Gula Gondang. Ketika pabrik itu diresmikan, dia ikut menonton.
Menurut catatan sejarah, pabrik gula yang masa operasinya tidak lama
karena lokasi tidak sesuai dengan rencana awal itu dibangun pada 1880.
"Waktu itu saya sudah bisa membantu Bapak membajak di sawah," kata Mbah
Gotho yang kini tinggal dan dirawat di rumah cucunya, Suryanto.
Mbah Gotho di rumahnya. Antara Foto/Maulana Surya
Kepala Desa Cemeng, Sriyanto, 54, memperkuat pengakuan Mbah Gotho.
Hal itu berdasarkan cerita dari salah seorang sesepuh desa bernama Mbah
Dipo yang meninggal dunia sekitar lima tahun lalu dalam usia 112 tahun.
"Mbah Dipo pernah mengatakan, ketika beliau masih kanak-kanak, Mbah Gotho itu sudah dewasa dan menikah," katanya.
Mbah Gotho merupakan anak kedua dari sebelas bersaudara. Sepanjang
hidupnya, ia menikah empat kali. Semua istrinya sudah meninggal.
Dari pernikahan itu, Mbah Gotho dikaruniai empat anak, dua di antaranya
sudah meninggal dunia. Anaknya yang masih hidup memberikankan 12 orang
cucu, 17 cicit, dan dua canggah.
Mbah Gotho mengaku tidak memiliki rahasia apa pun hingga berumur
panjang. Namun, sejak muda dia sudah melatih diri untuk selalu sabar dan
menerima takdir apa adanya.
Mbah Ghoto sudah tidak memiliki hasrat pada kehidupan duniawi. Ia ingin segera menghadap Sang Khalik. (*)
Sumber: http://news.metrotvnews.com
0 Comments