 |
Ivan Armadi Hasugian, tersangka pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosep Medan.Ist |
BeritaSimalungun.com, Medan-Hari ini Rabu, (7/9/2016), IAH pelaku bom Gereja Santo Yosef Medan akan dibawa
oleh pihak Densus 88 Antiteror untuk pemeriksaan lanjutan sehubungan
dengan adanya dugaan keterkaitan tersangka dengan jaringan Bahrun Naim,
warga Indonesia yang kini bergabung dengan ISIS di Suriah. Hal itu
dikatakan ketua Pusat Bantuan Hukum DPC Peradi Medan, Rizal Sihombing
yang juga menjadi kuasa hukum IAH (19).
“Kalau yang disini sudah selesai, besok dia dibawa ke Jakarta,” kata Rizal saat ditemui di Polresta Medan, Selasa (6/9).
Rizal menjelaskan selama proses penyelidikan berlangsung, penyidik
tetap memenuhi hak dari IAH selaku tersangka yang masih berstatus anak.
IAH menurutnya selalu didampingi oleh orang tuanya dan juga tim dari
kuasa hukum. Untuk mendampingi IAH di Jakarta, pihak Pusbakum Peradi
Pusat.
“KIta sudah berkoordinasi dengan mereka (Peradi Pusat), tim dari sana yang akan mendampinginya,” ujarnya.
Terkait perkembangan dari penyelidikan, Rizal mengatakan IAH sudah
mengakui jika dirinya berhubungan dengan seseorang bernama Khail Omar
yang merupakan warga negara Malaysia.
Warga Malaysia tersebut diduga menjadi sosok yang memiliki jaringan
dengan Bahrun Naim. IAH dan Khail Omar sendiri berhubungan lewat
komunikasi dari internet.
“Jadi mereka ada situs tersendiri yang isinya mengenai hal-hal yang
radikal. Jadi IAH juga mengetahui cara merakit bom dari sana,”
ungkapnya.
Pengakuan dari IAH ini sendiri berbeda dengan keterangan Kapolri
Jenderal Tito Karnavian yang menyebutkan IAH berhubungan langsung dengan
Bahrun Naim.
Namun, terlepas dari hal tersebut selaku kuasa hukum,
Pusbakum DPC Peradi Medan menurut Rizal akan tetap memastikan IAH
mendapatkan hak-haknya selama menjalani proses pemeriksaan di Densus 88.
“Kita memastikan itu seluruhnya terpenuhi. Orang tua dari IAH rencananya juga akan berangkat ke Jakarta,” ungkapnya.(Msc)
0 Comments