Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Sutiawaty Guru SMPN 2 Tapian Dolok Segera Dilaporkan Kepolres Simalungun

 
Sutiawaty PNS guru yang mengajar di SMPN 2 Tapian Dolok

BeritaSimalungun.com, Tapian Dolok-Sutiawaty PNS guru yang mengajar di SMPN 2 Tapian Dolok yang arogan akan segera dilaporkan Kepolres Simalungun. Laporan itu terkait pemitnahan dan pencemaran nama baik.

Selain itu juga yang telah melindungi pelaku tindak pidana pengancaman kekerasan dan penghinaan yang sudah resmi terlapor di Polsek Serbalawan pada hari Sabtu 17 September 2016. Dengan surat rujukan Laporan polisi ke SPK ( Sentra Pelayanan Kepolisian ) Polsek Serbalawan Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.

No. Pol : LP / 100 /  IX  / 2016 / Simal –Lawan, Tanggal 17 September 2016, Tentang terjadinya tindak pidana “Ancaman Kekerasan dan Penghinaan ” Sebagaimana dimaksud dalam pasal 335 dari KUHPidana Jo Pasal 310 KUHPidana Jo Pasal 315 KUHPidana, yang terjadi pada hari sabtu tgl 17 September 2016, sekira pukul 18.00 Wib di depan rumah milik Ida R br Saragih Jalan Gotong Royong Pasar Baru Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.

Atas nama pelapor Ida R br Saragih, Yang tersangkanya : Lisa Dwi Astuti. Adapun beberapa pihak warga yang mau melaporkan  Sutiawaty PNS guru yang mengajar di SMPN 2 Tapian Dolok yang sifat arogan itu.

Karena telah memprovokasi 20 orang dengan cara menipu beberapa warga setempat. Guna membuat tanda tangan warga, dengan alasan permasalahaan anaknya supaya cepat selesai dilakukan perdamaian dengan si korbannya si Lisa itu.

Namun disaat Sutyawati meminta tanda tangan tersebut dari warga, tanpa ada judul kepala surat itu. Setelah pihak korban menemukan surat kaleng itu dari si karman selaku Kepling melalui Lurah Sinaksak, lalu suami nya si korban itupun pergi menemui dan bertanya kepada warga yang sudah menanda tangani surat kaleng tersebut yang isi surat itu berjudul “ IDA R br Saragih & keluarganya Meresahkan warga setempat di lingkungan II ”. 

Ternyata surat yang diminta si Sutyawati itu dari warga setempat, bukanlah untuk menyelesaikan permasalahan anaknya itu untuk perdamaian, Akan tetapi menambah permasalahan kepada dirinya sendiri.

Sementara menurut beberapa warga yang di temui pihak sikorban itu, salah satunya yang bernama Wira Hadi Kesuma pegawai dinas PU Kota pematang siantar, yang ikut serta menanda tangani surat kaleng itu, mengaku kalau judul surat itu bukanlah seperti itu tujuannya, akan tetapi untuk yang terbaik ke perdamaian.

Pengakuan si korban kalau Wira Hadi Kesuma pegawai dinas PU Kota pematang siantar, merasa di bohongi ataupun di tipu oleh si Sutiawaty itu supaya si wira mau menanda tangani. Sutiawaty PNS guru yang mengajar di SMPN 2 Tapian Dolok yang sifat arogan itu sudah telak menipu ataupun mempropokasi warga setempat demi kepentingan pribadinya untuk membela baikpun melindungi si Lisa  Dwi Astuti, Cici, dan Wulan.

Ketiganya tersangka yang menyerang membawa parang taksiran panjangnya parang kurang lebih 30cm, yang hendak di bacokkan si Lisa Dwi Astuti itu ke sikorban, dan juga melempari rumah sikorban pakai batu.

Berdasarkan hal kejadian itu, Awak media ini, mengkonfirmasi M SURBAKTI AKP. Kapolsek Serbalawan, melalui IPTU SUBAKIR Kanit Reskrim. Membenarkan adanya kejadian Pengancaman Kekerasan dan Penghinaan Sebagaimana dimaksud pasal 335 dari KUHPidana Jo Pasal 310 KUHPidana Jo Pasal 315 KUHPidana. 

Setelah itu awak media ini kembali lagi mengkonfir masi pihak sikorban. Tentang Sutiawaty yang iyanya sikorban mengaku di fitna / di hina dan merasa di cemarkan nama baiknya oleh si Sutiawti secara tertulis dengan cara mempropokasi warga lingkungan II. Kel. Sinaksak.

Lalu si korban mengaku pada awak media ini kalau pihaknya dan juga bersama beberapa warga yang sudah merasa di bohongi itu dan juga warga yang tidak ikut menandatangani surat itu akan segera melaporkan si Sutiawati secara Resmi Kepolres Simalungun.

Karena Sutiawaty PNS guru yang mengajar di SMPN.2 Tapian dolok yang AROGAN itu, sudah membuat contoh yang tidak baik di lingkungan tersebut. Jelasnya pada awak media ini. Karena ada keterlibatan kepda dinas pendidikan profesinya si Sutiawaty tersebut, awak media ini pun mengkonfirmasi Bellen Munte Spd.

Ke kantornya, Selaku kepala sekolah di SMPN.2 Tapian dolok. Bellen Munte juga membenarkan adanya hal kejadian itu diketahuinya, Namun B Munte selaku kepsek, menjawab pertanyaannya awak media ini dengan jawaban.

“Saya sebagai kepal sekolah di SMPN.2 Tapian dolok ini sudah menyarankan supaya berdamai, namun Sutiawati pegawai saya itu, tetap bertahan di posisinya, jadi sayapun selaku pimpinannya, bukan berarti semua hak dan kelakuannya si Sutiawaty ini menjadi tanggung jawab saya.

Intinya saya sudah mengupayakan bagaimana yang terbaiknya, bahkan sampai saat ini saya masih juga tetap berpikir mengupayakan, supaya bagaimana permasalahan dan kehilapan pegawai saya itu bisa di selesaikan dengan orang tua murid kami itu, tapi bapak-bapak pun selaku mediasi mitra kerja kami, tolong di bantu juga lah supaya cepat ini bisa kita selesaikan dengan baik.

Apalagi pak Paten Purba kan putra daerah di lingkungan itu??? Masa tidak bisa membantu kita untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan baik? ” jelasnya kepala sekolah pada awak media ini. PATEN PURBA pun menjawab si kepala sekolah itu.

“Susah orangnya itu pak diajak bicara bagus-bagus, dulupun suaminya yang bernama sugiono yang bekerja di kantor Imigrasi jalan medan itu, sudah pernah juga menipu masyarakat sinaksak dengan cara membuat tanda tangan dan mengutip per orang, warga itu sebesar Rp. 10.000 ( Sepuluh Ribu Rupiah ) dengan iming-imingannya, akan ada bantuan dari kantor Imigrasi, ternyata sugiono suaminya si Sutiawati itu,membohongi dan menipu warga itu, termasuk ibu kandung saya yang ditipunya.


Jadi memang sudah karakter mereka suami istri mungkin seperti itu pak. Makanya setelah saya dengar informasi ini, sayapun ingin juga ikut melaporkan ke pihak yang berwajib ” ungkap paten purba selaku putra daerah di lingkungan II. Kelurahan Sinaksak tersebut. BK 174 GA. (Ryhan Sinaga)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments