Ist |
BeritaSimalungun.com, Medan-GEREJA Katolik yang bermurah
hati dan bersedia memberi ampun. Inilah yang dilakukan oleh Bapak Uskup
Keuskupan Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga, OFM. Cap. bersama Pastor Albertus
Pandiangan, OFM. Cap. kepada keluarga Hasugian di Medan.
Tindakan kasih berupa memberi ampunan dan tindakan
menghayati semangat Tahun Kerahiman Ilahi sebagaimana diajarkan oleh Paus
Fransiskus melalui Misericordiae Vultus ini terjadi di Wisma Keuskupan Agung
Medan (KAM), di Ibukota Provinsi Sumatra Utara, pada hari Senin tanggal 5
September 2016.
Bapak Uskup Agung Keuskupan Agung Medan Mgr. +Anicetus B.
Sinaga dengan suka hati menerima kedatangan keluarga Hasugian untuk
silahturami. Dalam pertemuan itu, Pastor Albertus Pandingan, OFM. Cap. yang
berhalangan hadir.
Mgr. +Anicetus B. Sinaga, OFM. Cap. dan Pastor Albertus
Pandiangan, OFM. Cap. adalah imam-imam Fransiskan Kapusin.
“Bapak Makmur Hasugian bersama Ibu Boru Purba, kedua
orangtua pelaku penyerangan terhadap Pastor Albertus Pandiangan di Gereja Sto.
Joseph Medan, datang ke Wisma Keuskupan Agung Medan pada hari Senin kemarin.
Mereka datang atas inisiatif sendiri dan kami senang menerima mereka,” kata
Uskup Agung Keuskupan Agung Medan Mgr. +Anicetus B. Sinaga, OFM dalam rangkaan
kalimat pesan pendek kepada Redaksi Sesawi.Net, Selasa siang tanggal 6
September 2016.
Minta Maaf dan Diberi Ampunan
“Mereka datang untuk maksud minta maaf kepada Uskup dan
Pastor Pandiangan atas insiden beberapa waktu lalu.
Dengan tangan terbuka dan hati yang longgar, kami menerima
maksud baik mereka,” tandas Mgr. +Anicetus menjawab pertanyaan Sesawi.Net
melalui jalur pribadi.
Kedatangan pasutri Makmur Hasugian bersama Ibu Boru Purba
difasilitasi oleh serombongan pengacara dari Peradi Medan. Pertemuan
silahturami itu sendiri dimoderatori oleh A. Dewanto Handoko SH, anggota
Pengurus Forum Masyarakat Katholik Indonesia (FMKI) Sumut.
Kepada Sesawi.Net, Uskup Agung Keuskupan Medan menegaskan
adanya empat hal yang menjadi bahan diskusi sepanjang pertemuan silahturahmi
tersebut. Di antaranya adalah
1) Aspek moral: Keuskupan Agung Medan sangat mengapreasi
inisiatif pribadi keluarga pelaku untuk datang memohonkan maaf atas terjadinya
insiden beberapa waktu lalu.
2) Belas kasih: Keuskupan Agung Medan dalam hal ini Uskup
Agung KAM dan Pastor Albertus Pandingan, OFM. Cap. dengan semangat kristiani
sepenuh hati memberi ampun dan memaafkan pelaku dan berusaha menghapus luka di
batin.
Insiden penyerangan terhadap Pastor Albertus Pandiangan,
OFM. Cap. terjadi di Gereja Sto. Joseph tak jauh dari Kampus Universitas
Sumatra Utara (USU) di Jl. Dr. Mansyur, Kota Medan, hari Minggu tanggal 28
Agustus 2016 pekan silam. Insiden ini terjadi saat berlangsung misa mingguan di
hari Minggu tersebut.
Sesaat setelah berlansung Bacaan Injil, pelaku yang masih
mengenakan ransel punggung bergerak mendekati pastor dan mencoba menyerangnya
dengan bersenjatakan pisau. Dari dalam ranselnya ditemukan kapak dan beberapa
peralatan seperti kabel dan lainnya.
Pelaku berhasil dibekuk oleh umat yang tengah mengikuti
misa. Polisi memastikan bahwa pelaku bertindak secara individual dan tidak
terkait dengan kelompok radikal mana pun. [Sumber: Lensaberita.Net)
0 Comments