Kadis Pendidikan Siantar |
Berita Simalungun.Com|Pematangsiantar-Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, RESMAN PANJAITAN seraya cuci tangan akan dugaan penyimpangan proyek swakelola pelaksanaan proyek pembangunan Unit Sekolah Baru Sekolah Luar Biasa Pematangsiantar yang bersumber dari DPA DIREKTORAT PKLK Kementarian Pendidikan.
Bukan tidak beralasan dugaan sang Kadis melakukan rekayasa penentu Panitia Pelaksana Pembangunan Swakelola tercermin dari adanya lobbi mengelobbi antara Kadis dan SN selaku pelaksana kerap bertemu di ruang kerja sang Kadis bertempat di jalan Merdeka Pematangsiantar.
Informasi yang dihimpun Panitia tidak pernah dipilih secara musyawarah bersama dengan Kepala Sekolah, Komite, Orangtua Siswa/i tetapi sudah ditentukan langsung oleh Kadis hal ini bertentangan dengan standart pelaksanaan swakelola pendidikan.
Penghunjukan langsung dilakukan Kadis kepada rekanan berinisial SN hanya dengam alasan bahwa tidak ada pemborong lain yang mampu melaksanakan kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp 2,1 Miliar dimana tahap pembayaranya bertahap, hal ini menjadikan polemik bagi jalangan penggiat rekanan siantar disinyalir sang Kadis telah mengecilkan marwah beberapa perusahaan pengadaan barang dan jasa.
Sungguh ironis kinerja Kadis Pendidikan Pematangsiantar dalam pelaksanaan proyek SLB yang saat ini santer diperbincangkan dikalangan masyarakat mulai dari dugaan pemalsuan surat ukur, pemalsuan surat dokumen alas hak tanah sampai penetapan panitia pembangunan yang tidak transparan kepada managemen pengurus SLB Pematangsiantar.
SN selaku pelaksana proyek swakelola disinyalir berperan mengakibatkan kerugian uang negara dimana sesuai fakta lapangan banyak kejanggalan ditemui digedung baru, mulai dari besi tulang cor yang berkarar, ketebalan dan kedalaman pondasi, kosen yang menggunakan kayu tidak bermutu bagus alias banyak retak menganga, baja ringan untuk rangka atap, volume ruangan yang diduga adanya pencurian pengurangan ukuran, ketebalan atap yang tidak maksimal serta pemadatan tanah yang kurang efisien tetapi dianggarkan dalam laporan keuangan.
Anehnya, Kadis juga enggan memberikan informasi realusasi anggaran yang sudah disetorkan kepada panitia yang dihunjuk langsung, berulang kali disambangi kekantornya namun selalu berkelit sedang banyak tamu bahkan sesuai informasi dari seorang staff yang tidak bersedia namanya dipublikasikan RESMAN PANJAITAN menggelontorkan ucapan supaya beritanya dibuat besar besar dia tidak takut.
Pelaksanaan pembangunan USB merupakan preseden buruk dalam proyek swakelola sekolah dan menjadi accuan bahwa selama ini pelaksananaan DAK maupun lainya yang panitianya setiap tahunya berinisial SM dan PN dengar berdelik sebagai kepala tukang adalah catur dari sang Kadis yang konon katanya dekat dengan insan Pers. ( Manroe )
0 Comments