|
BeritaSimalungun.com, Jakarta - Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam organisasi atau
gerakan kemahasiswaan menggelar acara Apel Kebangsaan Mahasiswa
Indonesia di Tugu Proklamasi. Acara yang diikuti sekitar 500 orang
mahasiswa tersebut menyatakan sikap atas aksi unjuk rasa yang akan
digelar besok (4/10).
Acara diawali dengan bernyanyi Indonesia
Raya dan pembacaan puisi. Puisi dibacakan oleh 2 perwakilan mahasiswa
yang kemudian diiringi lagu Kebyar-Kebyar yang dipopulerkan oleh
grupband Cokelat.
"Kita di sini untuk memastikan untuk memberi
pesan pada rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke bahwa kita akan
setia dan selalu berada di depan mejaga kedaulatan Republik Indonesia,
kita berjajar rapi untuk memberi pesan bahwa Indonesia masih aman, damai
dan tenteram," kata Pembina Upacara Apel Kebangsaan Aminudin Ma'ruf di
Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Aminudin
yang adalah Ketua PB Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
menyerukan agar masyarakat tidak terprovokasi atas aksi yang akan
diadakan besok dan agar masyarakat tetap melaksanakan kegiatan
masing-masing seperti biasa. Dia berharap unjuk rasa dapat berlangsung
dengan tertib dan damai.
"Nelayan silakan tetap melaut, petani
tetap ke sawah, ulama tetap berkotbah di masjid. Kita inginkan agar
tidak panik. Kita yakin kawan-kawan yang akan melakukan unjuk rasa besok
akan melangsungkan aksinya dengan damai, yang konstitusional karena
kita adalah negara yang taat hukum," lanjut Aminudin.
Aminudin
mengatakan bahwa maklumat yang diadakan bersama para mahasiswa ini tidak
berkaitan dengan Aksi 4 November besok. Dia memastikan bahwa setiap
kelompok mahasiswa yang hadir dalam apel tersebut tidak akan ikut unjuk
rasa.
"Acara ini tidak ada kaitannya dengan aksi besok tapi
memang dalam maklumat kita, organisasi kemahasiswaan memastikan untuk
tidak ikut dalam aksi besok. Kami pastikan tidak ada uang ikut berdemo,"
ucapnya.
Hal tersebut menjadi komitmen kepercayaan para
mahasiswa pada aparat hukum untuk bisa menyelesaikan masalah dugaan
penistaan agama tersebut.
"Kami mahasiswa akan selalu setia
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kami juga berkomitmen untuk
menjadi benteng pertahanan dari hal-hal yang dapat mengancam stabilitas
Negara," ujarnya.
Meski unjuk rasa adalah bagian dari hak warga
negara, dia menambahkan agar masyarakat tetap menjunjung tinggi
perbedaan dan tetap menjaga persatuan termasuk bagi para mahasiswa.
"Kita
berdiri hanya untuk satu tujuan. Kita sudah berjanji bersumpah Bertanah
Air satu, Berbangsa Satu dan Berbahasa Satu tidak peduli agama apapun,
suku apapun, kulit kita warna apapun kita adalah warga NKRI," serunya
diiringi tepuk tangan para mahasiswa.
Adapun sejumlah aliansi
mahasiswa yang hadir dalam apel ini yakni, Gerakan Mahasiswa Nasional
lndonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),
Mahasiswa Katolik Republic Indonesia (PMKRI), Perhimpunan Gerakan
Mahasiswa Kristen Indonesial (GMKl), Himpunan Mahasiswa Buddhist
Indonesia (HIKMABUHDHI), dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma lndonesia
(KMHDI). (Detik.com)
0 Comments