Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Kapolri Minta Polisi Gunakan Cara Persuasif Amankan Demo Ahok 4 November

Kapolri Jenderal Tito Karnavian.IST
BeritaSimalungun.com, Jakarta-Massa ormas Islam akan berunjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) . Apa langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian?

Kapolri telah mengambil langkah-langkah terkait demo besar-besaran ini. Dia sudah menginstruksikan jajarannya yang akan bertugas di lapangan agar tidak salah bertindak.

"Kapolri memerintahkan kepada petugas di lapangan agar mengedepankan upaya persuasif, preventif dan tidak bersikap arogan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, Minggu (30/10).

Selain itu, Kapolri juga menginstruksikan jajarannya berkoordinasi dan komunikasi dengan para koordinator lapangan unjuk rasa. Dia berharap aksi demo tetap tertib dan damai hingga usai.

"Kepada para koordinator lapangan unjuk rasa agar selalu mengajak peserta unjuk rasa menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan unjuk rasa," ujarnya.

Sementara itu, lanjut Boy, masyarakat diharapkan tidak terprovokasi oleh ajakan unjuk rasa anarkis. Jika terjadi tindak kriminal, maka petugas akan menindak sesuai dengan aturan hukum.

Tidak Ada Perintah

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan menegaskan tidak ada perintah tembak di tempat terhadap pendemo yang akan berunjuk rasa menolak penistaan agama pada Jumat (4/11).

"Di Polri tidak ada perintah untuk menembak di tempat dalam pelaksanaan pengamanan demo," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono melalui keterangan tertulis di Jakarta.

Pernyataan Irjen Polisi M Iriawan melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya itu sebagai klarifikasi pemberitaan mengenai perentah tembak di tempat bagi pendemo.

Awi mengatakan anggota Polri tidak diperbolehkan membawa senjata api maupun tembak di tempat saat mengamankan unjuk rasa.

Awi meminta masyarakat mencermati pemberitaan yang berkembang ingin memperkeruh suasana dan menimbulkan keresahan terhadap masyarakat.

"Dengan memelintir pemberitaan, provokasi yang membuat suasana panas agar saling berhadapan," ujar Awi.

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu mengimbau media massa meluruskan dan menyampaikan informasi yang sejuk kepada masyarakat.

Polri, menurut Awi, akan mengawal setiap aksi demontrasi agar berjalan aman dan damai karena kegiatan unjuk rasa hak setiap warga negara.

Terkait informasi perintah tembak di tempat, Awi meminta masyarakat mewaspadai pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen unjuk rasa untuk anarkis bahkan ingin Indonesia seperti negara di Timur Tengah.

Awi menyatakan Polri bersama TNI akan berupaya maksimal mengamankan DKI Jakarta dan kota lainnya di seluruh Indonesia agar tetap aman dan damai. (detikcom/Ant)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments