INDEKS BERITA
17:30
Danau Toba Masih Pilihan Utama Pemudik Isi Liburan Tahun Baru
Written By Beritasimalungun on Saturday, 31 December 2016 | 17:30
![]() |
Keluarga Rometuah Tondang/ Br Manihuruk perantau asal Jambi menikmati hiburan di Danau Toba Parapat. IST |
BeritaSimalungun.com, Tigaras-Pemudik yang berasal dari
berbagai kota di Indonesia masih menjadikan Danau Toba sebagai obyek wisata
utama untuk mengisi liburan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Hal itu tampak dari
kunjungan pemudik memadati obyek wisata di Danau Toba.
Misalnya pemudik mengunjungi Danau Toba di Parapat
Simalungun, Tigaras, Haranggaol, Tongging, Silalahi, Tomok dan Samosir. Pemudik
masih menjadikan Danau Toba sebagai obyek wisata andalan jika pulang kampung ke
Sumatera Utara. Berikut ini sejumlah foto pemudik yang menikmati liburan di
kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.(Lee)
![]() |
Panen Bawang Merah di HUtaimbaru. Lamhot P Saragih Manihuruk. |
![]() |
Panen Bawang Merah di HUtaimbaru. Lamhot P Saragih Manihuruk. |
![]() |
Keluarga Rometuah Tondang/ Br Manihuruk perantau asal Jambi menikmati hiburan di Danau Toba Parapat. IST |
![]() |
Keluarga Rometuah Tondang/ Br Manihuruk perantau asal Jambi menikmati hiburan di Danau Toba Batu Gantung Tomok. IST |
![]() |
Desa Paropo Silalahi. Fota Rusmian Tondang. |
![]() |
Desa Siallagan Samosir. Foto Hendrikson Purba. |
![]() |
Armando Purba di Rumah Bolon Simalungun, Purba. |
![]() |
Armando Purba di Rumah Bolon Simalungun, Kecamatan Purba. |
![]() |
Rusmian Tondang Memancing di Tongging. |
![]() |
Rusmian Tondang Memancing di Tongging. |
![]() |
Rusmian Tondang Memancing di Tongging. |
![]() |
Hendrikson Purba di Pantai Paris Tigaras. |
![]() |
Hendrikson Purba dan Keluarga Menuju Tomok dari di Pantai Paris Tigaras. |
![]() |
Perkebunan Teh Sidamanik Simalungun. |
![]() |
Permandian di Sidamanik, Simalungun. |
![]() |
Permandian di Sidamanik, Simalungun. |
![]() |
Permandian di Sidamanik, Simalungun. |
![]() |
Permandian di Sidamanik, Simalungun. |
![]() |
Pantai Tigaras, Danau Toba.Ist |
Label:
ADAT ISTIADAT,
INFRASTRUKTUR,
JURNALISME WARGA,
PARAWISATA
16:55
Perantau Keluhkan Rusaknya Jalan di Simalungun
![]() |
Rusak Parah: Kondisi jalan di
Nagori Sinaman Laba Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun butuh
perhatian.
|
![]() |
Rusak Parah: Kondisi jalan di Nagori Sinaman Laba Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun butuh perhatian. |
![]() |
Rusak Parah: Kondisi jalan di Nagori Sinaman Laba Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun butuh perhatian. |
![]() |
Rusak Parah: Kondisi jalan di Nagori Sinaman Laba Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun butuh perhatian. |
![]() |
Rusak Parah: Kondisi jalan di Nagori Sinaman Laba Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun butuh perhatian. |
BeritaSimalungun.com-Seorang perantau yang saat ini mengunjungi kampung halamannya yakni Laban Saragih Smart mengeluhkan kondisi jalan di Simalungun. Kondisi jalan di Nagori Sinaman Laba Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun butuh perhatian."Ini lah salah satu POTRET Jalan Raya di SIMALUNGUN. Mengerikan......Masih Banggakah.....????," tulisnya 28 Desember 2016. (Lee)
Label:
INFRASTRUKTUR,
JURNALISME WARGA,
PARAWISATA,
PEMERINTAHAN
07:56
Waspada Dengan Keberadaan Yus Pane (Pelaku Perampokan Sadis di Pulomas Jakarta)
BeritaSimalungun.com, Jakarta-Kelompok perampokan sadis “Korea Utara” yakni Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, Yus Pane akhirnya harus lumpuh di tangan kepolisian. (Baca: Kapten Perampok Sadis Kelompok “Korea Utara” Ramlan Butarbutar Tewas Ditembak Polisi)
Bahkan sang Kapten kelompok ini Ramlan Butarbutar tewas ditembak polisi karena mencoba melawan saat digerebek di tempat persembunyiannya di rumah kontrakan di Rawa Lumbu, Bekasi, Rabu (28/12/2016) siang. Sementara Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga juga dihadiahi timah panas. Sementara Ridwan Sitorus alias Yus Pane masih diburu polisi. (BS)
Bahkan sang Kapten kelompok ini Ramlan Butarbutar tewas ditembak polisi karena mencoba melawan saat digerebek di tempat persembunyiannya di rumah kontrakan di Rawa Lumbu, Bekasi, Rabu (28/12/2016) siang. Sementara Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga juga dihadiahi timah panas. Sementara Ridwan Sitorus alias Yus Pane masih diburu polisi. (BS)
07:14
Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
![]() |
Presiden Joko Widodo.IST |
BeritaSimalungun.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas membahas
antisipasi terkait dengan media sosial. Dalam rapat itu, Jokowi meminta
aparat hukum melakukan penindakan yang tegas dan keras bagi pengguna
media sosial yang melontarkan ujaran kebencian dan fitnah.
Jokowi mengatakan seharusnya media sosial dikembangkan menjadi sarana untuk kebaikan. Selain itu, media sosial harus mendorong kreativitas dan inovasi yang positif.
"Medsos harus dikembangkan ke hal produktif, mendorong kreativitas dan inovasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kita," kata Jokowi membuka rapat di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).
Namun, lanjut Jokowi, disadari bahwa perkembangan teknologi memberikan dampak negatif bagi masyarakat. "Seperti yang kita lihat akhir-akhir ini, banyak berseliweran informasi yang meresahkan, mengadu-domba, memecah-belah," kata Jokowi.
Dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut adalah banyak muncul ujaran kebencian, ujaran kasar, fitnah, hingga upaya provokatif. Untuk itu, Jokowi ingin hal semacam itu ditindak tegas dan keras oleh aparat penegak hukum.
"Muncul ujaran kebencian, pernyataan kasar, pernyataan fitnah, provokatif, dan bahasa yang dipakai bahasa yang misalnya 'bunuh', 'bantai', 'gantung'. Sekali lagi, ini bukan budaya kita, bukan kepribadian kita. Jangan sampai kita habis energi untuk hal seperti ini," kata Jokowi.
"Saya minta, penegakan hukum harus keras dan tegas untuk hal ini," tambah Jokowi. (Detik.com)
Jokowi mengatakan seharusnya media sosial dikembangkan menjadi sarana untuk kebaikan. Selain itu, media sosial harus mendorong kreativitas dan inovasi yang positif.
"Medsos harus dikembangkan ke hal produktif, mendorong kreativitas dan inovasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kita," kata Jokowi membuka rapat di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).
Namun, lanjut Jokowi, disadari bahwa perkembangan teknologi memberikan dampak negatif bagi masyarakat. "Seperti yang kita lihat akhir-akhir ini, banyak berseliweran informasi yang meresahkan, mengadu-domba, memecah-belah," kata Jokowi.
Dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut adalah banyak muncul ujaran kebencian, ujaran kasar, fitnah, hingga upaya provokatif. Untuk itu, Jokowi ingin hal semacam itu ditindak tegas dan keras oleh aparat penegak hukum.
"Muncul ujaran kebencian, pernyataan kasar, pernyataan fitnah, provokatif, dan bahasa yang dipakai bahasa yang misalnya 'bunuh', 'bantai', 'gantung'. Sekali lagi, ini bukan budaya kita, bukan kepribadian kita. Jangan sampai kita habis energi untuk hal seperti ini," kata Jokowi.
"Saya minta, penegakan hukum harus keras dan tegas untuk hal ini," tambah Jokowi. (Detik.com)
Label:
NASIONAL,
PEMERINTAHAN,
PERISTIWA,
RAGAM BUDAYA,
SUARA AKTIVIS
01:39
Semangat Juan Tukang Tambal Ban Cilik di Merek Asal Tigalingga
Written By Beritasimalungun on Thursday, 29 December 2016 | 01:39
BeritaSimalungun.com, Karo-Dua abang beradik asal
Tigalingga yang masih anak-anak harus mencari nafkah dengan menambal ban untuk
hidupnya sejak ditinggal wafat ayahnya. Sementara ibunya pergi meninggalkan
mereka. Mereka dengan keahliannya menggeluti profesi penambal ban yang
berlokasi di Merek, Kabupaten Karo atau arah jalan menuju Sidikalang.
Kegiatan dua abang beradik ini diposting di sosial media
Group Grup BATAK BERSATU dan Pecinta Budaya Batak. Foto-foto mereka jadi viral
disosial media (Facebook).
“Matek ilukki. Namartabbal ban do au nakkaning. Margait
gait ma au maddok hata. Dek sussi jolo bajukku olo doho? Dia ma dison bang alai
tuhor ma sabunna dah? Sungguh besarnya kasih penolonganmu abbeah. Husukkun
madah. Idia haroa bapa dek? Nga tibu marujung ngolu bang,” ujar Tioshatuh Benny
di group.
“Jadi molo uma hudia? Dang diboto hami manang na hudia
bang, songonon do hami di tinggalhon. Sungguh tidak sepantasnya anak kecil
seperti ini bekerja sebagai tukang tambal. Husukkung ma tempat tinggalna, Sian
dia ma asalmu dek? Sian Tigalingga bang. Holan sae itabbal ban hi. Ittor
hujalangkon ma dua lebbar dang napola pinaboa arga nai. Dang sanggup au mangida
jala dang hulanjutton be pakkataion. Tangis do ujungna nian au di motori. Amang
tahe nasib mi anggia. Sai tottong ma diramoti TUHAN i jama jama nang lakkamu si
ganup ari. Amen,” tulisnya lagi.
Bang Sangar: Ini kisah nyata diceritakan Tioshatuh Benny
pas martambal ban di Merek arah menuju Sidikalang. (Lee)
Label:
JURNALISME WARGA,
PENDIDIKAN,
PERISTIWA,
RAGAM BUDAYA
01:14
Lahir pada 25 Desember, Pria Ini Diberi Nama "Slamet Hari Natal"
![]() |
Slamet Hari Natal saat menunjukkan KTP miliknya di rumahnya, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Selasa (27/12/2016).Kompas.com |
BeritaSimalungun.com, Malang-Pria di Jalan Sangadi, RT 24 RW 8, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini memliki nama yang unik.
Karena lahir bertepatan dengan perayaan Natal, yakni pada 25 Desember 1962, ia lantas diberi nama Slamet Hari Natal. "Iya, itu benar nama saya," katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/12/2016).
Begitu juga dengan yang tertera pada KTP dan kartu keluarga miliknya. Di situ tertulis nama "Slamet Hari Natal".
"Sebenarnya, Selamat Hari Natal, tetapi karena orang Jawa, jadinya Slamet. Terus di KTP juga tertulis begitu," ujarnya.
Ia menceritakan awal mula orangtuanya memberi nama Slamet Hari Natal. Ketika itu, ia dilahirkan di rumah Akas Kiyo, seorang bidan di Desa Kebonsari, Tumpang.
Kebetulan, bidan desa itu beragama Kristen Jawi Wetan. Karena lahir bertepatan dengan perayaan hari Natal, bidan itu menyarankan supaya diberi nama Selamat Hari Natal yang kemudian menjadi Slamet Hari Natal. Saran bidan itu diterima oleh orangtua Slamet yang sebenarnya beragama Islam.
"Pas melahirkan di salah satu bidan, orangtua melahirkan pas Natal. Ketimbang mikir buat nama sulit-sulit, diberi nama Slamet Hari Natal," katanya.
Slamet Hari Natal saat ini sudah berusia 54 tahun. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Ngatinah dan Syamsuri.
Ia hanya memiliki satu saudara, yaitu kakak perempuannya yang bernama Mujiati.
Meski bernama Slamet Hari Natal dan beragama Islam, ia mengaku tidak pernah mendapat makian. Menurut dia, di kampungnya sudah terjalin rasa toleransi. "Tidak pernah (dicaci). Di sini sudah toleran," katanya. (Kompas.com)
Label:
PERISTIWA,
RAGAM BUDAYA
00:26
Koleksi Mobil Korban Pembunuhan Pulomas, Lamborghini Hingga Ferrari
![]() |
TKP Rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur.IST |
BeritaSimalungun.com, Jakarta-Korban pembunuhan sadis di
rumah mewahnya di Pulomas, Jakarta Timur, Ir Dodi Triono (59) memiliki koleksi
mobil-mobil mewah. Koleksinya mulai dari supercar Lamborghini hingga Ferrari.(Baca: Kapten Perampok Sadis Kelompok “Korea Utara” Ramlan Butarbutar Tewas Ditembak Polisi)
Di akun-akun Instagram @dtr175 dan @dodie_3, ada foto-foto
pribadi Dodi semasa hidup. Semua foto yang dipampang kebanyakan berlokasi di
kediamannya di Jl Pulomas Utara No 7A, Pulogadung, Jakarta Timur.
Ada foto saat Dodi ber-selfie di dalam kamar. Ada juga foto
dirinya berdiri gagah sambil memegang senjata laras panjang. Di belakangnya,
terlihat sejumlah senjata lain yang tersusun di dinding.
Kebanyakan foto, Dodi berpose dengan mobil-mobil mewahnya.
Semasa hidup, dia dikenal memang suka mengoleksi mobil mewah. Tampak mobil
Lamborghini Gallardo warna oranye, Ferari 488GTB warna merah-putih, dan Hummer
H2 warna hitam, yang masing-masing harganya di atas Rp 1 miliar. Ada juga
sejumlah mobil lain yang harganya tak bisa dibilang murah bagi masyarakat umum.
Untuk diketahui, Dodi disekap bersama 10 orang, termasuk 3
anaknya, serta pembantu dan 2 sopirnya, sejak Senin (26/12) sore, hingga
akhirnya diketahui pada Selasa (27/12) pagi. Mereka disekap di sebuah toilet
berukuran sekitar 2 x 1 meter.
Karena toilet itu sempit dan udara yang minim, 6 orang
akhirnya tewas. Mereka adalah Ir Dodi Triono, dua anaknya Diona Arika Andra
Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9). Lalu Amalia Calista alias Amel
(teman anak korban) dan Sugiyanto alias Yanto (sopir) serta Tasrok (sopir).
Sedangkan 5 korban luka adalah pembantu rumah tangga (PRT)
Emi (41) dan anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (13). Lalu PRT Santi (22), serta
dua baby sitter atas nama Fitriani (23) dan Windy (23). Dari foto-foto yang
beredar, ada darah di tubuh sejumlah korban tewas. Diduga mereka dianiaya
sebelum ditumpuk di dalam kamar mandi. (Sumber: Detik.com)
00:24
Catatan hitam Ramlan Butarbutar, satu pelaku perampokan di
rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur dikenal sadis dalam
melakukan aksinya. Ramlan Butarbutar ini terekam di Polres Depok. Dia pernah
ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok atas kasus perampokan di
kawasan Depok.
Kapten Perampok Sadis Kelompok “Korea Utara” Ramlan Butarbutar Tewas Ditembak Polisi
Polisi: Adik Ramlan Butarbutar DPO Kasus Perampokan
BeritaSimalungun.com, Jakarta-Kelompok perampokan sadis “Korea
Utara” yakni Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, Yus Pane akhirnya harus
lumpuh di tangan kepolisian. Bahkan sang Kapten kelompok ini Ramlan Butarbutar
tewas ditembak polisi karena mencoba melawan saat digerebek di tempat
persembunyiannya di rumah kontrakan di Rawa Lumbu, Bekasi, Rabu (28/12/2016) siang.
Sementara Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga juga dihadiahi timah panas.
Sementara Yus Pane masih diburu polisi.
Ramlan Butarbutar CS beraksi di rumah Dodi pada Senin
(26/12/2016) bersama Erwin Situmorang, Yus Pane dan Alfins Bernius Sinaga. Dodi
disekap bersama 10 orang, termasuk 3 anaknya, serta pembantu dan 2 sopirnya,
sejak Senin (26/12/2016) sore, hingga akhirnya diketahui pada Selasa (27/12/2016)
pagi. Mereka disekap di sebuah toilet berukuran sekitar 2 x 1 meter.
Karena toilet itu sempit dan udara yang minim, 6 orang
akhirnya tewas. Mereka adalah Ir Dodi Triono, dua anaknya Diona Arika Andra
Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9). Lalu Amalia Calista alias Amel
(teman anak korban) dan Sugiyanto alias Yanto (sopir) serta Tasrok (sopir).
Sedangkan 5 korban luka adalah pembantu rumah tangga (PRT) Emi
(41) dan anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (13). Lalu PRT Santi (22), serta dua
baby sitter atas nama Fitriani (23) dan Windy (23). Dari foto-foto yang
beredar, ada darah di tubuh sejumlah korban tewas. Diduga mereka dianiaya
sebelum ditumpuk di dalam kamar mandi.(Baca: Ini Koleksi Mobil Mewah Milik Korban)
Selain menangkap Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang,
tim kepolisian juga menangkap R alias Ucok. Ucok adalah adik Ramlan yang jadi
buronan (DPO) kasus perampokan.
"R ini dia memang DPO kasus pencurian dengan
kekerasan, perampokan juga," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya
Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho, seperti dilansir detikcom, Rabu
(28/12/2016).
Rudy menjelaskan, Ucok diburu polisi karena terlibat
perampokan di wilayah Jakarta, beberapa tahun lalu. Namun Rudy belum dapat
menjelaskan rinci terkait kasus dugaan pidana yang dilakukan Ucok.
“Datanya harus kami buka lagi," kata Rudy saat ditanya
detil kasus perampokan yang melibatkan Ucok.
Ucok sebelumnya ditangkap di kawasan Bekasi siang tadi. Ia
ditangkap karena menyembunyikan kakaknya, Ramlan usai melakukan perampokan yang
disertai pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur.
Saat penyergapan, Ramlan ditembak mati polisi karena
berusaha melarikan diri dan melawan polisi. Sementara temannya, Erwin, ditembak
di bagian kaki karena berusaha kabur.
Setelah menangkap Ramlan, Erwin dan Ucok, polisi kembali
menangkap Alfins Bernius Sinaga. Alfins juga ditembak kakinya karena berusaha
kabur.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy
F Kurniawan yang memimpin penangkapan sudah memberi peringatan agar Alfins
menyerahkan diri. Namun Alfin terus berusaha kabur hingga akhirnya dilumpuhkan
di kakinya.
Polda Metro Jaya mengerahkan tim besar untuk menangkap para
pelaku sadis ini. Selain tim dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro
Jaya, Polres Bekasi dan Kapolres Depok AKBP Herry Heryawan juga turut ke
lapangan menangkap para pelaku.
Ramlan Butarbutar
DPO Perampokan
Sementara Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menyebut
Ramlan Butarbutar 'kapten' perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur,
sebagai buronan kasus yang sama di Depok tahun 2015. Tapi Ramlan saat itu tidak
tertangkap polisi dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Tahun lalu yang bersangkutan di Depok, merampok juga
warga Korea. Kebetulan Kapolres Depok masih Wadirkrimum atau Kasat Jatanras.
(Ramlan) ini DPO, DPO," ujar Iriawan kepada wartawan dalam jumpa pers
penangkapan pelaku perampokan Pulomas di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur,
Rabu (28/12/2016).
Ramlan Butarbutar menurut Iriawan pernah keluar masuk
penjara sebelum melakukan perampokan di Depok tahun lalu. Ramlan akhirnya tewas
ditembak di bagian dada karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap polisi
di Rawa Lumbu, Bekasi pada siang tadi.
“Ini nggak tertangkap, DPO. Kalau tertangkap tahun kemarin
tentu masih dalam LP kan. Beberapa kali kemudian vonis keluar, vonis keluar,
tahun kemarin melakukan perampokan terhadap warga Korea tapi tidak tertangkap,
DPO," tegas Iriawan.
“Pengejaran dilakukan di beberapa tempat ada di Bandung,
Cianjur dan ke Bekasi itu hasil tentunya ada informasi ada saksi," imbuh
Iriawan.
Saat beraksi, Ramlan menurut Iriawan memang kerap melakukan
kekerasan terhadap korbannya. Hal ini yang dilakukan saat menyekap 11 orang di
kamar mandi. Penyekapan dilakukan kamar mandi berukuran 2x1 meter persegi. Saat
beraksi, dua orang membawa pistol dan juga senjata tajam.
Ungkap Modus Khas
Pelaku
Ramlan Butarbutar, pelaku pembunuhan Pulomas bukan nama
baru di dunia residivis. Dia punya modus khas tiap kali melakukan aksinya. “Ramlan
Butarbutar ini pemain lama. Dia dikenal kelompok spesialis 365 (pencurian
dengan kekerasan)," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di kantornya, Jl
Trunojoyo, Jaksel, Rabu (28/12/2016).
Menurut Kapolri, Ramlam biasa malang melintang di Bekasi
dan Pulogadung. Ramlah juga pernah merampok rumah WN Korea di Cibubur pada
2015.
“Di Bekasi dan Pulogadung itu dulu. Sekarang main lagi
ternyata. Dia dikenal sebagai pelaku pencurian dengan kekerasan. Modusnya,
diiket dan dilakban," ujar Tito.
Tito mengatakan kelompok Ramlan biasa beraksi di hari
libur. Mereka mencari rumah-rumah yang bisa aman untuk dimasuki. “Mereka nyari
pagar yang terbuka dan langsung masuk," ujar Tito.
Jejak Hitam Ramlan
Butarbutar
![]() |
TKP Rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur . |
“Iya betul, yang bersangkutan tahun 2015 pernah ditangkap
Polres Depok karena terlibat curas (pencurian dengan kekerasan)," ujar
Kapolresta Depok AKBP Herry Heryawan seperti dikutip dari detikcom, Rabu
(28/12/2016).
Herry mengatakan, Ramlan pernah melakukan perampokan di
rumah seorang warga di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Depok, pada
Agustus 2015 lalu. "Dia juga pernah merampok di rumah WN Korea di
Cibubur," imbuh Herry.
Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus
mengatakan, tersangka Ramlan pernah ditangkap Polresta Depok karena melakukan
perampokan di Griya Telaga Permai, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Depok,
11 Agustus 2015 siang lalu.
“Tersangka Ramlan ini kaptennya. Dia dulu ditangkap bersama
dua kawannya, Jhony Sitorus dan Posman Sihombing," ujar Firdaus. Saat itu,
Ramlan Cs merampok di rumah Ny Lili dengan cara menodongkan senjata airsoft gun
dan golok ke pemilik rumah. Korban digiring ke kamar, lalu diikat dan dikunci.
Lalu, Ramlan Cs mengambil 2 buah cincin emas, seuntai
kalung emas putih seberat 6 gram, uang 600 USD, 1 unit iPad, 1 unit handphone,
2 buah jam tangan Rolex, serta 3 buah kartu ATM.
Ramlan ditangkap bersama Erwin Situmorang di tempat
persembunyiannya di Rawalumbu, Bekasi, siang tadi. Keduanya ditangkap tim
gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP
Hendy F Kurniawan, Polres Depok yang dipimpin AKBP Herry Heryawan dan Polres
Jaktim.
Keduanya ditembak karena melakukan perlawanan. Erwin
ditembak di bagian kaki, sementara Ramlan tertembak di bagian dada hingga
tewas. Polisi juga menangkap R alias Ucok, adik Ramlan yang ikut menyembunyikan
Ramlan.
Kapolri Dorong Digital
Security
Ada pelajaran yang dapat dipetik dari kasus pembunuhan di
Pulomas Jaktim yang terungkap karena CCTV. Kapolri Jenderal Tito Karnavian
mendorong digalakkannya konsep digital security.
Tito mengapresiasi kinerja Polda Metro yang cepat menangkap
pelaku perampokan di Pulomas dengan menggunakan rekaman CCTV. Tito pun
mengimbau agar terus meningkatkan pengamanan digital seperti itu.
“Pengungkapan kasus Pulomas karena CCTV, tersangkanya,
mobilnya, pelakunya juga mukanya lebih jelas. Bisa ketahuan siapa dia, apalagi
pemain lama. Sudah terkenal di dunia hitam," ujar Tito di Mabes Polri, Jl
Trunojoyo, Jaksel, Rabu (28/12/2016).
Untuk meningkatkan keamanan digital, Tito meminta agar
seluruh daerah memasang CCTV yang tersambung dengan sistem pengamanan milik
pemerintah. “Tiap daerah membuat peraturan, diwajibkan semua gedung-gedung yang
akan dibangun wajib untuk memasang CCTV yang bisa di-connect dengan CCTV
pemerintah," jelas Tito.
“Kemudian di jalan-jalan, dipasang CCTV yang bisa
di-connect dengan pemerintah. Itu yang dinamakan digital security,"
sambungnya.
Menurut Tito ada empat macam security atau pengamanan. Yang
pertama adalah personal security, yaitu kecilnya angka gangguan kamtibnas umum.
Kedua adalah infrastructure security. Ketiga adalah health security, ini
terkait kasus makanan palsu atau obat palsu. Lalu yang keempat adalah digital
security, termasuk pengamanan dengan CCTV. (BS/Sumber Detik.com)
09:40
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Deli Serdang
Written By Beritasimalungun on Monday, 26 December 2016 | 09:40
BeritaSimalungun.com, Medan- Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 menangkap seorang terduga teroris di Desa Ajibaho Kecamatan Biru Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (21/12/2016).
Penangkapan itu diduga berdasarkan pengembangan dari lanjutan pemeriksaan terhadap terduga teroris yang merencanakan aksi teror di Istana Negara dan rumah ibadah saat perayaan Natal.
"Memang ada penangkapan. Tugas kami membantu melakukan pengamanan. Terduga teroris yang ditangkap sedang diinterogasi Densus," ujar Kapolres Deli Serdang, AKBP Robert Da Costa.
Namun, Robert tidak memberikan penjelasan lebih rinci atas penangkapan terduga teroris tersebut. polisi meningkatkan pengamanan untuk mengantisipasi adanya aksi teror dari kelompok aliran keras itu.
Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan meminta seluruh camat, lurah sampai kepala desa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pendatang baru di daerah tersebut.
"Mulai dari kepala desa sampai kepala dusun, sebaiknya memperhatikan wilayahnya masing - masing," ujar Anshari Tambunan melalui juru bicaranya, Haris Binar Ginting, Rabu (21/12).
Ditambahkan, seluruh perangkat pemerintahan terkecil di daerah, sebaiknya memantau setiap pendatang baru. Untuk melakukan ini, perangkat daerah itu sebaiknya merangkul masyarakat.
"Peranan masyarakat untuk mencegah masuknya kelompok teroris, seperti penangkapan yang dilakukan Densus 88, sangat besar. Jangan sampai masyarakat kecolongan," katanya.
Menurutnya, kepala dusun maupun kepala desa segera mengidentifikasi setiap pendatang baru di wilayahnya masing - masing. Masyarakat pun perlu dilibatkan dalam melakukan pengawasan.
Teroris di 4 Wilayah
Detasemen Khusus (Densus) Anti-teror 88 Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan yang berisi kawanan terduga teroris, di Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12). Tiga orang terduga teroris tewas dalam penggerebekan tersebut. Satu orang teroris masih hidup. Polisi juga menemukan bom dalam penggerebekan tersebut.
Kepala Biro Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, penggerebekan tersebut merupakan tindak lanjut dari penangkapan kelompok teroris pada sejumlah lokasi di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan akan menuju lokasi tempat kejadian perkara untuk mengecek sejauh mana penggerebekan tersebut.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan mengatakan, di Tangerang, dari hasil penggerebekan tersebut, ditemukan beberapa barang bukti berupa benda yang diduga rakitan bom, selongsong peluru.
Dijelaskannya, proses penggerebekan rumah terduga teroris dilakukan pada Rabu (21/12) sekitar pukul 09.00 WIB di sebuah kontrakan yang berlamat di RT 002/RW 01 desa Babakan, kecamatan Setu.
Tiga Terduga Teroris Tewas, 1 Diamankan di Tangerang Selatan
Detasemen Khusus 88/Antiteror melakukan penggerebekan terduga teroris di Kampung Curug RT 2 RW 1, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.
Dalam penggrebekan yang diwarnai baku tembak itu satu orang terduga teroris berinisial A diamankan sementara tiga terduga teroris lainnya berinisial O, I, dan H tewas.
"Ada empat orang di dalam rumah itu, tiga tewas dan satu berhasil diamankan," kata Kepala Bagian Mitra Ropenmas Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono di Mabes Polri Rabu (21/12).
Saat ini, Awi melanjutkan, pihaknya tengah menunggu informasi lebih lanjut dari TKP terkait peristiwa penggerebekan tersebut. Termasuk plot pelaku teror, jaringan, dan barang buktinya. (SP)
06:07
“Saya sangat menyayangkan sekali dengan kejadian ini. Saya secara pribadi tidak terima atas perlakuan perlakuan ini. Saya akan menegur keras pihak hotel. Permasalahan ini harus ada yang bertanggung jawab dan harus diselesaikan secara hukum. Yang menutut haknya silahkan bagi yang bertanggung jawab agar dijelaskan. Sehingga masalah ini dapat segera diselesaikan,” ujarnya.
Zumi Zola meminta masyarakat Provinsi Jambi tidak tersulut dengan kajian ini. Dia meminta agar masyarakat di Provinsi Jambi tetap menjaga toleransi Umat Beragama yang sudah terpupuk selama ini.
Hiasan Natal Bertuliskan Tulisan Arab di Novita Hotel Jambi Jadi Konflik
Written By Beritasimalungun on Saturday, 24 December 2016 | 06:07
![]() |
Ornamen Hiasan Natal di Novita Hotel Jambi. Istimewa |
Tangkap Pelaku Perubah Hiasan Natal di Novita Hotel
BeritaSimalungun.com, Jambi-Seorang pengguna nitizen dengan nama
akun Bram Aprianto dan Fiet Har Yadi menambahkan tiga foto dan sebuah video tentang
hiasan Natal di Novita Hotel Jambi, Jumat (23/12/2016). Foto dan video itu
dibagikan juga kepada 40 pengguna sosial media lainnya.
Dalam postingan itu dituliskan surat terbuka kepada
sejumlah Pejabat Penting di Jambi. Berikut ini tulisan tanda diedit dalam
lampiran foto dan video tersebut. “Kepada yth, bapak gubernur jambi, ketua
DPRD, Bapak Kapolda Jambi, Bapak Danrem, bapak Walikota Jambi, Departemen Agama
Prov. JambiKesbangpol, Cc. Kabid Penanganan Konflik Bp. Sigit Eko Yuwono :
Mohon di chek keberadaan hiasan natal ini, yang terletak di
pelataran Novita Hotel Jambi, mengenai tulisan ALLAH ( tulisan yang biasa kami
umat islam gunakan) yang di letakkan di lantai di bawah simbol Salib ( simbol
nasrani). Jangan sampai ini seperti kasus Ahok di jakarta...wassalam.salam
#JALEBA_TASPADU,” demikian dituliskan Bram Aprianto.
Melihat foto dan video itu viral di sosial media, secara
mendadak warga dan organisasi massa (FPI) mendatangi Novita Hotel yang berada
dikawasan Pasar Kota Jambi. Kehadiran massa itu karena mengetahui adanya tulisan
ataupun ukiran lafadz Allah SWT sebanyak dua tulisan, di ornamen natal Hotel
Novita.
Lafaz Allah dalam bahasa Arab di karpet lantai ornamen
tersebut. Dalam ornamen natal itu terdapat miniatur bangunan gereja yang
terdapat halaman depannya. Di dekat miniatur gereja itu pun terdapat boneka
salju dan bingkisan.
Massa yang penasaran terlihat berdatang ke lokasi dan
berkumpul di pelataran Hotel Novita Jambi. Suasana Novita Hotel sempat dipenuhi
massa. Penjagaan oleh polisi makin diperketat. Polisi melakukan penjagaan dua
lapis. Di pintu lobi ada sejumlah polisi yang berjaga-jaga. Begitupun di
sekitar miniatur ornamen natal juga terlihat polisi yang berjaga-jaga.
Wakapolresta Jambi AKBP Sriwinugroho yang berada di lokasi
meminta agar masyarakat menjaga situasi dan kondisi. "Kita jaga situasi
dan kondisi dulu ya. Kita masih menunggu penjelasan pihak hotel," katanya.
Sementara pihak FPI Kota Jambi melalui Ahmad Supri
mengatakan harus menindak tegas adanya temuan tersebut. “Tadi kami dapat
kiriman, pas dicek ternyata betul. Lantai berbentuk ukiran lafadz Allah SWT dan
kami FPI sangat menyayangkan kejadian ini, kami minta harus ada keputusan dari
pihak managemen hotel," kata Ketua FPI Kota Jambi Ahmad Supri.
Saat ini pihak manajemen masih belum mengeluarkan
statemennya. Ukiran tersebut tepat berada di depan banner Wali Kota Jambi. Sementara
Wali Kota Jambi Sy Fasha tiba di Novita Hotel sekitar pukul 22.30 WIB Jumat
(23/12/2016).
Sy Fasha disambut ratusan warga yang memprotes pihak hotel
karena dianggap telah melakukan penistaan agama Islam. Sy fasha tampak berang
melihat situasi itu. “Sungguh sangat disesalkan ini terjadi, percayakan kepada
kami agar memprosesnya" ujar Sasha dihadapan warga.
Warga juga meminta agar Wali Kota Jambi tegas menutup
Novita Hotel secapatnya. “Tutup hotel ini pak," ujar penngunjukrasa.
Fasha meminta masyarakat masih mempercayai Pemkot Jambi serahkan
semua urusan kepada pihak terkait. “Kalau masyarakat masih percaya biarkan
hukum yang bekerja. Kalau masih mau menunggu sekarang saya akan rapat sama
Dandim dan Kapolresta Jambi,” ujarnya.
![]() |
Situasi ni Novita Hotel Jambi, Jumat 23 Desember 2016 Malam dan Sabtu 24 Des 2016 Dini Hari. Istimewa |
Kemudian Pemkot Jambi melalui Walikota Jambi, Sy Fasha, di
tengah kerumunan massa memastikan untuk menghentikan sementara waktu
operasional Hotel Novita Jambi.
Massa yang awalnya ramai dan bereaksi keras atas kejadian
ini terlihat mulai tenang begitu mendapat kepastian dari Pemkot Jambi. Massa
berangsur membubarkan diri. Sementara pengamanan masih tetap diperketat dan
sejumlah perwira di lingkup Polda Jambi masih berada di lokasi, seperti Kasat
Brimob Polda Jambi maupun Kapolresta Jambi.
Sy Fasha menegaskan kepada massa bahwa Hotel Novita ini
akan dihentikan operasinya. Penegasannya ini terlihat dari kertas yang
diperlihatkannya kepada massa yang berkerumun di muka hotel dan meluber hingga
ke ruas jalan. Di kertas yang diperlihatkan Fasha itu bertuliskan, ‘maaf!!
hotel ini dihentikan operasinya!!!
Di samping itu juga terlihat di pintu sudah terpasang
police line. Di bagian lain, sampai saat ini pengamanan masih tetap diperketat
dan sejumlah perwira polisi baik dari Polda Jambi dan Polresta Jambi masih
berada di sekitar hotel.
Sementara Dandim 0415/BTH, Letkol Inf Denny Noviandi, yang
diwawancarai wartawan Sabtu (24/12/2016) dini hari mengatakan bahwa pihaknya
telah mengerahkan sejumlah petugas untuk membantu pihak kepolisian.
“Kami telah mengerahkan 35 personil untuk membantu pihak
kepolisian untuk memperkokoh pengamanan. Jadi ada 150 personil Polisi dan TNI
disiagakan di sini," ujarnya.
Sedangkan Kapolresta Jambi, Kombes Pol Bernard Sibarani,
juga telah menegaskan bahwa pihaknya memang juga mendapat bantuan dari TNI
untuk mengamankan lokasi. “Sesungguhnya kami dari TNI dan kepolisian akan
mengamankan daerah ini (lokasi Hotel Novita),” katanya.
Kapolresta Jambi juga telah menegaskan akan mencari
siapa-siapa yang terkait dengan kejadian tersebut. “Kami akan mencari
siapa-siapa yang berkompeten,” katanya. Menurut dia, sudah ada delapan saksi
yang masuk dalam pantauan pihak kepolisian untuk menelusuri kasus tersebut.
“Saksi sekitar 8 orang. Ada 4 orang yang mengunggah (di media sosial, red), dan
4 orang lagi 4 pihak hotel,” ucapnya.
Kombes Pol Bernard Sibarani menegaskan, bahwa pihaknya akan
mencari siapa-siapa yang terkait dengan kejadian tersebut. Dia juga meminta
agar pihaknya diberi kesempatan untuk mengungkap tuntas kasus yang memicu
kehebohan tersebut. “Biarkan aparat kepolisian bekerja dulu untuk mengungkap
kasus ini,” katanya.
Usut Tuntas
Wakil Ketua PW Muhammadiyah, Nasroel Yasier meminta aparat
kepolisian mengusut tuntas kasus ini. “Saya juga mengutuk keras dengan ulah
dari oknum yang tak bertanggung jawab ini. Pihak manajemen hotel musti
bertanggung jawab terkait hal ini. Kami mengutuk keras. Kalau memang pihak
hotel terlibat, kami merekomendasikan agar hotel ini untuk ditutup,"
katanya.
Termasuk kepada pihak kepolisian agar serius menangani
masalah tersebut. “Kami minta Polda Jambi untuk mengusut tuntas supaya
pelakunya bisa langsung diketahui,” katanya.
Nasroel Yasier juga meminta aparat untuk menelusuri ada
oknum-oknum yang sengaja memimu adu domba lewat agama di Provinsi Jambi. Dia
juga meminta seluruh Umat untuk menahan diri dan memberikan aparat kepolisian
menuntaskan kasus ini.
Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola, Kapolda Jambi
Brigjen Pol Yazid Fanani langsung menyikapi kejadian di Novita Hotel Jambi
tersebut. Kapolda Yazid menginstruksikan anggotanya untuk memeriksa manajemen
Hotel Novita. Beberapa saksi pun diperiksa.
Kapolda Yazid Fanani menegaskan
bahwa Polda Jambi akan mengusut tuntas kasus ini. “Ya kasus ini sedang kita
dalami. Semua saksi dan manajemen hotel akan kita periksa," ujar Yazid.
Sementara Gubernur Jambi H Zumi Zola meninjau langsung situasi Novita Hotel Jambi pasca ditemukan dugaan penistaan agama pada dekorasi Natal. Zola mengatakan sangat menyayangkan kejadian tersebut, usai meninjau Jumat (23/12/2016) malam.
Zumi Zola meminta masyarakat Provinsi Jambi tidak tersulut dengan kajian ini. Dia meminta agar masyarakat di Provinsi Jambi tetap menjaga toleransi Umat Beragama yang sudah terpupuk selama ini.
Zola juga meminta masyarakat untuk tidak ganpang tervrofokasi lewat sosial
media. Gubernur Jambi Zumi Zola juga menyakini kalau Polda Jambi akan segera
menuntaskan kasus ini.
Diselidiki Siapa Staf Novita Hotel
Pihak Managemen Novita Hotel
bekerjasama dengan Kepolisian tengah menyelidiki siapa staf Novita Hotel Jambi
dan siapa yang menyuruh pembuatan lafaz Arab di hiasan Natal yang berada di
Novita Hotel yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Jambi Pasar Jambi tersebut.
General Manager Novita Hotel, Husairi mengatakan, pihak
hotel tidak mengetahui pasti kapan dibuatnya lafaz tersebut. Dirinya mengakui
pohon natal tersebut telah dipasang sejak dua pekan lalu.
Kata Husairi, hiasan pohon natal tersebut memang dikerjakan
oleh dua orang staf hotel, dan memang sudah lebih kurang dua minggu dibuat. “Kalau
dibuatnya emang sengaja kita buat tiap tahun, tapi kalau terkait lafaz tersebut
saya tidak tahu kapan dibuatnya,” katanya.
Dikatakan, pihaknya bersama pihak kepolisian akan mencari
tahu pada staf-stafnya terkait siapa yang melakukan hal tersebut. Dirinya juga
membantah jika tindakan ini sengaja dilakukan oleh pihak hotel. “Tidak mungkin
ini dilakukan oleh pihak hotel, kita di sini mayoritas Islam semua,” katanya. (Asenk Lee)
Label:
NASIONAL,
PERISTIWA,
RAGAM BUDAYA
Peletakan Batu Pertama Pembangunan “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba)

Hinalang- Pdt Jhon Rickky R Purba MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusara “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba) di Desa (Nagori) Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019). Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan sederhana dengan Doa oleh Pdt Jhon Rickky R Purba MTh. Selengkapnya KLIK Gambar
