Salah Satu Sudut Pandang Dari Atap Kantor Radio Mora Sumut Jalan Sisingamangaraja Pematangsiantar. Foto Asenk Lee Saragih |
BeritaSimalungun.com, Dolok Panribuan-Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lihou Simalungun, buruk. Masyarakat pelanggan pun kecewa. Pasalnya, sudah 6 hari saluran air minum (air bersih) di sejumlah nagori di Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, macet.
Demikian disampaikan salah satu warga Nagori Gunung Mariah, Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Jekson Butar-butar, kepada wartawan Kamis (26/1/2017) pagi, saat bertemu di tempatnya bekerja, di Sekretariat DPRD Kota Siantar.
Sehingga, lanjut Jekson, dampak dari macetnya saluran air melalui pipa distribusi PDAM Tirta Lihou, membuat masyarakat di Tiga Dolok menjadi susah dan repot. Sebab, masyarakat kesulitan untuk melakukan aktivitas mandi, mencuci maupun buang air besar (BAB) dan buang air kecil.
Sebagai alternatif, sebutnya, sebagian besar warga mandi, mencuci dan BAB di saluran irigasi pertanian sawah (bondar). Atau sebagian lagi, memaksimalkan air hujan, yang akhir-akhir ini lumayan sering turun diwilayah sana. “Sedikit membantu, air hujanlah,” ucapnya.
Hanya saja, untuk konsumsi air minum, warga terpaksa membeli air mineral dalam kemasan galon. Kondisi seperti itu, manambah anggaran pengeluaran warga Dolok Panribuan.
Terhadap hal itu, Jekson mencontohkan kebutuhan air minum di keluarganya, dalam satu hari, bisa menghabiskan 3 sampai 4 galon air mineral. Sehingga, setiap harinya, Jekson atau keluarganya, harus mengeluarkan biaya untuk kebutuhan air minum sebesar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.
Bukan hanya itu dampak dari macetnya saluran distribusi air PDAM Tirta Lihou. Karena, warga juga terancam “diserang” penyakit kulit dan diare. Karena menggunakan air yang tidak bersih (air irigasi) untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).
Untuk itulah, Jekson berharap, jajaran direksi PDAM Tirta Lihou, agar segera menuntaskan macetnya air di Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan. “Kalau ada kerusakan, kenapa lama kali perbaikannya? Maunya cepatnya mereka bekerja. Jangan sampai warga terserang penyakit kulit dan diare,” ujarnya.(SNC)
0 Comments