Diduga Pelaku-IST FB |
Diduga Pelaku-IST FB |
BeritaSimalungun.com, Bandung - Lupy M dan Syafii Nurhikmah merupakan dua pelajar SMA 6
Kota Bandung, Jawa Barat, yang berani mengejar pelaku teror bom panci
di Taman Pendawa. Pelajar kelas XI IPS 3 tersebut tergugah keberaniannya
karena kesal dengan pelaku bom panci yang dianggap mencoreng keamanan
di Kota Bandung.
"Sudah tugas kita mencintai Indonesia. Ini kan
sudah masuk kasus kriminal. Sebagai warga negara yang baik, sudah
sewajarnya kami mengejar pelaku itu," kata Syafii saat ditemui di
sekolahnya, Jalan Pasirkaliki, Bandung, Senin (27/2/2017).
Lupy M dan Syafii Nurhikmah merupakan dua pelajar SMA 6 Kota Bandung, Jawa Barat, yang berani mengejar pelaku teror bom panci di Taman Pendawa. |
Syafii bercerita saat dia dan teman-temannya mengejar pelaku hingga ke
dalam kantor kelurahan. Kedatangan pelaku sempat membuat panik para
pekerja, yang jumlahnya sekitar 10 orang.
"Yang kerja di sana
dan orang-orang sempat kami suruh keluar karena bahaya. Terus si pelaku
sembunyi di lantai dua, baru polisi datang," ucap Syafii.
Syafii menuturkan, dia dan Lupy sempat melihat polisi bernegosiasi dengan pelaku.
"Si pelakunya bilang 'dibedil siah' (saya tembak kamu). Terus ngelemparin kursi ke arah polisi sampai kaca jendela pecah," kata Syafii.Syafii mengaku sempat mengajak duel dengan tangan kosong kepada pelaku. Namun urung karena pelaku membawa sangkur.
"Dia bilang, 'Ayo kalau berani.' Saya bilang, 'Kalau mau duel, senjatanya simpan.' Tapi dia tidak mau," ungkapnya.
Syafii
dan Lupy tidak menyadari apa yang mereka lakukan itu berbahaya. Saat
itu yang terpikir hanya mengejar pelaku bom panci tersebut.
"Iya, sempat kepikiran juga gimana kalau kami jadi korban. Tapi saat itu yang penting kejar saja dulu. Karena kan belum ada polisi. Pas dateng polisi mah, kami balik lagi," ucap Syafii.
Cerita Menegangkan Staf Kelurahan saat Pelaku Bom Panci Beraksi
Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo Bandung. |
Sri Haryani mengalami hal menegangkan di hari pertama masuk kantor,
Senin (27/2/2017). Staf Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo itu berada
di bawah ancaman pelaku peledakan bom panci.
"Pelaku datang sendiri, tiba-tiba masuk kantor, dan bawa belati (sangkur)," kata Sri Haryani kepada detikcom.Pelaku yang berinisial YC alias AS (42) berteriak, 'Mana yang punya
kantor?' Pegawai kelurahan yang rata-rata berjenis kelamin perempuan
ketakutan. Sebagian bersembunyi di bawah meja.
Sri Haryani tak
tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai akhirnya siswa SMA berteriak
dari luar kantor. "Ada bom," kata Sri menirukan ucapan siswa SMA
tersebut. Menurut Sekretaris Kelurahan Arjuna, Ganjar Budi, pelaku masuk
ke kantor setelah dikejar siswa SMA dan petugas Perlindungan Masyarakat
(Linmas).
Sri Haryani dan beberapa petugas kelurahan melarikan
diri tak melalui pintu. "Kami lewat kaca konter ruangan pelayanan,"
ungkap Sri Haryani.
Semua yang berada di kantor kelurahan, baik
pegawai maupun warga, selamat. Pelaku yang berasal dari Kabupaten
Bandung itu tertahan di kantor dan akhirnya dilumpuhkan polisi. Nyawanya
tak tertolong saat dibawa ke rumah sakit. (Dtk)
0 Comments