(Catatan : Drs Johalim Purba)
BeritaSimalungun.com-Tidak mudah menjadi pemimpin yang
dicintai oleh rakyat, tidak gampang memelihara kepercayaan yang diberikan
rakyat. Dan tidak sesederhana yang kita bayangkan bagaimana memelihara simpati
yang diberikan rakyat.
Ketiga "rasa" diatas cinta, percaya dan simpati,
mesti nya tetap melekat dalam jati diri seorang pemimpin, agar kharisma
kepemimpinan nya tidak memudar.
Itu sebab nya, selain dilandasi oleh kekuatan
akal sehat, seseorang yang telah memperoleh mandat rakyat dituntut
mengoptimalkan kekuatan nurani nya. Beberapa pihak, malah menyebutkan
"Memimpin dengan Hati".
Lebih kurang delapan tahun bekerja sama dengan DR JR
Saragih SH MM secara pribadi saya dapat melihat bahwa kepemimpinan DR JR
Saragih SH MM lebih sarat dengan kepemimpinan yang menggunakan “hati” bukan
kepemimpinan yang menggunakan logika semata.
Mengapa saya berani mengatakan
demikian dikarenakan sepak terjangnya semenjak pertama kali menjabat Bupati
Simalungun hingga saat ini kekuatan “hati” yang dimilikinyalah yang membuat
rakyat Simalungun semakin mencintainya.
Sebagai contoh DR JR Saragih SH MM sangat memahami betapa
pentingnya peningkatan kualitas SDM masyarakat. Cara utama meningkatkan
kualitas SDM tentu melalui pendidikan dan kesehatan.
Kedua sektor ini sangat
disadarinya akan dapat mendongkrak kualitas SDM masyarakat kabupaten
Simalungun. Di beberapa kesempatan DR JR Saragih SH MM, bercerita tentang
pengalaman masa kecilnya yang cepat ditinggalkan orang tua (ayah) nya.
Pengalaman masa kecilnya yang sulit untuk memperoleh pendidikan serta pelayanan
kesehatan yang memadai sangat melekat dihatinya dan dia berharap agar semakin
sedikit anak-anak yang mengalaminya.
Sudah banyak sekali anak-anak pintar Simalungun yang latar
belakang keluarganya kurang mampu dibantu untuk melanjutkan pendidikan.
Untuk
membantu membiayai pendidikan tidak semata menggunakan dana APBD bahkan banyak
sekali anak-anak kurang mampu dibiayai sekolah menggunakan dana pribadi DR JR
Saragih SH MM.
Kemudian sudah banyak sekali warga Simalungun yang menderita
sakit tapi tidak memiliki biaya dibiayai berobat dan bukan hanya menggunakan
dana APBD Simalungun akan tetapi banyak juga yang menggunakan dana pribadinya.
Kemudian sangat terlihat benar kepemimpinan DR JR Saragih
SH MM yang menggunakan “hati” terutama ketika dia melihat anak-anak yang putus
sekolah yang tidak memperoleh fasilitas kesehatan yang layak serta warga yang
sakit yang tidak memiliki biaya untuk berobat begitu mudah hati nurani DR JR
Saragih SH MM terbuka dan selalu dia memberikan bantuan sedaya upayanya.
Entah
sudah berapa kali saat berkunjung ke Nagori mengetahui ada warga yang sakit
langsung DR JR Saragih SH MM memerintahkan untuk dibawa berobat saat itu juga.
Tindakan yang cepat tersebut tentunya dikarenakan adanya dorongan dari dalam
hatinya.
DR JR Saragih SH MM juga sangat dekat dengan rakyat, setiap
kunjungan ke masyarakat dia tak segan-segan menyatu dengan rakyatnya. DR JR
Saragih SH MM terbiasa untuk ngobrol dan bergurau dengan masyarakat tanpa jarak
dan tanpa protokoler DR JR Saragih SH MM terlihat sangat berbahagia jika
bertemu dengan warga, terutama kepada para orang tua terlihat betapa dia sangat
menghormati orang tua bahkan tak segan-segan dia menggandengnya.
Juga apalagi
kalau melihat anak kecil dan bayi Dia langsung memberikan respon sebagai ayah,
menimang dan menggendongnya tanpa rasa canggung sedikitpun. Uniknya anak-anak
jika digendongnya selalu merasa nyaman dan terlihat ceria.
Nalurinya sebagai ayah dan mungkin pengalaman masa kecilnya yang membuatnya sangat suka dengan anak kecil.
Gaya kepemimpinan seperti DR JR saragih SH MM yang
menggunakan “hati” kini sepertinya menjadi sebuah barang langka. Sekarang ini,
para pemimpin seolah-olah telah menjebakan diri pada pola hubungan yang lebih
formal. Situasi 'kekeluargaan', tergerus oleh sikap arogan para penguasa.
Jarang sekali ada pemimpin yang mau ngobrol dengan rakyat
secara santai. Demokrasi panggung menyebabkan ada pembatas antara penguasa
dengan rakyat. Semua diukur oleh efektif dan efesien.
Sedangkan ukuran
kemaslahatan lebih dinomor-duakan. Kita sebagai bangsa, makin kekurangan
pemimpin yang mau memimpin dengan hatinya.
Kepemimpinan DR JR Saragih SH MM yang menggunakan “hati”
yang membuat mayoritas warga Simalungun menyukainya sehingga dia terpilih untuk
periode kedua.
Dengan gaya kepemimpinan yang menggunakan “hati” membuat rakyat
Simalungun begitu bersemangat mendukung DR JR Saragih SH MM menuju Sumut Satu.
(Penulis Ketua DPRD Kabupaten Simalungun-Fraksi PD)
0 Comments