Danau Toba Sumut |
Informasi dihimpun anggaran dimaksud untuk percepatan pembangunan
atau rencana mempercantik kawasan wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan
Bolon, Kabupaten Simalungun guna mendukung program pemerintah pusat dalam
Destinasi Danau Toba.
Menyikapi hal ini seharusnya Bupati Simalungun maupun
pejabatnya lebih mementingkan peningkatan infrastruktur jalan yang saat ini
masih merata kondisinya sangat memprihatinkan. Karena rencana percantik kawasan
wisata Parapat tidak langsung mengena akan kepentingan umum bagi masyarakat
Simalungun.
Ketua Umum LSM Forum 13, Syamp Siadari menyayangkan program
Pemkab Simalungun yang nantinya akan menjadi penghamburan anggaran bila hanya
untuk percepat pembangunan atau mepercantik kawasan wisata Parapat harus
mengelontorkan anggaran sebesar Rp 40 miliar yang bersumber dari APBD. Ini
melihat masih banyak hal yang fatal lebih diutamakan seperti infrastruktur
jalan penghubung antar dusun, antar Nagori bahkan antar kecamatan.
“Acuan yang digunakan Pemkab Simalungun akan rencana
mengajukan dan menampung anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk percantik kawasan
wisata tidak mendasar. Kalau hanya untuk meningkatkan jumlah wisatawan apa
sudah dilakukan observasi maupun analisa dan kuat dugaan tidak ada
konsultannya, Bahkan tidak ada dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang
atau pendek daerah,” sebut Syamp, Selasa (21/2/2017).
Tambah Syamp, Pemkab Simalungun jangan hanya memikirkan
proyek yang dapat menghasilkan jatah kepada pejabat, dimana sudah rahasia umum
setiap ada proyek kegiatan pasti adanya uang kewajiban dan lainnya.
“Dengan adanya upaya penampungan anggaran sebesar Rp 40
miliar bukan solusi terbaik. Tetapi seharusnya lebih melakukan penyuluhan
kepada masyarakat supaya menjaga kebersihan dan membersihkan dasar Danau Toba
yang diyakini sudah banyak gundukan sedimen dan sampah lainya seperti kotoran
ternak dari perusahaan yang diduga kebal hukum,” papar Syamp.
Dia menuturkan, seharusnya Pemkab Simalungun terlebih
dahulu melakukan pengkajian maupun analisa yang sangat mendasar mulai dari
analisa sosial budaya, analisa Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat setempat,
analisa persentase meningkatnya niat wisatawan dan pengkajian dari hasil
analisa secara menyeluruh. Kalau hanya untuk memikirkan adanya proyek fisik itu
tidak akan bermanfaat.
“Dengan tidak mendasarnya kajian dan analisa oleh Pemkab
Simalungun dalam upaya menampung anggaran puluhan miliar, maka sebaiknya
ditampung untuk kegiatan gotong royong untuk membersihkan dasar Danau Toba dan
lingkungan pantai sekitar danau.
“Apabila memang anggaran tersebut ditampung, jangan hanya memuaskan
hasrat para ‘pembisik’ Bupati yang mewacanakan program ini dan siapa yang bisa
mengkaji dengan angka persentase dengan dipercantiknya kawasan wisata Parapat
menggunakan anggaran sebesar Rp 40 miliar akan mampu meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) secara siknifikan,” sebutnya.
Lanjutnya, dengan tidak adanya kajian persentase
peningkatan wisatawan dan penghasilan masyarakat Parapat serta bertambahnya PAD
Kecamatan Girsip, Forum 13 meminta supaya DPRD Simalungun menolak program yang
‘fatal’ hanya penghamburan anggaran. (BS-2)
0 Comments