Rikanson Jutamardi Purba Sebut 8 Poin Peluang JR Saragih
Meraih Gubernur Sumut
BeritaSimalungun.com, Pematangsiantar-Pengamat politik
sekaligus pemerhati kebijakan pemerintah di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun Drs Rikanson
Jutamardi Purba berpendapat bahwa peluang JR Saragih meraih kursi Gubernur
Sumatera Utara (Sumut) Pilkada 2018 mendatang sangat tipis. Setidaknya ada 8
poin yang membuat sempitnya peuang JR Saragih meraih Sumut 1 tersebut.
Berikut beberapa hal yang membuatnya JR Saragih sempit
dalam meraih Kursi Sumut 1.
1.Tak ada kinerja JR Saragih yg "wow", layaknya
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kabupaten yang toleran), Walikota Bandung
Ridwan Kamil (walikota yang cocok bagi kaum muda atau generasi milenial), atau
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (berani menutup Dolly). Aktivitas-aktivitasnya
nya banyak berupa pencitraan, layaknya kader-kader partainya yang lain.
2.Partai pengusungnya adalah Partai Demokrat plus koalisi yang
sudah meredup. Apalagi, hingga saat ini, pelantikannya sebagai Ketua DPD Sumut
ter-katung-katung. Cerminannya: Pilgub DKI Jakarta putaran pertama.
3.Pemkab Simalungun yang dipimpinnya jadi tempat yang gerah
bagi pejabat atau PNS. Karena sebentar-sebentar ganti, sebentar-sbentar ganti
lagi dan sebentar-sebentar ganti lagi ganti lagi.
4.Tak ada niat yang nyata untuk mengatasi korupsi dan gratifikasi-suap
di Pemkab Simalungun. Tak ada koordinasi untuk pembentukan Satgas Saber Pungli dan
membiarkan kebiasaan "isi pulsa" dan atau "nge-charge" untuk
memeroleh suatu jabatan serta agar tak dinonjobkan atau dipindahkan ke unit
"airmata".
5.Pesaingnya adalah petahana (Tengku Erry) yang konon akan
menggaet Ngogesa Sitepu (Bupati Langkat sekaligus Ketua DPD Partai Golkar
Sumut) dan Maruarar Sirait atau Junimart Girsang yang sudah berkaliber nasional
dan sangat popular.
6. "Helicopter marketing" sudah tak punya efek
kejut lagi. Bahasa Siantar men, sudah "solbi" (soal biasa).
7.Keterlibatannya dalam Otorita Danau Toba sangat minim,
termasuk dalam PRSU. Simalungun bahkan tak menyiapkan "calendar of
event" pariwisata, padahal 6 pemda lainnya sudah sibuk untuk itu.
8. Partainya nggak punya TV. Pesaingnya: Tengku Erry (Nasdem,
MetroTV) dan Ngogesa Sitepu (Golkar, TV One). Kalaupun ada Efarina TV, jarang
diputar orang.
9.Silakan ditambahkan oleh para netizen.
“Jika tidak ada terobosan-terobosan brilian hingga tahun
depan, jangan salahkan masyarakat umum yang sudah terlanjur menilai pemimpin
ideal itu seperti Jokowi atau Ahok. Ekspektasi masyarakat bagi pemimpinnya
terlanjur sangat tinggi. Tapi JIKA ADA, tulisan (status) saya ini serta-merta
jadi sampah. Ini amatan saya. Silakan buat amatanmu, Bro...!,” tulis Rikanson
Jutamardi Purba. (Asenk Lee)
0 Comments