Petugas Saat Mengevakuasi Korban Ledakan.SP |
BeritaSimalungun.com, Jakarta - Ledakan keras terjadi di dekat halte bus
Transjakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Berikut
kronologi ledakan yang terjadi pada Rabu (24/5) pukul 21.00 WIB:
1. Ledakan bom terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar lima menit, yaitu pukul 21.00 WIB dan 21.05 WIB.
2. Lokasi tepat ledakan di samping halte bus Transjakarta di Terminal Kampung Melayu.
3. Pelaku meninggal di tempat, dengan potongan tubuh kepala, kaki, dan badan yang terpisah.
4. Korban saat ini diketahui berjumlah dua orang meninggal (satu
menjadi serpihan diduga sebagai pelaku). Evakuasi korban yang terluka
telah dilakukan ke RS terdekat menggunakan Metro Mini.
5. Terdapat korban luka dari aparat Kepolisian yang diduga sedang beristirahat dan berjaga di sekitar halte busway di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
6. R, salah seorang saksi mengatakan bahwa tercium aroma sangit pascaledakan.
Ledakan di Terminal Kampung Melayu Diduga Bom Panci
Polisi belum bisa
memastikan jenis bahan peledak terkait dugaan aksi bom bunuh diri di
Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Namun, berdasarkan hasil olah
tempat kejadian perkara (TKP), serpihan-serpihannya mirip dengan bom
panci yang pernah terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, akhir Febuari
lalu.
"Bahan peledak belum, tetapi kalau serpihan-serpihan ini hampir sama
dengan yang di Bandung. Ini diduga bom panci," ujar Kadiv Humas Polri
Irjen Pol Setyo Wasisto, Kamis (25/5) dini hari.
Dari hasil olah TKP, polisi juga menemukan setruk pembelian panci di kantong salah satu terduga pelaku.
"Hasil olah TKP ditemukan serpihan-serpihan, kemudian ditemukan juga
setruk atau bukti pembelian tanggal 22 Mei 2017. Ini setruk pembelian
panci yang dikeluarkan dari salah satu minimarket di daerah Padalarang. Ini ada di saku dari pelaku," ungkapnya.
Diduga, pada saat beraksi dua orang terduga pelaku itu membawa bom
panci berisi paku-paku di dalam tas ransel, dan mengincar anggota polisi
yang sedang bertugas menggunakan seragam di lokasi.
Bom di Kampung Melayu Target Polisi Berseragam
Aksi terorisme yang diduga bom bunuh diri yang terjadi di terminal
Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5), hampir dipastikan menyasar
polisi.
Itu karena polisi yang berjaga di sana mengenakan seragam sehingga mudah dikenali oleh pelaku.
Sejumlah polisi berjaga di dekat halte bus TransJakarta pasca terjadi ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, 24 Mei 2017. (@TMCPoldaMetro) |
"Pelaku mengincar anggota. Sejauh ini ada seorang anggota Polri yang
meninggal dan seorang lagi yang meninggal yang diduga pelaku," kata
seorang penyidik Densus yang ada di lokasi Rabu malam (24/5).
Menurut sumber yang tak mau disebutkan namanya itu, selain seorang
anggota Polri tewas, dua anggota Polri lainnya mengalami luka.
Lalu ada seorang penjaga toilet, seorang sopir, dan seorang mahasiswi
yang ikut menjadi korban luka. Mereka semua kini dirawat di Rs Premier,
Jatinegara.
Aksi terorisme ini sebenarnya tidak luput dari perkiraan polisi. Pada
Selasa (23/5) kemarin Mabes Polri mengatakan pihaknya mewaspadai aksi
terorisme di saat bulan Ramadan. Beberapa kali pelaku teror memang
beraksi di bulan suci umat Islam ini.
Salah satunya tahun 2016 lalu saat tiga orang berhasil diamankan
Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri karena diduga merencanakan pengeboman
di Surabaya, Jawa Timur.
Saat itu Priyo Budi Purnomo alias PHP (34) disiapkan sebagai
'pengantin' atau pelaku bom bunuh diri pada 17 Ramadan 2016 dengan
sasaran anggota Polri.
"Teroris punya sasaran masing-masing. Di Indonesia seperti apa, di
Timur Tengah seperti apa di Eropa seperti apa. Dia punya alasan
masing-masing. Di negara kita teroris masih menjadi ancaman, ya kita
waspada," kata Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto di Mabes Polri, Rabu
(23/5) kemarin. (BS)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Comments