ILUSTRASI-IST |
![]() |
ILUSTRASI-IST |
Dari Puisi Hingga Doa Ungkapan Keprihatinan Untuk Ahok
BeritaSimalungun.com,
Jakarta-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihukum 2 tahun
penjara. Ahok dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama karena
pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan
Seribu.
“Menyatakan terdakwa
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana melakukan penodaan agama," kata Hakim Ketua
Dwiarso Budi Santiarto membacakan amar putusan dalam sidang Ahok di Auditorium
Kementan, Jl RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2017).

Natasha Fabiola Sinaga
adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi USU yang juga pendukung Basuki Tjahaja Purnama
Alias Ahok menyebut kasus ini mirip pengadilan Pontius Pilatus dalam mengadili
Yesus.
Pontius Pilatus
(bahasa Yunani: Πόντιος Πιλᾶτος, Pontios Pīlātos) adalah Prefek (atau gubernur)
ke-5 dari Provinsi Judaea Kekaisaran Romawi, menjabat tahun 26–36 M, pada zaman
kaisar Tiberius.
Dialah yang mewakili
pemerintah Romawi di Yerusalem untuk mengadili Yesus Kristus yang ditangkap di
Taman Getsemani. Setelah menyelidiki perkara Yesus, Pilatus mengakui bahwa ia
tidak menemukan kesalahan apapun padanya.
Namun Pilatus tidak
mampu untuk membebaskan Yesus begitu saja, bahkan sebaliknya ia tunduk pada
keinginan massa untuk menyalibkan Yesus.
Berikut ini sejumlah
ungkapan Keprihatinan dan Dorongan Moril untuk Ahok setelah ditahan di Rutan
Cipinang Jakarta, Selasa (9/5/2017) usai sidang Vonis.
Joharmen Damanik : AHOK
OH AHOK
Sosok aneh
Di satu waktu kau
sangat dibenci segerombolan "umat"
Hampir di setiap waktu
kau maha disayang
dikagumi
dihormati
diteladani
bahkan digandrungi
manusia sejagad
Magnet dari planet
mana engkau, Ahok?
Di banyak waktu kau
sepadan dengan
Batman
Superman
Spiderman
Gatotkoco
Werkudoro, dan
Ontoseno
Kau kalah dalam
kemenanganmu
Kau dinista dalam
kemuliaanmu
Kau dicaci dalam
kehormatanmu
Ahok, kau tak
bersurban
tapi kau rela
berkorban
demi wong cilik
demi kere-kere yangg
lusuh
yang tak semulus
kulitmu
Ahok, matamu memang
sipit
tapi mata hatimu
selebar gerbang Balai Kota
Ahok, kau tak sholat
tapi kau mampu
gerakkan jutaan "umat" mendadak gemar berjamaah
di jalanan ibu kota
Kau memang AHOK yang
"BASUKI" Samet Rahayu yang ber"TJAHAYA" bagai
"PURNAMA"
Anwar "Babe"
Effendi
di hari "vonis sakit"
Ahok
Parulihan Sipayung
Lian: Jangan kasihani Ahok, mengapa pula bersedih untuknya, ia sudah dengan
sebaik-baiknya bekerja untuk martabatnya, untuk rakyatnya demi kemajuan
bangsanya, kasihanilah mereka yang berpangku tangan di tengah ketidakadilan, yang
diam hanya demi rasa aman, yang melihat-lihat dari jauh dengan hati berduka
tapi belum juga bicara, yang punya kuasa tapi seperti ada dan tiada, yang
diberi amanah atas sumpah dengan kitab sejuta nama di atas kepala tapi hampa
aksi untuk orang jelata, ...
Jangan kasihani dia
atau pula menangis untuknya ...
Dalam kitab tua
tertulis: "Jangan tangisi Aku, tangisilah dirimu dan anak-anakmu
...."
Kelak bila soal ujian
tersulit muncul bagi generasi kita: Sebutkan nama pejabat jujur di Indonesia,
wajah mereka tidak akan berkerut mencari2, dengan senyum lebar mereka akan
menulis - Ahok!
#thetruthwillfinditsownway
#proudofAhok
D Damanik: Matius 5:11
menyatakan: "Berbahagialah kamu jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat".
Judika: Mengenai Ahok,
mari kita percaya, pemenang akan selalu hadir di akhir cerita. Sama seperti Yusuf
yang masuk penjara karena fitnah dan hasutan, akhirnya setelah dua tahun
dipenjara, Allah memuliakan orang yang difitnah, dianiaya, direndahkan dan
dijolimi. Allah membutuhkan waktu dua tahun untuk menyatakan rencanaNya. Setelah
waktu dua tahun itu genap, maka Yusuf menjadi orang nomor dua di negara Mesir.
Mari kita percaya dan
aminkan, Allah mau dan mampu memberi kepada kita lebih daripada yang kita minta
dan harapkan...
Monalisa Juliany Purba:
Pak Ahok dipenjara.
Bukan berarti imannya
juga dipenjara,
Bukan berarti kasihnya
juga berada di jeruji besi,
Bukan berarti
doa-doanya juga terhenti,
Bukan berarti juga
dunia dan isinya berhenti berputar.
Dia dipenjara agar
kita yang bebas semakin dimerdekakan oleh sebuah kebenaran.
Dia dipenjara agar
kita semakin giat mengerjakan bagian kita,
Dia dipenjara agar Iman
kita semakin berkobar untuk melakukan Firman Tuhan.
Dia dipenjara agar
kita semua semakin semangat meneladani kesungguhannya mengikut Kristus.
Save Ahok dengan
kejujuranmu dalam proses kehidupan ini.
Save Ahok dengan
perbuatan baik yang tampak dengan ketulusanmu.
Save Ahok dengan
mengikhlaskan hal yang paling berharga hilang karena kecurangan.
Save Ahok dengan tetap
Setia melakukan pekerjaan yang menyenangkan hati Tuhan.
Save Ahok dengan
ketaatanmu mengerjakan kehendak Pemilik Kehidupan.
Penjara bukan akhir
segalanya.
Tetapi awal dari
Kebaikan versi Pencipta Kehidupan.
Keep Spirit Bray...
Cobalah berpikir dari
sudut pandang yang berbeda.
Sarido Ambarita:
Sajak buat Pak Ahok
Akhirnya,
Tetes demi tetes air
mataku jatuh
Menggenang di sekujur
tubuhku yang lunglai
Meski ada sedikit
amarah
Tapi tak sampai aku
menuntut Tuhan
Karena kutahu
Tuhan juga menyediakan
tempat bagi orang-orang macam Pontius Pilatus di dunia ini
Yang mengorbankan
nuraninya
Demi harta dan tahta.
Kuseka air mata ini
Mencoba sumringah
dengan tatapan mata yang hampa
Dan melayangkan
sepotong doa
Semoga Pak Ahok tetap
bahagia. (Catatan kecil dari
pinggiran Danau Toba).
(Asenk Lee Saragih/Berbagai Sumber)
0 Comments