Joko Widodo, Tito Karnavian, dan Gatot Nurmantyo. (Antara) |
BeritaSimalungun.com, Solo- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah
memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menumpas pelaku
bom Kampung Melayu hingga ke jaringannya.
"Saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas
jaringan-jaringan pelaku yang melakukan. Kita perintahkan untuk mengejar
sampai ke akar-akarnya," kata Presiden di kediamannya di Solo, Kamis
(25/5/2017).
Pada Rabu (24/5), terjadi dua ledakan di halte bus Transjakarta di
Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur yang menyebabkan korban jiwa dan
korban luka. "Saya sudah mendapatkan laporan tadi malam terkait dengan
ledakan bom, bom bunuh diri di Kampung Melayu di Jakarta," tambah
Presiden.
Ia menilai bahwa pelaku pengeboman sudah keterlaluan karena
menyebabkan banyak korban. "Kita tahu korban yang ada ini sudah
keterlaluan, korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, sopir
angkot jadi korban, penjual lapak kelontong jadi korban, polisi jadi
korban," ungkap Presiden.
Serangan bom terjadi saat polisi sedang mengawal pawai obor jelang
Ramadan. Pelaku meninggal di tempat, dengan potongan tubuh kepala, kaki,
dan badan yang terpisah. Total korban tewas akibat bom di Kampung
Melayu sebanyak lima orang. Dua orang tewas di antaranya diduga sebagai
pelaku, sedangkan tiga orang lainnya merupakan personel Polri. Sedangkan
10 orang korban luka adalah lima personel polisi dan lima warga sipil
Tiga personel polisi yang meninggal adalah Ridho Setiawan, Bripda Taufan
Tsunami dari Unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya, Imam Gilang Adinata.
Sedangkan korban luka adalah Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ)
mengalami luka pada wajah, badan dan paha, Bripda Yogi (unit 1 peleton 4
PMj) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17) berprofesi sebagai
sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya
seorang mahasiswi bernama Jihan (19) mengalami luka melepuh pada tangan
kiri.(BS)
Sumber: Beritasatu.com
0 Comments