Info Terkini

10/recent/ticker-posts

* P E N D A M P I N G *

* P E N D A M P I N G * Retreat PGKPS Binjei Taman Wisata Sipinsur-FB
BeritaSimalungun-Menjadi pendaping itu gampang-gampang susah.. Tergantung siapa yang kita dampingi. Dalam cerita ini, Khusus mendampingi peserta reatret.

Macam macam yang sudah aku dampingi. Bermacam-macam pula tingkah polahnya. Dan sehari semalam bersama itu. Membuat aku semakin paham. Karaktet sesorang itu sangat dipengaruhi oleh bagaimana dia dibesarkan.

Suka duka menjadi pendamping menambah pengalaman ku. Kalau mendampingi omak-omak yang manula. Maka di Bus itu dipenuhi aroma minyak gosok. Balsem, dll.

Lalu di setiap SPBU pasti mampir. Bukan buat isi bensin, tapi numpang pipis. Para manula pipisnya lebih sering, daripada minumnya haha. 😀

Kalau mendampingi anak muda mudi, lain lagi. Lebih energik lebih banyak keseruan. Selama aku mendampingi Peserta reatret Pemuda GKPS Binjai. Hanya suka cita yang kurasakan. Mereka asek asek semua. Kompak.

Yang dirumahnya jadi anak mami pun, sewaktu di hutan cemara itu bisa mandiri. Bersama membangun tenda. Bersama menyiapkan makan. Bersama disetiap kegiatan..

Kami membawa satu tenda besar. Buatan swiss. Mampu menampung puluhan orang. Meski tidur bersusun seperti ikan kembung. Tapi ditempat yg cuacanya ekstrim seperti di Sipinsur ini justru cocok. 

Anita Martha Hutaganlung-FB.
Anak perempuan tidur di pertengahan hingga ke ujung tenda bagian dalam. Lalu anak laki laki tidur dari pintu masuk sampai ke pertengahan tenda. Dan aku tidur di antara mereka. Sebagai pembatas😜
Sebelum tidur macam macam saja ulahnya. Ada yangg menyanyi, ada yg nonton drama korea, ada yg ngobrol. Ada yg bakar jagung di api unggun. Ada yang chatingan meskipun signal lelet (gw 😉)

Hujan yang turun, membuat anak anak memilih untuk tidur. Tendanya cukup nyaman, tidak ada air yg merembes. Tapi dinginnya cuaca, minta ampuuun. Mau nangis rasanya. Dan akhirnya tertidur juga.

Meskipun beberapa kali terbangun karena "huru hara". Bayangkan di dalam tenda tertutup, tiba tiba ada yg kentut.. 😜Bauknya nauzubillahminzalik. Kontan tenda berguncang. Semua pada sibuk menutup hidung dan mamaki, menyumpah serapah.

Wkwkwk 😀😁😂😂
Yangg didekat pintu cepat cepat membuka "pintu" kemah. Meskipun ribut begitu, semua pada ketawa. Lalu setelah baunya reda. Kembali pintu dikancing lalu tidur kembali. Tapi tak lama kemudian, rusuh lagi. Rata rata berteriak sambil tutup hidung.

"Wooiii... Kentut siapa ini..!??"
"Kimbeklah.. Bauknya sampai lengket"
"Puiiih.. Makan kain lap kurasa yg kentut ini , kelewat bauknya "
"Woii.. Kalau kentut keluar tenda bikin pantat kau"
"Periksa dulu sempak kau !.. Jangan jangan terikut sampahnya keluar bersama kentutmu"

Hahaha... 😀😁Di sinilah kudengar orang memaki sambil kekeh ketawa ketawa. Lalu kerusuhan mereda, lalu sepi tertidur lagi.

Sebelum kembali pulang. Semua berkemas, tenda di bongkar dan digulung. Sampah di kumpulkan. Semua harus kembali rapi. Lalu Nuel Saragih bilang :

"Pakai bulang silappeinya kenapa anturang, biar photo kita". Aku senyum2 aja, emang sengaja ngak aku pakai. Aku cuma pakai topi merah aja biar gk ditandai 😀

Tapi menjelang pulang, gk apa apalah aku pakai bulang. Lalu akupun memakai bulang di tengah tengah anak muda yang mempersiapkan ibadah Minggu. Diantara mereka beberapa serius memperhatikan cara ku memakai bulang. Daan setelah selesai.
Tiba tiba dari sisi sebelah kanan seorang ibu muda teriak :

"Eh... Bou.. Bou ya...? Aduuh senangnya , aku fansnya bou , poto ya bou "

Yaolooh....aku sampai bengong terkaget kaget. Dihutan cemara begini, ada yang kenal gw?? 😜Si Nova sampai ngakak liat mimik wajah ku. Lalu si ibu muda (aduuh.. Lupa dia sebut namanya apa) memanggil anaknya untuk memoto kami. Lantas di tukang gorengan juga ada yg kenal dan minta poto juga. Haddeh

Di perjalanan pulang. Keseruan tak habis habisnya. Sampai menjelang tengah malam makin "recok". Menyanyi nyanyi ntah lagu apa saja. Tali gitar pun berputusan satu demi satu.

Sampai akhirnya 3 rali gitar putus. Tapi nyanyinya lanjuut tak boleh putus haha. Di kota apa itu kami singgah hanya untuk beli tali gitar. Lanjut lagi perjalanan sampai akhirnya tiba di Kota Binjai dengan selamat.

Tugasku sebagai pendamping selesai. Kalau ada yang berniat untuk kemping di taman ini. Tidak aku rekomendasikan untuk yang berumur 50 tahun keatas. Nanti kalian ngak kuat nahan dinginnya. Bawa sleeping bag lebih aman dan nyaman.

Sebagai pendamping.sementara saja serunya sudah luar biasa. Padahal cuma sehari semalam. Coba aja bayangkan bagaimana aku sebagai pendamping MH (My Husband) selama 30 tahun. Sudah jelas pastilah banyak suka duka, canda tawa, huru hara, sumpah serapah.

Yang aku syukuri. Kami tetap bersama sepanjang perjalanan. Sampai dia "menyerah" dan berhenti. Sementara aku masih terus berjalan. Besok belum tau mau kemana. Whateverlah. Tujuan itu penting. Tapi bagiku yang lebih penting adalah caraku menikmati perjalanan ku. Nite sayang aku. (Anita Martha-14 Mei 2018)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments