Apa yang kurang dari Jokowi ? |
Oleh: Denny Siregar
BeritaSimalungun-Dari sisi kekayaan, dia sudah mempunyai harta senilai hampir 31 miliar rupiah seperti yang dilaporkan KPK. Perusahaan meubelnya ada dimana-mana dalam kondisi sehat dan karyawannya yang berjumlah ratusan tidak pernah demo belum dibayar gajinya.
Anak-anaknya tumbuh sehat dan mempunyai pekerjaan sendiri-sendiri, menjadi pengusaha mandiri tanpa tergantung dari bapaknya. Palingan mereka pinjam modal yang akan dikembalikan jika usahanya sudah berhasil nantinya.
Pada titik ini, seorang Jokowi sudah merasa cukup, tidak perlu menumpuk harta segunung untuk tujuh turunan. Tidak perlu sibuk membangun dinasti dalam sebuah partai.
Tidak perlu cemas memikirkan anaknya terlibat narkoba ataupun kejahatan yang memalukan nama keluarga. Isteri setia yang mendampinginya kemana-mana dan kebahagiaan ketika bersama cucunya jalan-jalan.
Apa yang kurang pada Jokowi ?
Pada titik ketika kecukupan harta sudah terlampaui, seseorang biasanya mulai masuk pada ranah sosial. Ia mencoba menyumbangkan apa yang ia punya supaya ia merasa berguna. Ia ingin meninggalkan nama baik dan catatan sejarah bahwa ia pernah ada. Ia ingin apa yang ia lakukan membuat banyak orang merasakan.
Itulah kenapa saya menjadikan Jokowi sebagai role model, sebagai panutan, tauladan, bukan hanya bagaimana menjadi seorang pemimpin saja tetapi bagaimana bertindak sebagai seorang ayah kepada anak-anaknya.
Dan semua itu adalah fakta tanpa melebih-lebihkan. Saya sendiri heran, alasan apa yang membuat orang sangat benci kepadanya dengan semua bukti yang terhampar di hadapannya ?
Hanya pada orang yang menemukan kata cukup dalam hidupnya itulah, kita bisa menaruh harapan padanya untuk menjadi pelayan. Karena pada jiwa orang yang selalu merasa kekurangan, masa depan kita akan selalu terancam..
Seperti secangkir kopi, Jokowi tidak perlu menaikkan harganya supaya orang bisa menilai dirinya. Nilai dirinyalah yang menentukan seberapa berharganya ia..
Seruput kopinya ?
Denny Siregar
www.baboo.id
Apa yang kurang pada Jokowi ?
Pada titik ketika kecukupan harta sudah terlampaui, seseorang biasanya mulai masuk pada ranah sosial. Ia mencoba menyumbangkan apa yang ia punya supaya ia merasa berguna. Ia ingin meninggalkan nama baik dan catatan sejarah bahwa ia pernah ada. Ia ingin apa yang ia lakukan membuat banyak orang merasakan.
Itulah kenapa saya menjadikan Jokowi sebagai role model, sebagai panutan, tauladan, bukan hanya bagaimana menjadi seorang pemimpin saja tetapi bagaimana bertindak sebagai seorang ayah kepada anak-anaknya.
Dan semua itu adalah fakta tanpa melebih-lebihkan. Saya sendiri heran, alasan apa yang membuat orang sangat benci kepadanya dengan semua bukti yang terhampar di hadapannya ?
Hanya pada orang yang menemukan kata cukup dalam hidupnya itulah, kita bisa menaruh harapan padanya untuk menjadi pelayan. Karena pada jiwa orang yang selalu merasa kekurangan, masa depan kita akan selalu terancam..
Seperti secangkir kopi, Jokowi tidak perlu menaikkan harganya supaya orang bisa menilai dirinya. Nilai dirinyalah yang menentukan seberapa berharganya ia..
Seruput kopinya ?
Denny Siregar
www.baboo.id
0 Comments