"Kami tidak mengira itu hari akhir pertemuan," kata mertua Rudi Lumbantoruan, korban Lion Air. Keluarga masih berdoa agar ada mukjizat.
Deli Serdang, BS-Sabtu akhir pekan lalu, persisnya 27 Oktober 2018, merupakan puncak dari kebahagiaan Rudi Lumbantoruan bersama istrinya, Dewi Manik (38), dan dua buah hati mereka, Quinsah Lumbantoruan dan adiknya Unggul Lumbantoruan. Pasangan serasi ini kembali mengenang sebelas tahun pernikahan mereka.
Rudi yang selama ini bekerja di Pangkal Pinang sebagai manager perkebunan, sengaja pulang kampung untuk menemui keluarga tercinta. Biasanya, dia pulang kampung sekali dalam tiga bulan. Kesempatan itu juga dimanfaatkannya Rudi untuk melepaskan kerinduan menemui keluarga besar.
"Sabtu kemarin merupakan hari terakhir mereka merayakan hari jadi pernikahannya bersama Dewi Manik, putri kami. Hari Minggu, menantu kami itu berangkat ke Jakarta kemudian naik pesawat Lion Air JT-610 tujuan Pangkal Pinang hari Senin," ujar mertua Rudi Lumbantoruan, Ramlan Manik (60), saat ditemui di Jalan Pelikan 7, Perumnas Mandala, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (30/10/2018).
Banyak kesan yang tidak bisa dilupakan Ramlan Manik bersama Tiara Boru Manullang (ibu mertua Rudi) saat mengingat kebersamaan tersebut. Rudi sempat memberikan hadiah kenang-kenangan kepada kedua mertua. Bahkan, Rudi memberikan bantuan kepada adik iparnya yang mau menikah.
"Inilah dek untuk membeli sepatumu, mana tahu abang gak bisa datang di hari pesta pernikahanmu," kata Ramlan menirukan ucapan Rudi Lumbantoruan. "Menantu kami itu juga memberikan hadiah kepada kami mertuanya. Kami merasa sangat bahagia atas perhatian Rudi. Kami tidak mengira itu hari akhir pertemuan," ungkapnya.
Boru Manullang menyampaikan, Rudi diketahui yang sebagai salah seorang penumpang Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang, Senin (29/10) pagi kemarin, berdasarkan kabar dari istri Rudi, Dewi Manik. Pagi hari sebelum ke bandara, Dewi membangunkan Rudi dengan bertelepon.
Dewi sengaja menghubungi suaminya itu di pagi hari supaya tidak telat menuju bandara. Saat itu, Rudi memang sudah berkemas, dan langsung berangkat menumpang taksi menuju bandara. Rudi dipastikan menumpang pesawat Lion Air. Namun, dalam daftar penumpang tersebut, hanya ada nama Lumbantoruan nomor 90.
"Kami mengharapkan, ada campur tangan Tuhan untuk menyelamatkan menantu kami itu. Sehingga, Rudi ditemukan regu penolong dalam keadaan selamat. Namun, sampai saat ini, kami belum mendapatkan kabar terbaru tentang Rudi. Telepon selularnya tidak aktif lagi meski sudah berulangkali kami hubungi," ujarnya sembari menangis.
Sementara itu, kediaman orangtuanya Rudi, yang juga tempat tinggal istri dan anak-anak Rudi di Gang Saroha, Kelurahan Lubuk Tukko, Kabupaten Tapteng, secara silih berganti ramai didatangi keluarga, famili, tetangga maupun pejabat pemerintahan kabupaten, kecamatan, kelurahan sampai kepala desa di sana.
Menurut Edi Lumbantoruan, adik Rudi, pihak keluarga sudah bolak-balik menghubungi abangnya tersebut. Namun, handphone milik Rudi tidak aktif lagi. Bahkan, istri dan anak-anak Rudi selalu histeris setiap melihat siaran berita di televisi. Keluarga sangat terpukul karena sampai di hari terakhir sebelum musibah pesawat Lion Air, Rudi masih terlihat bahagia.
Rudi merupakan anak sulung dari empat bersaudara dari pasangan Derman Lumbantoruan dan Polorina Boru Hutauruk. Rudi juga bersama kedua orangtua dan adik-adiknya saat pulang kampung. Namun, Rudi tidak memperlihatkan perilaku yang aneh saat bersama dengan keluarga, termasuk kepada istri dan anak - anaknya.
“Kami mengkhawatirkan abang saya ini sebagai salah seorang penumpang Lion Air karena menonton berita di televisi. Kami semakin khawatir karena pengakuan kakak ipar, abang kami ini menumpang pesawat Lion Air. Selain itu, nomor kontak abang itu sudah tidak bisa dihubungi lagi. Makanya, kami semua sangat terpukul," jelasnya.
Menurutnya, pihak keluarga akan memberangkatkan perwakilan menuju lokasi informasi penumpang Lion Air yang mengalami musibah di perairan Karawang tersebut. Mereka mendoakan agar ada mukjizat Tuhan yang menyelamatkan Rudi Lumbantoruan dari musibah tersebut.
"Kami semua, apalagi orangtua dan kakak ipar (istri Rudi), merasa sangat kehilangan. Apalagi, abang itu masih bersama-sama dengan kami, beberapa hari sebelumnya. Saya yang berencana berangkat sebagai perwakilan keluarga ke Jakarta. Kalau kakak ipar tidak mungkin berangkat. Kakak dan anak-anaknya selalu menangis," imbuhnya.
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Wakil Bupati (Wabup) Darwin Sitompul juga mengunjungi kediaman orangtua Rudi di Gang Saroha, Kelurahan Lubuk Tukko. Mereka pun meminta orangtua Rudi bersama istri dan anak-anaknya, supaya kuat, tabah dan tidak berhenti memanjatkan doa untuk keselamatan Rudi.(*)
Sumber: Suara Pembaruan
0 Comments