Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Caleg Janri Parkinson Damanik S Sos Komitmen Jadi “Martir” Perubahan Siantar-Simalungun

Janri Parkinson Damanik S Sos.
Pematangsiantar, BS-Jika anda belum merasakan dampak positif terhadap keberadaan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Periode 2014-2019 Dapil Pematangsiantar-Kabupaten Simalungun, sudah saatnya Anda harus meninggalkan mereka, meski maju lagi sebagai Caleg DPRD Provinsi Sumut pada Rabu 17 April 2019 mendatang. Masyarakat Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar sudah saatnya harus bijaksana untuk memilih wakilnya di DPRD Provinsi Sumatera Utara. 

Masyarakat Kota Pematangsiantar-Kabupaten Simalungun sudah saatnya mengganti seluruh “sampul” dan wajah DPRD Provinsi Sumatera Utara Dapil Kota Pematangsiantar-Kabupaten Simalungun. Hal itu sudah fakta, kalau mereka anggota dewan Dapil Pematangsiantar-Simalungun tak ada berbuat untuk daerah pemilihannya. 

Namun ditengah rasa pesimisme itu, mari kita melihat sosok dan profile serta kontrak politik Caleg DPRD Provinsi Sumut yang maju di Pileg 17 April 2019. Kontrak politik dan komitmen dalam membela rakyat Dapilnya harus menjadi pertimbangan utama untuk memilih mereka. 

Salah satunya Caleg yang dapat direkomendasikan dari Dapil Kota Pematangsiantar-Kabupaten Simalungun adalah Janri Parkinson Damanik S Sos. Selain diusung Partai PDIP, pendukung Jokowi, Janri Parkinson Damanik S Sos adalah sosok orang kecil yang bercita-cita tulus sebagai ‘Martir” Perubahan di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.

Perjuangkan Demokrasi 

Menurut Caleg DPRD Provinsi Sumatera Utara PDIP Nomor Urut 4 ini, peranan kelas menengah (middle calss) yang terdiri dari pengusaha, Usaha Kecil Menengah (UKM), Pengamat, Akademisi, Intelektual, Profesional, Pers dan Mahasiswa merupakan penjaga demokrasi dan nilai-nilai moral yang tangguh.

Elemen ini mampu menggerakkan dan memberikan warna masyarakat sipil (civil sosiaty) sebagai kaum terdidik, cerdas dan independen. Mereka diharapkan  menciptakan system demokrasi yang benar sehingga pemimpin terpilih benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan memperjuangkannya dalam system pemerintahan.

“Dalam konteks Sumatera Utara, khususnya di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, peran kelas menengah nyaris tidak kelihatan. Tapi justru kelompok-kelompok yang mengatas namakan Suku, Agama dan Marga yang dominan (kelompok Identitas). Tentu saja hal ini mengakibatkan pemilu dimaknai sebagai sarana untuk   mengaktualisasikan politik identitas dalam pesta demokrasi,” kata Janri Parkinson Damanik S Sos.

“Politik identitas ini dikuatkan pula oleh politik uang untuk berkuasa. Pemilih belum mempertimbangkan aspek integritas, rekam jejak, kemampuan dalam menentukan pilihan. Misalnya seorang calon yang kaya raya karena merusak hutan bisa saja memenangkan pertarungan dan berkuasa,” ujar Janri Parkinson Damanik S Sos.

Janri Parkinson Damanik S Sos juga mengingatkan kasus 40 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 yang kini jadi tersangka dan terpidana kasus korupsi Bansos Sumut yang juga menjerat Gubernur Sumut Gatot P kala itu.

Mengutip peryataan Mahfud MD, masyarakat memilih untuk hindari orang jahat memimpin Negara. “Pemilu bukan untuk memilih orang yang terbaik, tetapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa,” P Franz Magnies Suseno SJ.

Semoga Pileg Rabu 17 April 2019, Janri Parkinson Damanik S Sos dapat mewakili masyarakat Kota Pematangsiantar-Kabupaten Simalungun duduk di DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2019-2024. Semoga. (Asenk Lee Saragih)
   
 

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments