Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Romahurmuziy: Saya Dijebak

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (mengenakan masker dan bertopi), digiring petugas saat tiba di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Jumat (15/3/2019). Romi bersama empat orang lainnya terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Hotel Bumi Surabaya, terkait transaksi jual-beli untuk pengisian jabatan di Kementerian Agama (Kemag) untuk wilayah pusat dan daerah. ( Foto: ANTARA FOTO / Reno Esnir )

"Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga," kata Rommy.

"Ternyata niat baik ini menjadi petaka," kata Rommy.



Jakarta, BS
- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuzy telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama. Pascapenetapan status tersangka, beredar surat terbuka yang ditandatangani Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin itu.

Dalam surat terbukanya, Romahurmuzy, atau yang akrab disapa Rommy, mengaku telah dijebak sehingga akhirnya terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK.

"Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan, atau saya rencanakan bahkan firasat pun tidak. Itulah kenapa saya menerima sebuah permohonan silaturahami di sebuah lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tahu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini menjadi petaka," kata Rommy dalam surat terbuka yang diterima, Sabtu (16/3/2019) di Jakarta.

Dalam surat terbuka itu, Rommy juga mengaku sudah merasa dibuntuti selama beberapa bulan ini. Rommy pun menganggap kondisi itu merupakan risiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat.

"Kejadian ini juga menunjukan inilah risiko dan sulitnya menjadi salah satu public figure yang sering menjadi tumpuan aspirasi tokoh agama atau tokoh-tokoh masyarakat dari daerah," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut Rommy juga menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya kepada TKN dan masyarakat. Namun demikian, dirinya berharap semua pihak tetap menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah.

"Kepada rekan-rekan TKN Jokowi-Amin dan masyarakat Indonesia, saya mohon maaf atas kejadian menghebohkan yang tidak diinginkan ini. Inilah risiko pribadi saya sebagai pemimpin yang harus saya hadapi dengan langkah-langkah yang terukur dan konstitusional dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Mohon doanya," ungkap Rommy.

Tidak ketinggalan, Rommy juga memohon maaf kepada warga PPP. Dirinya berharap seluruh simpatisan PPP tidak mengendurkan perjuangan dalam menghadapi Pemilu Serentak April 2019 mendatang.

"Kepada warga PPP di seluruh pelosok tanah air; rekan-rekan pengurus DPP DPW, DPC, PAC dan ranting: saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas seluruh persepsi dan dampak akibat kejadian yang sama sekali tidak pernah terlintas di benak ini. Jangan kendurkan perjuangan karena waktu menuju pemilu hanya tinggal hitungan hari," tulis Rommy.

Rommy juga berjanji akan segera mengambil keputusan yang terbaik bagi PPP. Namun demikian. Keputusan tersebut akan disampaikan setelah melakukan musyawarah dengan rekan-rekan fungsionaris DPP dan DPW.(*)


Sumber: Suara Pembaruan
 

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments