Jeka Adparido Saragih tampil luar biasa di ajang One Pride Pro Never Quit Fight Night 30. Dia sukses mempertahankan gelar Lightweight usai menundukkan Hendrik Tarigan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019. Foto Kolase Youtube |
Beritasimalungun, Jakarta-Jeka Adparido Saragih tampil luar biasa di ajang One Pride Pro Never Quit Fight Night 30. Dia sukses mempertahankan gelar Lightweight usai menundukkan Hendrik Tarigan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019.
Jeka Adparido Saragih langsung melayangkan pukulan demi pukulan terhadap Hendrik. Hendrik sama sekali tak bisa melakukan perlawanan.
Jeka Adparido Saragih asal Simalungun ini langsung diyatakan sebagai pemenang. Dia meraih kemenangan tap out menggunakan teknik rear naked choke. Dia hanya butuh waktu 1 menit lewat 11 detik untuk mengalahkan seniornya Hendrik Tarigan.
Ucapan selamat kepada Jeka Adparido Saragih dari warganet dilinimasa social media. Bahkan sebelum bertanding melawan Hendrik Tarigan di One Pride MMA Never Quit Fight yang disiarkan langsung oleh TvOne, Jeka A Saragih pada Sabtu (27/7/2019) mendapat kuliner Adat Khas Simalungun "Dayok Binatur" dari DPC Himpunan Mahasiswa pemuda Simalungun (Himapsi) Jabodetabek.
Bahkan saat memasuki arena di One Pride MMA Never Quit Fight, Jeka Adparido Saragih juga mengenakan “Gotong” Penutup Kepala Khas Adat Simalungun dan Hiou (Ulos-red) serta diiringi tarian Simalungun dari gadis-gadis cantik Simalungun dengan Lagu Simalungun“ Tolu Sahundulan” Cipt Lamser Girsang.
Sementara balon Bupati Simalungun Risben Nduwari Purba Tamsar SE hadir diarena One Pride MMA Never Quit Fight di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019 untuk memberikan dukungan kepada Jeka Adparido Saragih.
Sebagai bentuk dukungan, penggemar Jeka Saragih juga menggelar nobar (nonton bareng) di lapangan gang KPD Hapoltakan (sekitar halaman kantor Bupati Simalungun). Nobar ini dihadiri Balon Bupati Simalungun St Irjen Pol (Purn) Drs Maruli Wagner Damanik M.AP berbaur bersama 2000-an masyarakat yang hadir.
Nobar ini juga dihibur oleh Artis Simalungun Dolly Sumbayak dan Artis Simalungun lainnya.
Tumbangkan Ahong KO, Theodorus Ginting Juara Baru One Pride MMA
Theodorus Ginting bersama Ardi Bakrie dan chairman One Pride MMA, David Burke usai memenangi laga kontra Rudy "Ahong" Gunawan di Senayan, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019. (foto: One Pride MMA) |
Sementara Theodorus Ginting menjadi juara nasional baru kelas welter One Pride MMA, setelah secara mengejutkan menumbangkan juara bertahan Rudy “Ahong” Gunawan.
Theo menang KO ronde 1 atas Ahong dalam pementasan One Pride MMA Fight Night 30 di Stadion Tenis Indoor Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada Sabtu malam 27 Juli 2019.
Kemenangan Theo tak diduga, karena dia lebih dahulu jatuh akibat pukulan Ahong yang menerjang rahangnya. Namun Theo mampu bertahan di ground, menutup rapat wajahnya dari gempuran pukulan Ahong.
Upaya sang juara bertahan untuk mencekik dan memiting Theo dalam pertarungan bawah juga gagal. Kengototan Ahong untuk menuntaskan laga sesingkat mungkin menjadi bumerang, karena dia justru kehabisan tenaga.
Theo mampu membalikkan keadaan. Petarung asal Bali MMA ini ganti menguasai Ahong, membuat posisi sang juara bertahan menjadi di bawah sekaligus menghajarnya. Hujan pukulan Theo masuk telak dan membuat Ahong tak sadar. Wasit pun menghentikan laga dengan keputusan KO untuk Theo.
“Harus saya akui pukulan Ahong sangat kuat, sehingga dia mampu menjatuhkan saya di awal ronde. Namun saya berusaha bertahan dan membuat dia emosi. Emosi itulah yang mengalahkan Ahong, dan saya berhasil memanfaatkannya menjadi kemenangan,” ujar Theo.
Menurut pemilik TVOne sekaligus Boss One Pride MMA, Ardi Bakrie, laga Ahong vs Theo di Fight Night 30 merupakan yang terbaik dari seluruh pementasan One Pride MMA.
“Ini konsep baru yang kami coba suguhkan untuk penggemar One Pride MMA, yaitu mementaskan tiga kejuaraan sekaligus. Saya berharap konsep baru ini membuat penonton puas. Bagi saya pribadi, ini pertarungan yang luar biasa,” ujar Ardi Bakrie soal pementasan One Pride MMA pada Sabtu malam tersebut.
Duel perebutan gelar juara kelas welter One Pride MMA Pro Never Quit, Fight Night 30, berakhir dramatis. Dengan emosional, Theodorus Ginting, yang keluar sebagai juara baru usai mengalahkan Rudy "Ahong" Gunawan, meminta maaf atas psywar dirinya kepada sang lawan.
Theo (panggilan Theodorus) sukses menjadi juara kelas welter, usai menang knock out (KO) atas Ahong. Kemenangan ini juga membuat Theo berhasil mematahkan dominasi Ahong di kelas welter One Pride MMA, yang sebelumnya tak pernah kalah dalam sembilan pertarungan sebelumnya.
Kedua petarung ini sudah terlibat perang urat syaraf sebelum pertarungan dimulai. Bahkan pada saat technical meeting jelang laga, Theo dan Ahong sempat hampir baku hantam. Benar saja, apa yang sudah disuguhkan kedua fighter sejak sebelum laga, berujung pertarungan sengit di atas oktagon.
Theo mengakui bahwa ia sempat knock out beberapa kali lantaran power pukulan Ahong yang menurutnya sangat luar biasa. Setelah membuat Ahong terkapar, Theo memang sempat berteriak ke arah lawannya itu. Bahkan ia tak mau bersalaman saat Ahong sudah mengajaknya.
Petarung 33 tahun ini mengaku menyesal atas sikapnya. Theo menegaskan, ia menarik semua hinaan dan perang urat syaraf yang diarahkan kepada Ahong. Theo bahkan sampai menangis dan mendatangi Ahong di ruang petarung, sambil meminta maaf.
"Saya tarik semua ucapan saya untuk Ahong, semua hinaan saya buat Ahong, psywar saya buat Ahong. Ahong adalah seorang juara, dia layak menjadi juara, dia adalah juara sejati. Malam ini, saya hanya membuktikan bisa menjadi yang lebih baik, hanya itu," kata Theo kepada wartawan.
"Tadi saya sempat knock out tiga kali, satu kali di atas dua kali di bawah. Saya enggak nyangka bahwa power Ahong sebagus itu. Ternyata benar apa yang orang bilang, dia adalah seorang yang sangat kuat," ucapnya.
Sebagai catatan, kemenangan atas Ahong menambah catatan tak terkalahkan Theo di ajang One pride MMA pro Never Quit dalam enam pertarungannya. (Berbagaisumber/Asenk Lee Saragih)
0 Comments