Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Jahe Simalungun Disukai Luar Negeri

Jahe Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun disukai luar negeri, karena ukurannya yang besar dan rasanya pedas. (istimewa)
Beritasimalungun-Ekspor jahe Sumatera Utara ke sejumlah negara, terus mengalami pertumbuhan, baik dari segi volume maupun nilai ekspornya. Apalagi negara pengimpor lebih menyukai jahe Sumut, terutama dari Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, karena ukurannya besar dan pedas.

Hal itu dikemukakan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan, Hasrul kepada medanbisnisdaily.com, Senin (15/7/2019).

Disebutkannya, sejak Januari hingga pertengahan Juli 2019, ekspor jahe Sumut dari Pelabuhan Belawan sudah sembilan kali pengiriman dengan total volume ekspor sebanyak 1.821.240 kg atau 1.821,24 ton dengan nilai ekspor berkisar Rp 5.285.766.663.

Sementara di periode yang sama tahun 2018, nilai ekspor jahe asal Sumut hanya berkisar Rp 4.490.380. Tetapi sepanjang tahun 2018, volume ekspor jahe melejit hingga 16 kali pengiriman dengan total volume ekspor sebanyak 1.306,346 ton.

“Dari volume ekspor itu, nilai barang yang diperoleh berkisar Rp 31.238.651.898,” ungkapnya.

Dikatakannya, jahe yang diekspor melalui BBKP Belawan berasal dari Kabupaten Simalungun yang tersebar di 11 kecamatan, namun penghasil terbesar ada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Dolok Pardamean dan Silau Kahean.

Hasrul menyebutkan, adapun negara tujuan ekspor jahe asal Sumut itu, antara lain, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura dan Pakistan. "Di negara tujuan, jahe tersebut digunakan sebagai bahan baku untuk herbal, permen dan bumbu dapur, sebutnya.

Disebutkan, negara pengimpor sangat menyukai jahe asal Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun dan kecamatan lainnya, karena selain ukurannya yang besar juga rasanya yang pedas.(BS-Timbul)
 

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments