Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Megawati Kembali Terpilih Jadi Ketum PDIP secara Aklamasi

Megawati Kembali Terpilih Jadi Ketum PDIP secara Aklamasi Megawati kembali terpilih sebagai ketua umum PDIP periode 2019-2024 (CNN Indonesia/Safir Makki)
Beritasimalungun, Jakarta- Megawati Soekarnoputri kembali dipilih secara aklamasi oleh pengurus DPD dan DPC se-Indonesia sebagai ketua umum PDI Perjuangan untuk masa periode 2019-2024. Megawati telah kesekian kalinya menjabat sebagai ketua umum sejak PDIP berdiri pada 1999 silam.

Pengukuhan Megawati sebagai ketum PDIP selanjutnya dilakukan dalam Kongres ke-V PDIP di Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).

"Semua menghendaki secara aklamasi, saya diangkat lagi sebagai ketua umum PDIP periode 2019-2024," tutur Megawati

Megawati mengatakan seharusnya dia membacakan dulu pertanggungjawaban sebagai ketua umum periode 2014-2019. Akan tetapi, prosesi itu tidak dilakukan lantaran seluruh utusan DPD dan DPC se-Indonesia sudah sepakat memilih dirinya kembali menjabat sebagai ketua umum.

"Ternyata tidak perlu karena seluruh utusan menyatakan diterima secara aklamasi dan diketok," tutur Megawati.

Megawati seolah tidak kaget ketika dirinya kembali diminta memimpin PDIP. Pada Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta sebelumnya, kata Mega, 34 DPD provinsi di Indonesia sudah mengusulkan dirinya kembali menjadi ketua umum.

"Usulannya meminta saya kembali sebagai ketum," katanya.

Megawati mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan para kader PDIP. Dia berharap dapat mengemban jabatan sebaik mungkin.

Megawati Soekarnoputri merupakan putri proklamator kemerdekaan Indonesia yang juga presiden pertama, Soekarno. Megawati lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947, saat Indonesia tengah berperang melawan Sekutu yang ingin merebut kembali kemerdekaan.

Dalam kancah politik, Megawati telah makan asam garam.

Dia pernah menjadi ketua umum PDI pada 1996. Kemudian pada 1999, dia mendirikan PDI Perjuangan sekaligus menjadi ketua umum.

Megawati lalu menjadi presiden Republik Indonesia ke-5 menggantikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.(*)

Sumber: CNN Indonesia

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments