Jalan Lintas Haranggaol. |
Beritasimalungun, Haranggaol-Masyarakat Haranggaol kini berbenah soal pelestarian lingkungan hidup terlebih Danau Toba. Gotong-royong dalam membersihkan sampah di Danau Toba di Haranggaol sudah menjadi tradisi warga setempat tanpa pamrih.
Kemudian pembangunan jalan lintas Sirpang Haranggaol-Haranggaol yang kini sudah mulai berjalan, juga dibantu oleh warga setempat. Perbaikan jalan lintas Haranggaol yang sudah rusak selama belasan tahun, kini mendapat perhatian Pemerintah.
Berikut ini gambar dan narasi yang dikutip dari Group WA “Sambung Rasa Haranggaol” yang dibagikan warga Haranggaol.
Darma Purba: Membersihkan pantai dengan motor Paimaham Group secara gotong-royong rutin dilakukan.
Darma Purba: Membersihkan lalang dan rumput di Jalan Haranggaol - P Saribu dan H Gaol - Silumbak baru saja dilakukan bahkan oleh kelompok tuak spre Tekongan.
Darma Purba: Membangun Panatapan dengan menurab dan menanami 200 pohon cemara sebagai penguat struktur tanah dan akan ditanami aneka bunga sebagai area selfie sekaligus penerangan jalan dan menjaga johlo panatapan dari perusakan tangan-tangan tak bertanggungjawab juga sudah dilakukan oleh pengusaha setempat. Bahkan pengadaan mesin pengolah sampah plasyik dan limbah ikan sedang dipersiapkan.
Darma Purba: Disitulah kita sangat menyayangkan, Pemimpin Daerah tidak punya hati dan menurutku beliau pemimpin culas yang membuat semua kebijakan bukan untuk kepentingan rakyat.
Jamaden Purba: Mat malam saudaraku semua sebenarnya hal-hal begini yang perlu kita upayakan agar kita masyarakat Haranggaol mandiri seperti mesin pengolahan plastik ini bisa dipadukan dengan aspal. Aku punya teman yang paham tentang ini. Dia bekerja di Chandra Asri dan paham tentang aspal ada marga Tarigan orang Saribudolok. Begitu juga terhadap limbah ikan kalau diolah kembali bisa dibuat menjadi pakan ikan. Hal ini saya dapatkan 15 tahun yang lalu di Bogor persisnya di Caringin. Jadi apabila pihak perusahaan pakan macam-macam kita bisa setop sementara untuk tidak membeli pakannya apabila kita satu kata semua.
Taralam Sinaga: Hal ini Bagus Lae Maden. Bagaimana Chandra, kan kalian sebagai pengurus Asosiasi.. tanggapi dong. Apa masih ada asosiasi kalian itu. Saya dengar si Piter Damanik juga sudah jarang disitu. Tolong ganti kalau memang sudah tidak efektif pengurusnya. Ini kan mau ada tindakan pemerintah terhadap KJA. Bagaimana kalaian bisa bicara kalau Asosiasinya gak jalan. Itulah Lae. Coba dibicarakan dengan kawan-kawan yang peduli Haranggaol. Kirakira masalah sampah ini bagamana mengatasinya, yang penting kalian kompak. Pasti ada jalan keluar.
Candra Purba: Horas lae. Sangat betul masukan dan ide-ide nasiam ai. Bila kita padukan ide-ide ini dan misi wajah baru Haranggaol, luar biasa. Teman kita Agave, sedang proses pemasangan pengolahan limbah dari KJA. Ada kendala masalah suplai listrik. Masalah sampah dari pasar (tiga2) agak rumit, karena volumenya sangat besar.
Jefry: Sonaha do laho mambaen ase kompak lae??...bahen ham lobei usulan nasiam. Halani untuk berbuat na madear pe gabe sihataon do. Terus terang, setelah hu paruhurhon lang adong dope kekompakan i Haranggaol. Pengurus Organisasi pe lang kompak.
Darma Purba: Salut do ahu manonggor perhatianni ham hu Haranggaol lae (Taralam Sinaga). Piga-piga do perentau na sukses mambere uhurna untuk kemajuan Haranggaol dengan subjektif dan memahami kebutuhan masyarakat HG akan usaha yang kebanyakan i tentang bagi yang tidak memahami demography pakon topography Haranggaol. Menentang KJA tanpa pemahaman.Tarimakasih ma lae atas dukungan nasiam. Mudah-mudahan kita bisa mewujudkan wisata kuliner berbasis ikan dengan adanya KKA sekaligus menjadi pemasok dan penyangga protein hewani bagi seluruh Sumatera Utara. Everybody happy, wisata maju, usaha KJA maju, mudah-mudahan pertanian juga maju dan pasti sektor ekonomi akan terdongkrak maju secara keseluruhan. (Asenk Lee Saragih)
0 Comments