Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Calon Bupati Simalungun Jangan Hanya Tonjolkan Pencitraan Dengan Kekayaan

Defri Christianto Damanik, S. Pd., Ketua DPC Himapsi Simalungun. (Istimewa)
Oleh : Defri Christianto Damanik, S. Pd

Beritasimalungun-Para peserta Pemilihan Bupati Simalungun 2020 mendatang belum memiliki gagasan yang inovatif untuk menyelesaikan permasalahan mendasar di Kabupaten Simalungun. Saya menganggap gagasan mereka relatif usang dan tidak menyentuh permasalahan yang mendasar.

Gagasan yang mereka janjikan saat ini, masih seputar sekolah gratis, pengobatan gratis, tambahan bantuan untuk setiap desa dan sebagainya. “Gagasan-gagasan para calon tidak ada yang menarik. Itu tidak menyentuh permasalahan sebenarnya".

Menurut saya, para Calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun harusnya menyuguhkan inovasi tata kelola transportasi dan lingkungan. Ia menganggap gagasan tersebut sangat dibutuhkan untuk menata kawasan lindung seperti di Pesisir Danau Toba Kabupaten Simalungun, seperti Parapat, BIS, Tiga Ras, Haranggaol, dan Bage.

Saya juga menunggu gagasan para calon untuk mengembalikan Kabupaten Simalungun sebagai daerah agraris yang produktif.

Menurut Saya, masyarakat lebih mengharapkan pemimpin daerah yang mampu memetakan hasil alam dan potensi di setiap wilayah Kabupaten Simalungun untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Hal mendasar lainnya adalah tata kelola pemerintahan yang bersih. Itu semua tidak ada dalam Program para calon yang saya perhatikan sejauh ini. Menurut saya, masyarakat kelas menengah menyadari strategi kampanye blusukan dan membagi-bagikan barang kebutuhan pokok hanya pencitraan".

Bagi masyarakat kelas menengah yang jumlahnya hampir sama dengan kalangan pemilih tradisional di Kabupaten Simalungun saya meyakini kampanye para peserta itu tidak mencerdaskan masyarakat. Terlebih, para peserta lebih banyak melakukan pendekatan pada masyarakat saat momentum pemilihan umum saja.

Menonjolkan Pencitraan

Program para calon kepala daerah lebih menonjolkan pencitraan dibandingkan aspek edukasi. Menurut saya, para calon memiliki tugas mencerdaskan masyarakat sebagaimana peran politisi dan partai politik dalam undang-undang.

Kondisi masyarakat yang didominasi pemilih irasional dianggap mempengaruhi strategi kampanye para calon. Saya menganggap kalangan masyarakat tersebut hanya mementingkan kebutuhan jangka pendek dari pada memikirkan kondisi negara ke depan di bawah kepala daerah pemenang Pilkada kali ini.

Para politisi dan partai politik seharusnya melakukan edukasi tersebut secara rutin jauh sebelum masuk tahun politik. “Apalagi ditambah dengan kondisi ekonomi kita yang masih di bawah. Potensi-potensi money politics pasti ada,dan harus ditangkal sedini mungkin.(BS-Penulis Adalah
Ketua DPC Himapsi Simalungun)

Sumber: Salingnews.com  

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments