Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Danau Toba Perlu Terus Dibenahi

Danau Toba Perlu Terus Dibenahi
Presiden Joko Widodo menaruh harapan besar pada duet Wishnutama Kusubandio-Angela Tanoesoedibjo untuk memajukan industri pariwisata nasional. Selama lima tahun ke depan, pemerintah akan menggenjot industri pariwisata agar bisa menjadi penyumbang terbesar .
 
Medan, BS- Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata kebanggaan masyarakat Sumatera Utara (Sumut), masih perlu terus dibenahi. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata bersama pemerintah provinsi maupun kabupaten, sibuk melakukan pembangunan. Danau dengan luas 1.130 kilometer persegi ini kini menjadi salah satu destinasi super prioritas.

Pembangunan yang sedang berjalan untuk mendukung program pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin adalah melanjutkan pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat. Sebelumnya, pembangunan tol sudah selesai dari Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Pembangunan tol ini bisa memangkas waktu perjalanan sepanjang 130 - 136 kilometer (km) dari Medan ke Parapat yang merupakan kawasan Danau Toba. Jika sebelumnya perjalanan bisa memakan waktu 6 sampai 8 jam, kini dapat ditempuh dengan perjalanan darat paling lama 2 jam.

Selain itu, Kementerian Perhubungan sudah membuka akses penerbangan dari luar negeri menuju Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara. Pemerintah juga memberikan tambahan kapal serta menambah dermaga untuk mempermudah mengangkut masyarakat maupun wisatawan yang pergi maupun kembali lokasi pariwisata Danau Toba.

Masalah Lingkungan

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo menyampaikan masalah lingkungan, komunikasi yang lebih baik kepada masyarakat, maupun pembatasan tonase kendaraan, menjadi isu penting yang perlu dibahas dalam pengembangan wisata Danau Toba sebagai destinasi internasional. Masalah ini masih dibahas demi kenyamanan wisatawan yang datang.

Danau Toba harus ditata sebaik mungkin agar menampilkan suasana pariwisata. Penataan ini melibatkan semua pihak, termasuk peran serta masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Toba.

"Jangan nanti tiba-tiba ada kendaraan berat yang melewati jalan pada jam-jam yang tidak tepat di lokasi pariwisata Danau Toba. Ini harus menjadi perhatian,” katanya.

Arie Prasetyo menargetkan kunjungan wisman ke Sumut meningkat menjadi 250.000 orang pada 2019. Jumlah tersebut akan meningkat menjadi 300.000 orang pada 2020

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menyampaikan kunjungan wisman ke Sumut hingga September 2019, mengalami kenaikan 8,93 persen dibanding periode yang sama pada 2018 atau mencapai 191 302 orang. Hal tersebut, antara lain didorong meningkatnya wisatawan dari Taiwan, meski terjadi penurunan wisman dari Malaysia, Singapura, dan Tiongkok.

Kelas Dunia

Secara terpisah, tokoh masyarakat Sumut, Rustam Effendy Nainggolan mengatakan koordinasi lintas sektoral yang terintegrasi dibutuhkan untuk mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata dunia. Pariwisata Danau Toba berpotensi membuka ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Koordinasi ini membutuhkan keterlibatan pemerintah di tujuh kabupaten yang memiliki Danau Toba, yakni Kabupaten Samosir, Simalungun, Humbang Hasundutan, Dairi, Tanah Karo, Toba Samosir dan Tapanuli Utara, bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov Sumut) maupun pusat," ujarnya.

Pemerintah kabupaten. Lanjutnya, harus memberikan dukungan terhadap BPOTD dan Badan Pengurus Geopark Kaldera Toba (BPGKT).

"Kolaborasi segenap pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mendukung program pemerintah yang telah disampaikan Presiden Jokowi. Ini merupakan kesempatan dan peluang besar yang tidak boleh dianggap sepele. Jokowi menaruh perhatian sangat besar dalam promosi Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia," katanya.(*)


Sumber: Suara Pembaruan

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments