Penemu Bedah Saraf Mata Pertama di Dunia dari UGM
Kolase Youtube. |
Yogyakarta, BS-Saudara DR.dr.Waldensius Girsang SpM(K) Dokter Spesialis Mata Konsultan, setelah tim penguji mempertimbangkan hasil ujian saudara, maka dengan ini dinyatakan lulus. Dengan predikat Cumlaude dengan IPK 3,94.
Hari ini tanggal 3 Februari 2020, saudara ini sudah menjadi Doktor (DR) kesehatan dan keperawatan. Judul disertasi "Pengembangan Metode Baru Retinektomi Relaksasi Radial yang Efektif dengan efek samping Minimal pada Ablasio Retina dengan Vitreoretinopati Proliferatif Tingkat lanjut".
Demikian ungkapan Dosen penguji pada Ujian Terbuka dan Wisuda dr.Waldensius Girsang SpM(K) pada Program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM), Promosi Doktor Waldensius Girsang di Yogyakarta, Senin 3 Februari 2020.
Dari Video Chanel Youtube Triadil Saragih menunjukkan, Wisuda Doktor dr.Waldensius Girsang SpM(K) juga dihadiri keluarga dan kerabat. St DR dr Waldensius Girsang SpM(K) ini juga diketahui sebagai Pengantar Jemaat (Pimpinan Majelis) Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Salemba, Jakarta.
DR dr. Waldensius Girsang, SpM(K). (Istimewa) |
Profile Singkat
DR dr Waldensius Girsang SpM(K) dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1959, di Medan, Provinsi Sumatera Utara. Menikah dengan Eveline Br Ginting dan merupakan seorang ayah dari dua putri bernama Margareth Girsang dan Josephine Girsang.
Pendidikan dasar SD sampai dengan SMA diselesaikan di Sidikalang, Sumatera Utara, yaitu SD HKBP Sidikalang, SMPN 1 Sidikalang, SMAN 225 Sidikalang dan lulus pada tahun 1978.
Gelar Sarjana dilanjutkan dengan dokter umum yang diperoleh pada tahun 1985 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumater Utara, pada tahun 1995. Melanjutkan pendidikan dokter spesialis mata di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi dan lulus pada tahun 1999 dengan tesis berjudul:"Synergic effect of tetracycline in meibomian gland dysfunction'.
Pendidikan spesialis mata dilanjutkan dengan menyelesaikan fellowship di bidang katarak dan operasi refraktif serta iperasi vitreo-retina pada tahun 2000 di Jakarta Eye Center.
Pada tahun 2017 Waldensius melanjutkan studi ke jenjang pendidikan doctor (S3) di Fakultas Kedokteran, Kesehatab Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan berhasil diwisuda dengan IP 3.94 pada hari Senin 03 Februari 2020 dengan judul disertasi "Pengembangan Metode Baru Retinektomi Relaksasi Radial yang Efektif dengan efek samping Minimal pada Ablasio Retina dengan Vitreoretinopati Proliferatif Tingkat lanjut".
DR dr. Waldensius Girsang, Sp.M (K) adalah seorang Dokter Spesialis Mata Konsultan yang berpraktek di Jakarta Eye Center Menteng, Jakarta Pusat; Jakarta Eye Center Kedoya, Jakarta Barat; dan Jakarta Eye Center Cibubur, Jakarta Timur. Beliau menamatkan pendidikan Spesialis Mata di Universitas Indonesia.
DR dr. Waldensius Girsang, Sp.M (K) merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI). Adapun layanan kesehatan yang beliau berikan meliputi : Konsultasi perihal kesehatan mata.
Keahlian Vitreoretina, Cataract. DR Dr. Waldensius Girsang, Sp. M(K) saat ini adalah anggota aktif di beberapa organisasi terkemua, sepertiIndonesian Ophthalmologist Association [IOA] – PERDAMI, Indonesian Medical Association [IMA] – IDI, dan European Society of Retina Specialist [EURETINA.
DR Dr. Waldensius Girsang, Sp. M(K) mengikuti program fellowship di Jakarta Eye Center dan pelatihan vitreoretinal di Zhongshan Ophthalmologic Center, Sun Yat Sen University, Guangzhou, China.
Program fellowship dan peIatihan ini memperkaya keahlian dan ilmu beliau dibidang oftalmologi umu, katarak, dan vitreoretinal. Kini beliau bekerja sebagai spesialis mata yang terpercaya karena kehliannya yang unggul. Beliau adalah salah satu anggota dari tim spesialis Katarak, LASIK, dan Vitreoretina.
Fellowship vitreoretinal Training, Zhongshan Ophtalmic Center, Sun YatSen University, Guangzhou, China.
Organisasi
Anggota aktif di: Indonesian Ophthalmologist Association [IOA] – PERDAMI, Indonesian Medical Association [IMA] – IDI, European Society of Retina Specialist [EURETINA]. Penghargaan dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.
"Secara umum, hasil dari penelitian ini
menunjukkan angka keberhasilan yang lebih baik dari sejumlah penelitian
terdahulu dengan berbagai variasi teknik retinektomi," pungkasnya. . (Berbagaisumber/Asenk Lee Saragih)
Retinektomi
Relaksasi Radial
Mengutip dari KRJOGJA.com,
kasus ablasio retina atau kondisi lepasnya retina dari jaringan belakang bola
mata, jumlahnya cukup banyak di Indonesia. Kondisi ini harus segera ditangani
untuk mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah kebutaan.
Menurut Dokter
Spesialis Mata JEC Eye Hospitals and Clinics Jakarta, sub spesialis
Vitreoretina dan Katarak, dr Waldensius Girsang SpM(K), penanganan ablasio
retina dilakukan dengan operasi penempelan retina.
Kondisi
menjadi sulit jika ablasio retina disertai dengan Vitreoretinopati Proliferatif
(PVR) yakni kondisi yang muncul akibat lepasnya retina karena robekan atau
lubang di retina (ablasio retina rhegmatogen).
"Munculnya
PVR tidak hanya akan mempersulit proses penanganan ablasio retin, namun juga
akan memperburuk prognosis paska tindakan operatif," terang Waldensius
Girsang saat mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka promosi doktor di
Auditorium Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan,
Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) Yogyakarta, Senin (03/02/2020).
Disertasi
Waldensius berjudul 'Pengembangan Metode Baru Retinektomi Relaksasi Radial yang
Efektif dengan Efek Samping Minimal pada Ablasio Retina dengan Vitreoretinopati
Proliferatif Tingkat Lanjut'.
Selaku
Promotor Dr dr Dwi Cahyani Ratna Sari MKes PA(K), Co-Promotor dr Muhammad Bayu
Sasongko SpM MEpid PhD, Wahyu Srigutomo SSi MSi PhD dan Prof dr Tjahjono D
Gondhowiardjo SpM(K) PhD. Waldensius Girsang dinyatakan lulus dengan predikat
'Cumlaude'.
Menurut
Waldensius, ablasio retina rhegmatogen yang disertai dengan PVR tergolong kasus
yang cukup sulit dalam bidang bedah vitreoretina. Penanganan ablasio retina
rhegmatogen yang disertai PVR umumnya dilakukan dengan operasi menggunakan
minyak silikon, namun harus dilakukan sebanyak dua kali.
Waldensius
Girsang berhasil mengembangkan metode/teknik baru operasi yaitu retinektomi
relaksasi radial atau penempelan retina dengan tamponade gas sebagai pengganti
minyak silikon.
Dari
pemantauan pasien selama 6 bulan pascaoperasi, menunjukkan angka keberhasilan
yang memuaskan baik secara anatomis maupun fungsional serta efek samping yang
relatif rendah. Selain itu, tindakan ini dapat mempercepat dan menghemat biaya
operasi karena tidak perlu dilakukan dua kali operasi.
"Sungguh kami bangga dengan Putra Simalungun,Putra Batak,Putra Indonesia yang meraih gelar DR dari UGM dengan predikat Cumlaude IPK 3,94 dalam bidang Kedokteran dengan melakukan terobosan baru operasi retina mata. Kita punya ahli berkelas dunia, selamat abaganda DR.dr.Waldensius Girsang SpM(K)," tulis Darma Purba.
(Ki-Ka) Juniver Girsang, St DR. dr. Waldensius Girsang SpM(K), St DR Junimart Girsang SH M Hum di UGM Yogyakarta, Senin (3/2/2020). Foto FB Triadil Saragih. |
St DR. dr. Waldensius Girsang SpM(K) bersama Triadil Saragih di UGM Yogyakarta, Senin (3/2/2020). Foto FB Triadil Saragih. |
St DR. dr. Waldensius Girsang SpM(K) bersama Triadil Saragih di UGM Yogyakarta, Senin (3/2/2020). Foto FB Triadil Saragih. |
St DR Junimart Girsang SH M Hum bersama Triadil Saragih di UGM Yogyakarta, Senin (3/2/2020). Foto FB Triadil Saragih. |
0 Comments