Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Strategi GKPS Talun Kahombu Berdamai Dengan Corona


Talun Kahombu. (FB)
 Oleh: Pdt Defri Judika Purba 

Beritasimalungun-Hari ini (Minggu 17 Mei 2020) saya melayani ibadah minggu ke GKPS Talun Kahombu. Ada yang menarik yang saya perhatikan pada saat pelaksanaan ibadah minggu.

Ibadah minggu tetap dilaksanakan di rumah masing-masing dan pelaksanaan nya dipandu langsung oleh majelis jemaat dari gereja. Majelis yang bertugas (khotbah-agenda-siboan doding), melayani seperti biasa. Pengeras suara (toa) pun dipasang di tengah-tengah perkampungan. Hasilnya, semua warga jemaat bisa mengikuti ibadah dengan baik walau tidak datang ke gereja.

Strategi majelis jemaat GKPS Talun Kahombu ini adalah lanjutan dari hasil survei yang kami laksanakan dua minggu yang lewat. Hasil survei memberi gambaran warga jemaat tidak menikmati ibadah di rumah masing-masing tanpa ada panduan langsung dari gereja. 

Jemaat juga rindu beribadah bersama di gereja dan membutuhkan terobosan baru dalam beribadah selain ibadah rumah dengan model pembagian kertas tata ibadah.

Berbekal hasil survei,kajian dan analisa maka majelis jemaat pun membuat satu strategi untuk memecahkan kebuntuan, kejenuhan bahkan kebosanan yang mulai muncul pada warga jemaat. 

Dan strategi baru ini pun sedikit banyak memberikan "kenikmatan" yang berbeda kepada warga jemaat dalam mengikuti ibadah. Beberapa warga jemaat mengaku, sudah lebih bisa menikmati ibadah di rumah dengan penerapan strategi baru ini. "domma songon na marminggu pangahap pandita ", ujar mereka.

Apa yang dilakukan majelis jemaat GKPS Talun Kahombu ini menurut saya adalah salah satu terobosan yang luar biasa dalam kiprah pelayanan gereja di masa pandemi ini. Gereja GKPS Talun Kahombu terus berkreasi dan memikirkan strategi baru untuk tetap eksis.
Gereja memang harus terus bergerak maju. Gereja tidak boleh terlena dengan situasi saat ini. Harus ada keberanian untuk memecahkan masalah seraya tetap waspada dan menjaga diri.

Corona, kata WHO mungkin akan tetap ada di dunia ini. Selagi vaksin belum ditemukan, selama itu pula corona akan ada di sekeliling kita. 

Karena itu, ide saat ini adalah berdamai dengan corona dengan memulai sebuah kehidupan baru yang akan mengubah kehidupan kita semua. Mengubah kehidupan persekutuan, relasi sosial, ekonomi dan cara pandang kita. 

Mungkin kita belum siap dan itu wajar karena masih di tahap awal. Tapi lama kelamaan kita diharapkan akan mampu beradaptasi pada perubahan besar yang akan terjadi dalam kehidupan kita. Selamat mengubah dan berubah. (FB-Bahapal Raya, 17 Mei 2020).

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments