Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Bukankah Rakyat Harus Sejahtera, Jenderal?

(Mohon Dibaca Sampai Selesai, Agar Tahu Persis Duduk Soalnya)
ILUSTRASI
Oleh: Rikanson Jutamardi Purba
Beritasimalungun-Jenderal MWD adalah orang baik. Beliau pintar, berwawasan luas, bersih dan sudah berbuat bagi Simalungun, khususnya dalam bidang pendidikan melalui YPPM (Yayasan Peduli Pendidikan Marsiurupan).

Melalui kerjasama dengan GO (Ganesha Operation), sudah banyak anak SLTA yang menikmati beasiswa BT/BS dari YPPM, hingga mereka bisa masuk PTN ternama di republik ini.

MWD seperti kita tahu adalah purnawirawan Jenderal Polisi bintang 2 (dua) alias Inspektur Jenderal Polisi (Irjenpol) dan terakhir bertugas di Lemhannas RI.

Bulan Mei 2019 (Lebih Setahun Lalu), sebagai yang PERTAMA KALI, saya bersama kawan-kawan Nias di Pamatang Raya dan sekitarnya, mendeklarasikan beliau sebagai balon Bupati Simalungun periode 2020-2025 (mungkin akan berubah jadi 2021-2026 atau mungkin juga tinggal 2021-2024).

Hingga detik ini, kawan-kawan Nias saya itu tetap mendukung beliau. Beliau bersama rombongannya telah datang perayaan Natal, 25 Des 2019 lalu, dan membantu pembangunan gedung gereja ONKP Jemaat Pamatang Raya di Naga Tongah.

Lantas kemudian, datanglah RHS (Radiapoh Hasiholan Sinaga). Beliau juga adalah orang baik dan sudah juga banyak berbuat bagi Simalungun, khususnya melalui GKPS.

Beliau banyak membantu pembangunan gedung GKPS dan juga memberangkatkan “fulltimers”-nya berwisata rohani ke Jerusalem dan sekitarnya.

Bukan terhadap GKPS saja, beliau juga banyak membantu gereja dan lembaga keagamaan lain. Tidak terbatas di Simalungun saja, melainkan juga di banyak tempat (Provinsi Kepri, Riau, Kalteng, dll).

Beliau juga turut membantu pembangunan gedung gereja ONKP Jemaat Pamatang Raya, walaupun tak pernah datang langsung ke gereja tersebut.

Dapat dimaklumi sih, RHS memang pengusaha properti yang sukses serta pemilik BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang berkantor pusat di Riau serta yayasan pendidikan di Kaltim, sehingga bisa banyak membantu sana-sini.

Secara logistik, RHS relatif LEBIH UNGGUL jika dibandingkan dengan MWD, bahkan jika dibandingkan dengan AS-RS yang didukung oleh JRS sekalipun. Ah, masa iya sih?

Mungkin dalam benak warga Simalungun, JRS itu masih kuat finansialnya. Tapi, nggak kuat-kuat amat lagilah…!

Buktinya, deru baling-baling helikopter sudah tak pernah lagi kedengaran. Hotelnya malah pernah nunggak pajak ke Pemkab sebesar Rp 1,25 M.

Pengelolaan pemerintahan dan keuangan Pemkab Simalungun selama 2 periode di tangan JRS pun SANGAT amburadul. Makanya rakyat bikin pelesetan “Jalan Rusak”, “Jolma Rangap”, dan “Juragan Rakus”.

Setelah “hattrick” WDP (Wajar Dengan Pengecualian) untuk tahun-tahun sebelumnya dan tahun 2014-2015-2016, maka opini BPK RI terhadap LKPD Kabupaten Simalungun tahun 2017-2018-2019 pun kemungkinan besar bakalan “hattrick” lagi.

Bukannya meningkat, kualitasnya justru MENURUN menjadi DISCLAIMER di tahun 2017-2018.

Mudah-mudahan saya salah, tapi saya hampir yakin bahwa untuk tahun 2019 pun, opininya bakal DISCLAIMER lagi. “Hattrick” lagi.

Rakyat sering protes atas keamburadulan itu, namun tak di-“terge”. Akhirnya rakyat bikin pelesetan-pelesetan aja untuk lawak-lawak menghibur dirinya sendiri. Lantak kaulah situ, Kawan!

Betul bahwa JRS bangun universitas di Pematang Siantar, tapi itu bukanlah aset yang likuid (serta-merta dapat diuangkan), padahal kita tahu bahwa menang-kalah pilkada sangat tergantung pada “isi tas”, apalagi dengan adanya wabah Covid-19 ini.

Selain itu, AS-RS pun tak punya visi-misi yang jelas bagaimana membangun daerah ini. Coba kita tanya: di mana AS pernah mengungkapkan gagasan-gagasannya membangun Simalungun?

Atau, yang mau jadi bupati sebenarnya siapa sih? Kalau AS, berarti dia hanya boneka atau perpanjangan tangan JRS untuk mengamankan kepentingan-kepentingan adiknya, yakni JRS sendiri.

Inilah yang disebut pemerintahan DINASTI yang harus kita tolak itu…!

Jadi, akhirnya, siapa yang patut kita dukung dan kita pilih? Kita ‘kan sudah TOLAK pasangan AS-RS yang di-"backup" JRS itu?

Kalau bicara REALITAS POLITIK di Simalungun, yang punya peluang besar untuk memenangi pilkada itu tinggal RHS. Secara logistik, RHS yang paling siap.

Mana pilkadanya pun ditunda hingga 9 Des 2020 yang akan datang. Ini benar-benar perang maraton yang butuh napas panjang.

Lantas Jenderal kita bagaimana?

Dengan ketokohan yang ada padanya, beliau sebenarnya amat sangat COCOK sekali jadi “Godfather” Simalungun. Wujudnya seperti apa?

Yah…, beliau amat sangat LAYAK & PATUT sekali kita upayakan jadi Ketua Umum DPP/Presidium Partuha Maujana Simalungun (PMS).

Atau agar kekuatan untuk membangun Simalungun lebih dahsyat lagi, mungkin beliau amat sangat LAYAK & PATUT sekali untuk sekaligus memimpin atau menjadi Ketua TBUP3 (Tim Bupati untuk Pemulihan dan Percepatan Pembangunan) Kabupaten Simalungun.

Maaf..., bukankah Rakyat Harus Sejahtera, Jenderal…? #SalamBiusCantik. (***)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments