Calon Bupati Simalungun St Wagner Damanik (WD BISA), disaat datang menyapa dan bertatap muka dengan masyarakat Sionggang Nagori Silau Malah Kecamatan Siantar pada Jumat 30 Oktober 2020. |
Siantar, BS-Calon Bupati Simalungun St Wagner Damanik (WD BISA), disaat datang menyapa dan bertatap muka dengan masyarakat Sionggang Nagori Silau Malah Kecamatan Siantar pada Jumat 30 Oktober 2020. Kata WD, dari dulu nenek moyang kita selalu mengajari kita apa itu arti dari falsafah Habonaron do Bona, yang mana diamanatkan kepada kita agar selalu menjunjung tinggi suatu kebenaran dan selalu membawa damai.
Tampak masyarakat begitu antusias menyambut kedatangan sang Parhobas Simalungun itu ke kampung mereka. Dengan sukacita merekapun mempersilahkan St Wagner Damanik memasuki sebuah rumah yang sudah dipersiapkan untuk acara pertemuan.
Dalam pertemuan itu, St Wagner Damanik juga mengatakan bahwa betapa pentingnya bagi kita untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan diantara sesama umat. Selain itu, dirinya juga menghimbau agar selalu mengedapankan hidup damai berdampingan, sebab Simalungun adalah satu daerah yang dikenal dengan daerah yang toleran.
“Marilah kita bersama menjunjung tinggi apa yang terkandung didalam falsafah Habonaron do Bona, itulah sejatinya kita yang tinggal di Simalungun ini. Simalungun adalah satu daerah yang toleran, semua umat ada disini. Mari kita saling menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan demi Simalungun unggul kedepannya”, ucap WD BISA.
Aman Damanik, salah seorang tokoh masyarakat Silau Malaha, dihadapan sang Parhobas menyampaikan apa yang dialami dan dikeluhkan oleh masyarakat Simalungun pada umumnya. Mereka berharap kepada pasangan WD BISA jika kelak dipercaya sebagai parhobas Simalungun agar kiranya dapat segera melakukan reformasi diseluruh jajaran pemkab Simalungun yang menurutnya masih belum dapat memuaskan masyarakat dalam hal pelayanan, sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi.
Menurutnya, masih banyak dinas di pemkab Simalungun yang belum memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Selain itu, masih adanya ditemukan pungli didalam pengurusan sesuatu arsip.
“Kami berharap kepada pasangan parhobas Simalungun agar kiranya nanti dapat mereformasi sekuruh sistem birokrasi yang ada di pemkab Simalungun. Menurut saya masih sangat lemah dan belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Selain itu, budaya pungli ternyata masih ada”, ucap Aman.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, St Wagner Damanik menegaskan bahwa dirinya bersama Haji Abidinsyah Saragih sudah komit akan mewujudkan Simalungun unggul. Dan salah satu jalan menuju kesana adalah reformasi birokrasi disegala lini intansi yang ada dijajaran pemkab Simalungun.
“Mari kita berdoa untuk Simalungun yang unggul bisa terwujud. Saya dan pak Haji Abidinsyah sudah komit akan mewujudkannya bersama masyarakat. Reformasi birokrasi kami akan lakukan, sebab itulah satu target kami agar Simalungun yang unggul bisa cepat terwujud. Doakanlah agar WD BISA diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk menjadi parhobasnya. Sebab kami akan selalu berada dipihak masyarakat”, tutup sang parhobas Simalungun itu.(Robby Saragih/Lee)
0 Comments