Info Terkini

10/recent/ticker-posts

"Selamat Bekerja Kawan"


Jakarta, BS
-Menteri agama sebelumnya memang sangat mengecewakan Presiden.Sebelumnya Presiden mendapat jaminan bahwa Fachrul Razi adalah orang yang tepat. Mantan tentara dan tegas. Namanya harum sebagai Komisaris utama di ANTAM.

Tapi ANTAM bukanlah Indonesia. Apalagi menyangkut masalah agama. Carut marutnya sudah sejak lama. Radikalisme dan intoleransi di banyak daerah sudah banyak berbuah. Alih-alih tegas, eh Fachrul Razi malah blunder mendukung FPI. Kaget pasti Jokowi, "loh kok jadi gitu ??"

Blundernya Fachrul Razi akhirnya jadi menyerang Jokowi, karena dia Presidennya. Hilang sudah "tegas tegas"nya. Yang ada malah kelompok intoleran makin berjaya. Beberapa kasus marak di Indonesia, dan tidak ada tindakan apa2. Kalaupun ada, sudah telat banget.

Jadi, saya yakin Menteri pertama yang akan diganti Jokowi pasti dia. Benar saja. Hanya saya juga kaget, ketika tiba2 Jokowi angkat Ketua umum Ansor, Gus Yaqut jadi Menteri Agama. Menarik, pikir saya.

Saya sempat berjalan bersama Gus Yaqut ke beberapa daerah bicara tentang masalah radikalisme ini. Disana kami saling mengenal. Beliau humoris. Penuh dengan celetukan spontanitas khas NU. Tapi tidak kehilangan wibawanya dalam memerangi kelompok garis keras.

Dan ini mungkin yang diinginkan Jokowi. Menteri agama dikembalikan ke NU, tapi lewat barisan mudanya. Sekaligus sebuah test case, apakah bisa anak muda NU menyelesaikan masalah negeri ini ? Jika bisa, keren sudah.

Saya berharap banyak pada Gus Yaqut. Meski saya tahu, bahwa Indonesia bukanlah Banser dan Ansor yang semuanya satu komando, seragam dan satu keyakinan. Indonesia jauh lebih complex dan semua agama ingin diperhatikan.

Permasalahan paling mendasar adalah elemen2 di pemerintahan dan pendidikan agama sudah lama dikuasai kelompok radikal. Bahkan sekolah negeri sekarang sudah jadi sekolah agama, karena ada kewajiban yang tidak tertulis yang dipopulerkan guru agamanya. 

Semoga ini bisa menjadi perhatian Gus Yaqut lewat kerjasama dengan Menteri Pendidikan. Akhir kata, saya harus ucapkan "Selamat bekerja, kawan.." 

Tetaplah pada amanah, karena jabatan itu bukan peluang. Suarakan sekeras2nya supaya Indonesia kembali ke jati dirinya. Ubahlah persepsi bahwa Islam bukan lagi marah, tetapi ramah ke banyak daerah.

Saya yakin anda mampu. Dan sesudah tugas itu selesai, semoga kita bisa kumpul lagi sambil seruput secangkir kopi. (Denny Siregar)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments